Tips Memilih Keramik Lantai yang Tepat Sesuai Fungsinya

(Sumber: rumahminimalis.com)

Keramik berasal dari Bahasa Yunani 'Keramikos', yang artinya pembentukan tanah liat yang telah mengalami pembakaran. Sementara itu, kamus ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai sebuah hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, porselen, genteng, dan sebagainya.

Namun, saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Pengertian terbaru keramik mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. Umumnya, senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya sendiri.

Bahan baku keramik umumnya memakai felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karenanya, sifat keramik juga tergantung lingkungan geologi di mana bahan diperoleh.

Secara umum, struktur keramik sangat rumit dengan sedikit elektron bebas. Kekurangan elektron bebas membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor listrik yang baik dan sekaligus menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu, keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Secara umum, keramik mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibandingkan kekuatan tariknya.

Untuk mendapatkan hasil keramik yang optimal, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebagai berikut:

Dengan melihat ulasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebelum memutuskan membeli keramik, alangkah baiknya memperhatikan bagaimana tips yang baik dalam memilih keramik.

Kemudian, pertimbangkan terhadap segala aspek yang mungkin timbul mengingat fungsi keramik bukan hanya sebatas pelengkap interior ruangan saja tapi juga penting dalam menjaga kerapian rumah agar nyaman ditempati.