Konten dari Pengguna

6 Program Gratispol Kaltim Di Tengah Lesunya Ekonomi

Dr. Rudy Mas'ud, SE
Gubernur Kaltim Periode 2025-2030
21 April 2025 16:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr. Rudy Mas'ud, SE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto udara suasana lalu lintas di Jembatan Mahakam I (kanan) dan IV (kiri) di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (25/2/2025). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara suasana lalu lintas di Jembatan Mahakam I (kanan) dan IV (kiri) di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (25/2/2025). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Daya beli masyarakat lesu, alias deflasi. Ini terjadi sejak bulan mei 2024. Hampir setahun, kondisi ekonomi terus mengalami penurunan. Para ekonom mengkhawatirkan Indonesia mengalami resesi seperti masa pandemi. Tentu, ini bukan menjadi harapan kita semua.
ADVERTISEMENT
Ramadan dan Idul Fitri biasanya menjadi bulan konsumtif, di mana daya beli masyarakat naik yang berakibat pada kenaikan harga. Jelang bulan Ramadan, pemerintah selalu mengantisipasi terjadinya inflasi. Keadaan ini tidak berlaku di Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
Idul Fitri tahun ini, Jumlah pemudik berkurang hingga 30 persen. Ini indikator bahwa kondisi ekonomi sedang memburuk yang mengakibatkan banyak perantau terpaksa tidak mudik karena faktor terbatas finansial.
Di tengah lesunya ekonomi yang sedang menimpa masyarakat, kami berupaya ambil bagian dalam meringankan beban mereka. Sebagai pemimpin yang diberi kepercayaan oleh rakyat, kami bertanggung jawab atas semua situasi yang sedang dihadapi rakyat. Eksistensi para pemimpin akan diukur sejauh mana kesungguhannya dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi rakyatnya. Kami dipilih memang untuk menjalankan tugas ini.
ADVERTISEMENT
Di tahap awal, mungkin belum sampai pada upaya mengatasi, tapi setidaknya kami punya program yang diyakini mampu secara signifikan meringankan beban rakyat yang sedang mengalami kelesuan ekonomi. Hari ini, kami meluncurkan 6 program Gratispol. Untuk Indonesia, barangkali program Gratispol ini yang pertama kali ada, dan diharapkan menjadi pilot project yang nantinya bisa diikuti oleh provinsi-provinsi lainnya.
Ilustrasi kursi dan menja sekolah. Foto: Shutterstock
Gratispol ini terdiri dari 6 program. Pertama, program pendidikan gratis, mulai dari SMA hingga kuliah S3. Di Indonesia, hanya 21 persen anak-anak kita yang lulus SMA. Provinsi Kalimantan Timur cukup beruntung karena lulusan SMA-nya di atas rata-rata nasional, yaitu 34 persen.
Program gratis Sekolah SMA ini diharapkan mampu menaikkan angka kelulusan hingga di atas 50 persen. Anak-anak Kaltim wajib lulus SMA dengan biaya ditanggung oleh pemerintah provinsi.
ADVERTISEMENT
Pemprov Kaltim juga memiliki program kuliah S1, S2 hingga S3 gratis. Berlaku untuk mahasiswa di perguruan tinggi negeri maupun swasta. 12 persen masyarakat Kaltim itu sarjana. Ini juga di atas rata-rata nasional yaitu 10 persen. Dengan digratiskan biaya sekolah, kami targetkan di atas 20 persen dari masyarakat Kaltim adalah sarjana.
Dengan gratis kuliah S1, S2 dan S3, kami berupaya mendorong peningkatan SDM di Kaltim. Dengan SDM tinggi, maka etos kerja masyarakat Kaltim juga ikut naik. Dengan SDM dan etos kerja yang tinggi, kami yakin Kaltim ke depan akan menjadi provinsi yang memiliki daya saing tinggi.
Kedua, program seragam SMA gratis. Untuk mendukung wajib belajar 12 tahun, Pemprov Kaltim memberikan seragam kepada seluruh siswa-siswa SMA, baik swasta maupun negeri. Setiap siswa mendapatkan seragam dua kali dalam setahun.
ADVERTISEMENT
Ketiga, program berobat gratis untuk peserta BPJS kelas III. Pemprov Kaltim akan membayar semua iuran preminya. Masyarakat Kaltim tidak perlu lagi direpotkan dengan iuran bulanan, karena sudah dicover oleh Pemprov Kaltim.
Ilustrasi Wi-Fi Gratis. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Keempat, program wifi gratis untuk setiap desa dan kelurahan di seluruh Kaltim. Di Kaltim, ada 1.038 desa/kelurahan. Public area di semua desa/kelurahan seperti kantor desa, gedung sekolah dan puskesmas akan dipasang wifi yang setiap saat bisa digunakan secara gratis oleh masyarakat di desa/kelurahan. Wifi ini difungsikan untuk mendukung kebutuhan pendidikan anak-anak desa, akses informasi dan sarana usaha.
Kelima, program gratis untuk biaya administrasi pembelian rumah. Di Kaltim, satu rumah umumnya diisi oleh lebih dari satu keluarga. Bahkan ada satu rumah diisi oleh 10 keluarga. Ini tentu tidak sehat secara psikologis, sosial dan ekonomi. Ini terjadi karena kemampuan masyarakat untuk membeli rumah sangat rendah. Karena itu, kami hadir untuk memberi stimulus dan kemudahan berupa gratis biaya administrasi agar semangat mereka untuk membeli rumah itu tinggi.
ADVERTISEMENT
Keenam, gratis umrah dan wisata religi untuk masing-masing umat beragama. Tahun 2025 ini kami akan memberangkatkan 894 orang ke tanah suci masing-masing. Ini berlaku untuk para penjaga tempat ibadah.
Kita sadar bahwa religiusitas dan komitmen beragama menjadi pondasi dan benteng moralitas bangsa. Inspirasi moralitas itu terjaga dengan baik di tempat-tempat ibadah. Maka, kami memberikan apresiasi sekaligus semangat kepada para penjaga tempat ibadah ini dengan memberangkatkan mereka berwisata religi secara gratis.
6 program Gratispol ini akan dilaunching hari ini di Plennary Hall Convention Hall Samarinda, Senin tanggal 21 April 2025. Setelah dilaunching, program ini akan segera dieksekusi. Kami berharap, dengan 6 Program Gratispol ini pertama, bisa meringankan beban masyarakat Kaltim yang secara ekonomi sedang mengalami kelesuan.
ADVERTISEMENT
Kedua, barangkali Program Gratispol ini bisa menjadi inspirasi bagi semua kepala daerah di Indonesia, baik gubernur maupun bupati/wali kota untuk mengambil inisiasi dalam memberikan pelayanan secara gratis terkait kebutuhan rakyat atas pendidikan, kesehatan dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.
Ini semata sebagai tanggung jawab dan komitmen kami sebagai pemimpin daerah yang memang punya satu tugas yaitu melayani rakyat. Kami dipilih untuk melayani rakyat, bukan untuk yang lainnya.