Merasa Putus Asa? Beberapa Cara Ini Dapat Membantu Anda Hidupkan Kembali Harapan

Khairunnisa Fitriah
Mahasiswa Komunikasi Massa di BINUS University
Konten dari Pengguna
26 Januari 2022 16:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khairunnisa Fitriah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang pria sedang menatap jendela (Sumber: unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria sedang menatap jendela (Sumber: unsplash.com)
ADVERTISEMENT
Kita semua tahu, selang beberapa tahun ini negara kita sedang terlanda wabah virus COVID-19, sudah 2 tahun lebih kita mengalami perubahan drastis dan juga menjalani masa-masa sulit tersebut. Beberapa dari kita mungkin kehilangan pekerjaan, kehilangan momen berharga, dan beberapa kehilangan orang yang dicintai. Saya yakin kita semua pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidup kita. Saat-saat di mana kita merasa bersalah, menyesal, trauma, merasa seperti berada di titik terendah dalam hidup, atau bahkan mungkin merasa sendiri. Jika anda pernah atau masih melalui masa-masa sulit, tidak apa-apa, anda tidak sendirian. Saya yakin semua di antara kita pernah melewati hal yang sama. Tapi, apalah arti bahagia tanpa kesedihan? Kita harus merasa sedih agar bisa merasa bahagia, benar? Jadi saya akan sangat senang membahas topik ini dan berbagi pengalaman saya dengan anda.
ADVERTISEMENT

Beberapa Cara Untuk Anda dalam Mengatasi Rasa Sakit dan Stres dari Penyesalan dan Rasa Bersalah

Sebagai makhluk yang penuh dengan emosi, kita sebagai manusia perlu menerima rasa sakit, kesedihan, dan rasa bersalah. Menangislah jika itu yang perlu anda rasakan, jangan berusaha menghindari perasaan yang seharusnya dirasakan. Sebab, bilamana kita sudah menyadari kesedihan kita, maka setelah itu kita cenderung dapat merasa berdaya kembali, dan perasaan lega pun muncul setelahnya. Anda perlu tahu bahwa tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja. Meski kesedihan yang dirasakan tak serta merta berubah menjadi kebahagiaan seketika, setidaknya kita dapat menyadari dan memahami diri kita sendiri.
ADVERTISEMENT
Healing itu bukan tentang melupakan hal-hal, tapi lebih kepada tentang melewati hal-hal, dan saya berpikir kita memiliki metal block ini dalam berpikir bahwa "Saya harus mengatasi ini", daripada melewatinya. Dan ketika anda mencoba melupakan sesuatu, anda tidak memproses rasa sakitnya, anda tidak memberi diri anda waktu dan ruang untuk benar-benar melepaskan rasa sakit itu, dan itu datang dari sudut pandang menyadari bahwa penyesalan itu menyakitkan.
Jadi ketika anda menyadari bahwa penyesalan, rasa bersalah, trauma itu menyakitkan. Hanya dua pilihan yang anda miliki sekarang adalah penyesalan atau perubahan. Kita tahu keduanya tidak mudah, tetapi perubahan tidak terlalu menyakitkan, dan ketika kita menyadari hal tersebut, kita memilih untuk berubah, untuk maju, serta untuk melepaskan perasaan yang menahan kita, karena kita menyadari bahwa penyesalan, kesalahan, trauma tidak lagi melayani dan berfungsi untuk kita.
ADVERTISEMENT

Kembalikan Harapan dan Sayangi Diri Sendiri

Berikut beberapa cara untuk memulihkan dan menyalakan kembali harapan.
Anda menemukan orang-orang yang terus-menerus melihat sisi baik dari segala hal. Mereka akan selalu melihat sisi cerah dari setiap situasi. Mereka akan selalu memiliki senyum dan sikap positif. Temukan sekelompok orang-orang itu dan serap emosi serta energi positif dari mereka.
Anda dapat mengubah rutinitas atau mengubah lingkungan serta pola hidup anda dengan pergi berlibur di mana anda akan melihat tempat dan pemandangan yang indah serta bertemu orang baru.
Anda dapat berbicara dengan pasangan, teman, konselor, atau siapa pun yang mau mendengarkan cerita anda. Selain berbicara kepada orang lain, anda mungkin juga berdoa dan menurunkan beban anda kepada tuhan, anda mengakui bahwa anda hanya manusia dan membutuhkan bantuan yang lebih besar daripada yang dapat diberikan oleh manusia lain.
ADVERTISEMENT
Iman anda bisa menjadi sumber inspirasi yang hebat. Membaca buku, menonton film heroik yang membangkitkan semangat dapat menciptakan aura positif.
Anda juga dapat menemukan harapan di komunitas. Anda akan menemukan komunitas orang-orang yang menghadapi tantangan yang sama seperti anda. Dalam komunitas seperti itu, anda akan menemukan mekanisme koping (coping mechanism) atau mendengar kisah sukses tentang bagaimana orang mengatasi tantangan yang sama dengan anda.
Jadi perlu kita ketahui bahwa tidak perlu malu menjadi diri kita sendiri, pasti kita tidak ingin terus-menerus terjebak dalam kesulitan, meskipun kita tahu bahwa tidak mudah meninggalkan kenangan dan hal buruk dalam hidup kita. Saya ingin kita semua berproses menjadi lebih baik, dan saya percaya bahwa kita semua bisa dan mampu, kita semua berhak untuk bahagia. Gautama Buddha pernah berkata "Jika anda ingin terbang, lepaskan semua yang membebani anda", yang juga memiliki makna "Jika anda ingin berubah, lepaskan perasaan yang menahan anda". Maafkan diri anda sendiri, karena itu adalah keterampilan pertama dari mencintai diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Referensi