Konten dari Pengguna

Niujie: Masjid Tertua dan Surga Kuliner Halal di Beijing

Rudy Chen
Penulis adalah orang Indonesia yang sudah tinggal di Beijing sejak tahun 2015.
5 Juni 2022 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rudy Chen tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mencari makanan halal tentu menjadi masalah yang cukup pelik bagi wisatawan Muslim yang ingin berkunjung ke Tiongkok. Tapi sebenarnya menemukan makanan halal di Tiongkok tidak sesulit yang dibayangkan. Makanan halal atau dalam bahasa Mandarin disebut sebagai Qingzhen Cai, sudah banyak beredar di kota besar karena jumlah umat Muslimnya pun terbilang banyak. Misalnya Beijing, yang merupakan Ibukota Tiongkok, dihuni oleh lebih dari 250.000 umat Muslim.
Niujie, pusat komunitas umat Muslim di Kota Beijing, Tiongkok(Foto dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Niujie, pusat komunitas umat Muslim di Kota Beijing, Tiongkok(Foto dokumentasi pribadi)
Niujie adalah salah satu nama jalan yang dikenal sebagai salah satu pusat komunitas Muslim di Beijing. Niujie dalam bahasa Indonesia artinya Jalan Sapi (Niu artinya sapi, dan jie artinya jalan), dan tentu saja ada cerita di balik nama jalan tersebut. Pada zaman dulu, Niujie merupakan kebun buah delima, sehingga sempat dinamakan sebagai Jalan Delima, kemudian Etnis Hui yang dikenal sebagai etnis minoritas Tiongkok yang handal mengolah daging sapi, datang dan menempati tempat ini, sehingga tempat ini diubah namanya menjadi Niujie atau Jalan Sapi.
Etnis Hui yang menjual jajanan halal di Niujie, Beijing.(Foto dokumentasi pribadi)
Saat ini Niujie tidak hanya dihuni oleh Etnis Hui, tapi juga terdapat etnis lain seperti etnis Han, etnis Uyghur dan lain-lain. Mereka hidup berdampingan secara damai, menunjukkan toleransi antara berbagai etnis dan agama di Tiongkok.
Masjid Niujie dilihat dari luar. (Foto dokumentasi pribadi)
Menelusuri Niujie, membawa kita kembali pada 1000 tahun lalu, di mana agama Islam sudah tersebar di tempat ini. Salah satu warisan peninggalan Islam yang masih berdiri kokoh di Jalan Niujie adalah Masjid Niujie. Masjid Niujie adalah masjid tertua dan terbesar di Beijing yang dibangun pada tahun 996 masehi oleh dua orang Arab semasa Dinasti Liao. Masjid Niujie sempat dihancurkan oleh tentara Mongol pada tahun 1442, kemudian dibangun kembali pada pemerintahan Dinasti Ming (1443) dan diperluas secara besar-besaran pada zaman Dinasti Qing(1696).
Masjid Niujie dibangun dengan gaya arsitektur Tiongkok kuno. (Foto dokumentasi pribadi)
Berbeda dengan masjid yang ada di Indonesia, Masjid Niujie dibangun dengan gaya arsitektur Tiongkok kuno, sehingga jika dilihat sekilas dari luar, bangunan ini tidak terlihat seperti rumah ibadah umat Islam. Masjid Niujie juga merupakan salah satu tempat syuting film Assalamualaikum Beijing yang tayang di Indonesia pada tahun 2014 silam. Saya sendiri tidak sempat melihat-lihat ke dalam Masjid karena Masjid Niujie sedang direnovasi saat itu.
Orang-orang mengantri untuk membeli jajanan halal di Niujie. (Foto dokumentasi pribadi)
Tentu saja yang tidak boleh dilewatkan ketika mengunjungi Niujie adalah menikmati berbagai kuliner halal khas Tiongkok. Di sepanjang jalan, terdapat banyak sekali restoran dan gerai makanan berlogo halal yang menyajikan aneka makanan halal. Antrian panjang orang-orang yang membeli jajanan halal sudah menjadi pemandangan sehari-hari di tempat ini.
Gerai yang menjual bakpao daging sapi halal di Niujie. (Foto dokumentasi pribadi)
Saya sempat mencicipi beberapa jajanan halal ketika berjalan-jalan di Niujie, bakpao daging sapi (2,5 Yuan) dan roti goreng daging sapi (6 Yuan). Dengan harga yang terbilang tidak mahal, kita bisa menikmati jajanan halal yang lezat.
ADVERTISEMENT
Roti goreng daging sapi yang dijual di Niujie. (Foto dokumentasi pribadi)
Tidak ketinggalan juga supermarket halal yang terletak kira-kira seratus meter dari Masjid Niujie. Bangunan supermarket yang terdiri dari basement, lantai dasar dan lantai atas ini banyak menjual makanan halal, sehingga sangat memudahkan umat Muslim di Beijing.
Supermarket halal Niujie yang khusus menjual makanan halal. (Foto dokumentasi pribadi)
Lantai basement dan dasar layaknya supermarket yang ada di kota-kota besar di Indonesia. Menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dan juga berbagai makanan halal. Dari roti, coklat, susu, biskuit dan lain-lain, yang semuanya merupakan makanan halal. Sedangkan lantai paling atas merupakan foodcourt yang menjual makanan halal. Menu makanan yang disajikan pun sangat bervariasi. Tapi sangat disayangkan, ketika saya berkunjung ke sana, foodcourt di sini tidak memperbolehkan makan di tempat karena kebijakan penanganan pandemi yang diberlakukan saat itu.
ADVERTISEMENT
Jika anda ingin merasakan atmosfir Muslim di Tiongkok, Niujie merupakan salah satu pilihan yang tepat ketika anda mengunjungi Beijing.