Konten dari Pengguna

Pemuda, Olahraga dan Presidensi G20 Indonesia

Akbar Mia
ASN Kemenpora yang juga seorang adventurir. Menyukai kegiatan luar ruang, hiking, beladiri dan olahraga, terutama Aikido, jogging dan memanah. Alumnus program pascasarjana UI konsentrasi Kajian Stratejik Pengembangan Kepemimpinan
21 Februari 2022 14:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akbar Mia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presidensi G20 Indonesia
Indonesia telah memegang secara resmi Presidensi G20 mulai 1 Desember 2021 lalu hingga November 2022, dimana rangkaian acaranya telah dimulai dengan Sherpa Meeting pada 7 s.d. 8 Desember 2021 di Jakarta dan dilanjutkan dengan Finance Track (Pertemuan Pertama Tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral), di Bali pada 9 s.d. 10 Desember 2021. Group of Twenty atau G20 merupakan suatu forum kerja sama ekonomi internasional dengan anggotanya yang terdiri atas negara-negara negara-negara dengan perekonomian besar di Dunia. Setelah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan dan Arab Saudi, Indonesia menjadi negara Asia ke-5 yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dan rangkaian pertemuan G20.
Tangkapan layar cover buku Y20 2022 White Paper
Untuk menghadapi pandemi yang masih melanda dunia, Presidensi G20 Indonesia mengajak seluruh anggota untuk bersama mencapai pemulihan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dalam mencapai tujuan tersebut, Presidensi G20 Indonesia akan memfokuskan diri pada tiga hal, yaitu
ADVERTISEMENT
a. Sistem Kesehatan Dunia; yaitu penguatan arsitektur kesehatan dunia, diantaranya pencarian solusi permanen untuk menghadapi permasalahan kesehatan yang tidak terduga.
b. Transformasi Ekonomi dan Digital; yaitu pembangunan nilai-nilai ekonomi melalui teknologi digital, serta mendorong digitalisasi sektor-sektor yang menjadi mesin pertumbuhan baru.
c. Transisi Energi; usaha mendorong kebijakan transisi energi hijau yang berkelanjutan, efisien, mudah, terjangkau dan konkret, dengan pemanfaatan energi panas bumi sebagai salah satu alternatifnya.
Pemuda Sebagai Subyek dan Obyek Pembangunan
Presidensi G20 Indonesia merupakan Presidensi G20 ketiga yang diselenggarakan pada masa pandemi Covid-19. Pandemi yang melanda dunia selama dua tahun terakhir, telah membuat banyak negara mengalami kemunduran ekonomi, sehingga banyak negara yang kemudian memulai fokusnya untuk pemulihan ekonomi. Proses pemulihan ekonomi global ini mendorong Indonesia mengajukan tema “Recover Together, Recover Stronger” sebagai tema Presidensi G20 kali ini.
ADVERTISEMENT
Dapat terlihat melalui tema dan fokus yang diajukan Indonesia, bahwa utamanya Indonesia mengajak seluruh negara untuk memulihkan perekonomian global yang tercabik-cabik karena pandemi. Pembahasan-pembahasan yang dilakukan, seperti perumusan G20 Toolkit untuk Mengukur Literasi dan Keterampilan Digital, optimalisasi teknologi, produksi berbasis ekonomi hijau, perbaikan ekosistem investasi, hingga penguatan sektor prioritas, semuanya menunjang ke hal utama, yaitu pemulihan ekonomi global.
Kunjungan Peserta Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional 2021 Ke Museum Olahraga Nasional, Kamis, 16 Desember 2021 (Foto: Istimewa)
Satu yang tidak boleh dilupakan, yaitu SDM yang mumpuni, yang memiliki kapabilitas memadai untuk menunjang pelaksanaan perencanaan yang ditetapkan. Dengan jumlah yang sangat besar, pemuda merupakan sumber daya yang melimpah yang perlu diberdayakan dengan baik. Menyadari hal ini, G20 turut mengakomodir pemuda sebagai salah satu engagement group G20. Youth 20 (Y20) menjadi salah satu outreach group G20, bersama B20 (Business 20), C20 (Civil 20), L20 (Labour 20), S20 (Science 20), T20 (Think 20), U20 (Urban 20) dan W20 (Women 20).
ADVERTISEMENT
Merujuk pada laman y20-indonesia.org¸ terdapat empat area prioritas yang akan menjadi pembahasan kali ini, yaitu Youth Employment, Digital Transformation, Sustainable and Liveable Planet, serta Diversity and Inclusion. Keempat area ini dipandang sebagai subyek-subyek kritis yang terkait langsung dengan isu kepemudaan secara global, yang memerlukan pembahasan mendalam untuk kemudian mencari solusi bersama.
Mencermati Y20 White Paper yang dirilis Indonesian Youth Diplomacy (IYD) sebagai official chair KTT Y20 2022, terlihat betapa para pemuda memiliki potensi yang besar. Pemikiran yang mendalam mengenai berbagai permasalahan, tidak hanya terkait langsung dengan kepemudaan, namun juga mengenai keberlangsungan makhluk dan lingkungan hidup, hingga keberagaman kehidupan sosial. Hal ini tentunya sejalan dengan semangat pembangunan pemuda yang tidak hanya terkait IPP (Indeks Pembangunan Pemuda), namun juga dalam rangka pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah dicanangkan melalui Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2015.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, ada satu hal yang mungkin perlu menjadi pemikiran kita semua. Dari perkiraan jumlah pemuda Indonesia yang sebesar 64,5 juta jiwa, atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia (23.86 persen) (Susenas BPS, 2020), seberapa banyak kah yang memang sudah siap untuk menghadapi dan melaksanakan rencana-rencana yang akan dicanangkan tersebut?
