Konten dari Pengguna

Masjid Dongsi, Saksi Sejarah Islam di Beijing

Rudy Chen
Penulis adalah orang Indonesia yang sudah tinggal di Beijing sejak tahun 2015.
10 Juni 2022 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rudy Chen tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cuaca panas mulai terasa di kota Beijing pada awal bulan Juni, setelah pergantian musim dari musim semi ke musim panas, orang-orang mulai melakukan aktivitas di luar ruangan. Pada akhir pekan lalu, saya berjalan menelusuri kawasan Dongsi di distrik Dongcheng, Beijing. Kawasan Dongsi dikenal dengan banyaknya Hutong atau gang kecil yang menjadi salah satu ciri khas Beijing. Di sepanjang Hutong di kawasan Dongsi, kita bisa menjumpai bangunan rumah tua khas Beijing, yang masih didiami oleh sebagian warga lokal Beijing.
ADVERTISEMENT
"Kawasan Dongsi dulunya banyak dihuni oleh etnis minoritas Hui yang beragama Islam, di sini ada sebuah Masjid yang sudah berusia ratusan tahun," jelas Richard, seorang teman saya yang merupakan kelahiran kota Beijing.
Penampakan Masjid Dongsi dari luar. Foto dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan Masjid Dongsi dari luar. Foto dokumentasi pribadi
Richard pun membawa saya mengunjungi sebuah masjid yang berlokasi di Jalan Dongsi Nan Da Jie. Ketika tiba di depan masjid, saya sama sekali tidak menduga kalau bangunan di depan saya merupakan rumah ibadah bagi umat Islam. Tampak dari luar, masjid bernuansa arsitektur Tiongkok kuno ini banyak menggunakan bahan kayu dan didominasi warna merah, yang sangat berbeda dengan arsitektur masjid di Indonesia.
Gaya arsitektur Tiongkok kuno pada Masjid Dongsi.Foto dokumentasi pribadi
Berdasarkan sumber yang saya dapatkan dari Baidu Baike (Wikipedia Tiongkok), nama masjid juga diambil dari nama kawasan itu sendiri yaitu Dongsi. Masjid Dongsi adalah salah satu masjid tertua di Beijing. Pertama kali dibangun pada tahun 1356 saat kekuasaan dinasti Yuan, kemudian pada tahun 1477 saat kekuasaan dinasti Ming, Masjid Dongsi direkonstruksi sesuai gaya arsitektur yang khas pada masanya.
Masjid Dongsi telah ditetapkan sebagai relik bersejarah yang dilindungi pemerintah Beijing. Foto dokumentasi pribadi
Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Asosiasi Islam Tiongkok sempat berkantor di masjid ini. Akademi Islam Tiongkok yang pertama juga terlahir di Masjid Dongsi. Saat ini, Masjid Dongsi merupakan kantor dari Asosiasi Islam Beijing, dan tetap berfungsi sebagai rumah ibadah umat muslim di Beijing. Biasanya, Masjid Dongsi ramai ketika waktu salat lima waktu tiba, salat Jumat atau salat hari raya (Idul Fitri atau Idul Adha). Sangat disayangkan, saat ini Masjid Dongsi tidak dibuka untuk umum karena pembatasan sosial selama pandemi COVID-19. Saya hanya bisa melihat dan menikmati keindahan rumah ibadah ini dari luar.
ADVERTISEMENT
Masjid Dongsi menempati area seluas 6000 meter persegi, dibagi menjadi aula depan, ruang ibadah utama dan aula belakang. Ruang ibadah utama mampu menampung sekitar 500 jemaah.
Sebagai upaya pelindungan terhadap situs bersejarah, Masjid Dongsi telah ditetapkan sebagai relik bersejarah yang dilindungi oleh pemerintah Beijing.