Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
6 Fakta Guy Fawkes: Festival Kematian Terkutuk di Inggris
26 Maret 2018 14:37 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
Tulisan dari rully audhina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasti kalian semua juga bertanya-tanya apa sih Guy Fawkes? Jika kalian yang punya saudara, kerabat, atau teman yang pernah tinggal di Inggris, pasti tahu perayaan setiap tanggal 5 November itu. Ingin tahu bagaimana cerita di balik tradisi pesta kematian tahunan di Inggris yang biasa disebut Guy Fawkes atau Bonfire Night? Simak terus ya!
ADVERTISEMENT
1.Konspirasi Licik Pembunuhan King James I

Sejarah bermula sekitar 400 tahun lalu tepatnya tahun 1605. Kala itu, terjadi sebuat plot untuk membunuh raja (King James I) dan anggota parlemen Inggris, dengan cara meledakkan gedung parlemen di Westminster dengan menggunakan gun powder (bahan peledak) yang ditimbun di gudang bawah tanah Houses of Parliament. Alasan mereka membunuh raja dan anggota parlemen Inggris untuk mengembalikan kejayaan monarki Katholik dan meniadakan parlemen dan sistem parlementer.
Adalah Guy Fawkes, salah seorang yang terlibat plot tersebut dan tertangkap hidup-hidup bersama tujuh komplotannya.Sebenarnya dia bukanlah otak di balik rencana itu, melainkan eksekutornya. Dia tertangkap tangan berada di gudang bawah tanah di bawah Houses or Parliament bersama beberapa lusin bahan peledak.
ADVERTISEMENT
Bagi kebanyakan penjahat, buron, maupun musuh kerajaan, tertangkap hidup-hidup bukanlah pilihan yang menyenangkan. Oleh karena itu rata-rata mereka akan melawan ketika akan ditangkap dan memilih mati di tempat. Celakanya, Guy tertangkap hidup-hidup.
2.Hukuman Paling Mengerikan sepanjang masa di London

Hakim John Popham datang ke London secara khusus untuk menangani kasus ini. Guy kemudian divonis bersalah atas tuduhan pengkhianatan kepada raja dan dihukum mati. Pelaksanaan hukuman mati disebut menjadi salah satu yang paling menghebohkan, mengerikan, dan brutal, yang pernah terjadi di London, yaitu lewat cara 'hung, drawn and quartered'. Hung (digantung) tapi tidak sampai mati; kemudian drawn, perut terpidana disayat dalam keadaan masih hidup; kemudian quartered, tangan dan kaki dipotong, lagi-lagi terpidana dalam keadaan masih hidup.
ADVERTISEMENT
Bertujuan untuk memberikan hukuman seberat mungkin dengan penyiksaan kepada terpidana mati untuk hidup selama mungkin agar merasakan penderitaan yang tak terperikan. Terakhir, terpidana dipenggal kepalanya. Tercatat kemudian kepala Guy dan tujuh orang komplotannya ditancapkan di atas tiang dan dipajang di Westminster Bridge sebagai peringatan kepada masyarakat pada waktu itu akan hukuman bagi pengkhianat.
3.Peringatan 5 November: Terlalu Sakit Untuk Diingat, Terlalu Sulit untuk Dilupakan

Setahun setelah kejadian tersebut, tahun 1606 dimulailah tradisi tahunan oleh raja dan anggota parlemen, yang mana ada semacam pidato tahunan untuk memperingati peristiwa tersebut. Lancelot Andrewes tercatat sebagai orang pertama yang memberikan pidato untuk memperingati Guy Fawkes ini. Tujuannya, untuk mengingatkan bahwa pengkhianatan tidak akan pernah dilupakan di Inggris.
ADVERTISEMENT
Di Inggris, peristiwa tersebut masih diperingati sampai sekarang yaitu setiap tanggal 5 November dengan pesta kembang api untuk melambangkan ledakan gun powder. Mereka memakai kostum dan membawa obor api. ‘Civilisation,’ begitu teriakan mereka selama parade api yang puncak nya ditandai dengan dibakarnya effigies of Guy Fawkes (Boneka Guys Fawkes), terbuat dari koran bekas.
4.Dari Novel sampai layar lebar