Indonesia masih dalam perjalanan menuju puncak bonus demografi, yang diperkirakan akan tiba pada tahun 2030. Dalam masa tersebut, hal yang krusial untuk dilakukan adalah pengembangan dan pemberdayaan pemuda, dalam rangka menyongsong masa bonus demografi. Sesuai dengan UU No 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, selaiknya pengembangan dan pemberdayaan pemuda yang dilakukan dengan baik, akan menjadi titik tolak diraihnya bonus demografi dengan optimal. Persiapan menyambut bonus demografi harus dilakukan sejak sekarang agar para pemuda Indonesia benar-benar mencapai potensinya secara penuh. Dengan demikian akan pula dapat menunjang pencapaian G20.
ADVERTISEMENT
Dalam jangka pendek, perlu ditumbuhkan kesadaran bersama di tengah para pemuda Indonesia mengenai pentingnya Presidensi G20 Indonesia dan peran yang bisa diambil para pemuda dalam hal tersebut. Presidensi G20 Indonesia nampaknya masih kurang dikenal luas oleh para pemuda Indonesia, terlebih penyadaran peran mereka dalam menunjang Presidensi G20 Indonesia. Rasanya diperlukan kampanye yang lebih luas dan masif terutama di kalangan pemuda untuk meningkatkan inklusifitas pemuda Indonesia terhadap Presidensi G20 Indonesia.
Olahraga, Kesehatan dan Perekonomian
Disisi lain, peran olahraga teratur dalam menjaga kesehatan dan imunitas, tidak perlu diperdebatkan lagi. Sesuai pendapat para dokter dan ahli, olahraga secara teratur dan baik sangat dianjurkan bagi setiap lapisan masyarakat, terlebih bagi para pemuda yang seringkali menjalani banyak aktifitas fisik sehari-hari. Peran olahraga menjadi krusial dalam menjaga kesehatan dan menaikkan imun, terlebih ditengah pandemi seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
Selain vaksinasi dan sistem kesehatan lainnya, yang menjadi bagian dari pembahasan pada salah satu fokus Presidensi G20 Indonesia, yaitu Sistem Kesehatan Dunia. Berolahraga secara rutin sepatutnya mendapat porsi yang proporsional sebagai unsur penunjang solusi permasalahan kesehatan global.
Ilustrasi sekelompok orang sedang berolahraga bersama (Foto: Dok pribadi)
Sayangnya, olahraga seakan luput dari perhatian pembahasan Presidensi G20, termasuk pembahasan Y20. Membaca White Paper Y20, tidak ditemukan satupun pembahasan mengenai olahraga didalamnya. Padahal dalam kenyataannya, tren berolahraga ditengah masyarakat, utamanya kalangan pemuda, mengalami kenaikan yang signifikan selama pandemi ini.
Industri olahraga yang terus berkembang sebetulnya dapat menjadi salah satu pendukung solusi bagi permasalahan ketenagakerjaan pemuda, sebagaimana olahraga juga memiliki pengaruh yang positif bagi pengembangan karakter kepemimpinan, kehidupan sosial serta keberagaman. Selain itu, dunia olahraga juga terbukti dapat menunjang pertumbuhan perekonomian melalui, diantaranya, peningkatan pariwisata olahraga. Sejalan dengan Desain Besar Olahraga Nasional, industri dan pariwisata olahraga menjadi salah satu fokus pembangunan dunia keolahragaan yang dapat menunjang perekonomian negara dan berperan aktif mendukung pembinaan dan pengembangan Olahraga Prestasi secara nasional.
ADVERTISEMENT
Peran olahraga dalam mendukung capaian-capaian Presidensi G20, utamanya area prioritas Y20, sepertinya perlu mendapat perhatian yang lebih serius dari para pembuat kebijakan, utamanya para focal point kepemudaan dan keolahragaan seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Sebagaimana yang pernah diisyaratkan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, selaiknya pembahasan mengenai pemuda dan olahraga tidak dipisahkan atau dibedakan, karena sejatinya keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat.
Referensi:
1. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan
2. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga
3. Statistik Pemuda Indonesia 2020, Badan Pusat Statistik, Desember 2020
4. Y20 2022 White Paper, Indonesian Youth Diplomacy, 2022
ADVERTISEMENT
5. https://ekonomi.bisnis.com/read/20211208/9/1475301/berikut-5-fakta-penting-presidensi-g20-indonesia, Maria Elena, 8 Desember 2021, diakses pada tanggal 28 Januari 2022, jam 15.00
7. https://ekonomi.bisnis.com/read/20211208/9/1475301/berikut-5-fakta-penting-presidensi-g20-indonesia, Rinaldi Mohammad Azka, 14 Januari 2022, diakses pada tanggal 30 Januari 2022, jam 17.30
8. https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3469/presidensi-indonesia-g20-2022-momentum-branding-indonesia-di-dunia-internasional, Siaran Pers Kemenko Bidang Ekonomi, 19 November 2021, diakses pada tanggal 31 Januari 2022, jam 19.30
9. https://y20-indonesia.org/, diakses pada tanggal 18 Februari 2022, jam 10.00
10. https://sherpag20indonesia.ekon.go.id/y20, diakses pada tanggal 18 Februari 2022, jam 10.00
11. https://www.indonesianyouthdiplomacy.org/, diakses pada tanggal 18 Februari 2022, jam 10.00
ADVERTISEMENT