Karena begitu mendarah dagingnya kisah Guy Fawkes di kehidupan masyarakat London, membuat Alan Moore menuangkan kisahnya ke dalam novel berjudul V for Vendetta yang terbit tahun 1989, kemudian oleh James McTeigue diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul yang sama. Film yang terinspirasi dari kegagalan Guy Fawkes yang ingin meledakan gedung parlemen Inggris ini dirilis pada tahun 2006 dan mendapuk Clive Ashborn sebagai tokoh utama untuk memerankan karakter Guy Fawkes.
ADVERTISEMENT
5.Topeng Guy Fawkes, Simbol Perlawanan Global

Sejak novel itu muncul, terlebih setelah difilmkan, topeng Guy Fawkes menjadi simbol perlawanan global bagi para aktivis untuk menentang ketidakadilan. Tak terkecuali dalam dunia maya, seperti yang dipakai Anonymous, sebutan kelompok aktivis atau 'hacktivist'.
Baru-baru ini serangan peretas Indonesia kepada situs-situs pemerintahan Australia juga memakai simbol topeng Guy Fawkes. Terlebih serangan itu juga dilakukan pada November, bulan di mana rencana serangan Guy Fawkes ke parlemen Inggris dilancarkan, meski akhirnya gagal.
6. 'Being a Local' dengan ikut merayakan Festival Guy Fawkes

Nah, untuk kalian yang merencanakan liburan ke Inggris pada awal November, wajib nih 'Perayaan Guy Fawkes' jadi bucket list kalian. Di sana kalian akan merasakan dan membaur dengan warga lokal Inggris dalam perayaan tersebut. Kalau kalian beruntung, kalian bisa berfoto selfie lho dengan salah satu karakter dalam parade tersebut. Ini dia tempat-tempat rekomendasi yang biasanya diadakan festival Guy Fawkes:
ADVERTISEMENT
Flaming Tar Barrels, Devon (4 November)
Bagi kalian yang suka dengan pertunjukkan budaya. Nah, acara ini yang cocok untuk Kalian.Disini kalianbisa melihat display tradisional negara Inggris di seluruh negeridengan membawa obor api.
Alexandra Palace, London (3 dan 4 November)
Untuk Kalian yang suka pertunjukkan teatrical, tempat ini rekomendasi yang sangat tepat karena akan adakemeriahan Festival Fireworks dan Bonfire Night tahunan, di mana replika kerajaan akan diledakkaan. Festival ini setiap tahunnya dapat menarik sekitar 50.000 pengunjung.
Dark, Sheffield (3 November)
Kalau kalian yang suka musik, datang saja ke acara di Don Valley Grass Bowl. Acara malam api unggun terbesar di Yorkshire ini menarik hingga 20.000 pengunjung denganmenampilkan pertunjukkan kolaborasi kembang api dan musi, keren kan!
ADVERTISEMENT
Nah, seru dan menarik kan Festival Guy Fawkes di London, festival peringatan kematian yang disuguhkan dengan berbagai seni epic yang menjadi daya tarik pengunjung. Walaupun kisah pengkhiantan tragis yang ada dibaliknya sungguh menyakiti hati warga London, mereka tetap mengenangnya dan lewat festival ini warga London diajak untuk mengkampanyekan rasa nasionalis terhadap negaranya sendiri.
"Remember, remember the fifth of November, gunpowder, treason and plot, I see no reason why gunpowder treason should ever be forgot. Guy Fawkes, Guy Fawkes, 'twas his intent to blow up the King and the Parliament. Three score barrels of powder below, Poor old England to overthrow: By God's providence he was catch'd With a dark lantern and burning match. Holloa boys, holloa boys, make the bells ring. Holloa boys, holloa boys, God save the King! Hip hip hoorah!"
ADVERTISEMENT
-Alan Moore-