Konten dari Pengguna

Kolaborasi dengan PLN, Kemenimipas Akan Bangun Balai Latihan Kerja Terintegrasi

Rupbasan Moker
Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Kelas II Mojokerto Kantor Wilayah Jawa Timur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
6 Januari 2025 7:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rupbasan Moker tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kolaborasi dengan PLN, Kemenimipas Akan Bangun Balai Latihan Kerja Terintegrasi di Nusakambangan
zoom-in-whitePerbesar
Kolaborasi dengan PLN, Kemenimipas Akan Bangun Balai Latihan Kerja Terintegrasi di Nusakambangan
ADVERTISEMENT
Jakarta - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, adakan pertemuan dengan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Ia berharap Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) bersama PLN dapat berkolaborasi dalam pemberdayaan Warga Binaan di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Agus mengatakan pertemuan ini adalah bentuk sinergi Kemenimipas dan PLN dalam rangka mengimplementasikan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pertemuan ini berlangsung di kantor Kemenimipas, Gedung Sentra Mulia, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/).
"Kami ingin membangun balai latihan kerja di Nusakambangan yang terintegrasi dengan program pertanian, peternakan, perikanan, dan industri garmen. Hal ini adalah langkah untuk membantu Warga Binaan agar memiliki keahlian, pendapatan, dan masa depan yang lebih baik dengan berbagai program pembinaan berupa latihan kerja selama proses Asimilasi," jelas Agus.
Agus pun menegaskan pentingnya menciptakan program pelatihan kerja bagi Warga Binaan. Hal tersebut bertujuan meningkatkan keterampilan dan tabungan mereka sebagai bekal kehidupan setelah keluar dari Lapas.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Kemenimipas melalui Direktorat Jenderal Permasyarakatan telah menerapkan program tabungan bagi Warga Binaan. Tabungan untuk para Warga Binaan ini berasal dari cashback saat mereka belanja kebutuhan sehari-hari di Lapas dan menggunakan warung telekomunikasi. Untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal, pihaknya dan PLN akan membentuk satuan tugas. Program ini diharapkan memberikan kontribusi pembangunan rumah murah untuk masyarakat luas.
"Syukur-syukur dikerjakan oleh tenaga terlatih dari Warga Binaan di Lapas atau Rutan sehingga anggaran negara yang tersedia mencukupi membangun Rumah Murah sebagaimana target Bapak Presiden untuk pembangunan tiga juta Rumah Murah bagi masyarakat," pungkas Agus.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Darmawan menjelaskan, PLN memiliki bahan baku dari sisa hasil PLTU yang dapat diolah menjadi material konstruksi, seperti paving block, batako, genteng, hingga tetrapod. Darmawan menilai olahan material konstruksi mampu menekan ongkos bangun rumah modular dan menjadi solusi inovatif untuk pengelolaan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Menyambut harapan Menteri Agus, Darmawan mengatakan PLN siap menyediakan bahan baku FABA (Fly Ash dan Bottom Ash) secara gratis sekaligus pelatihannya. Lapas-lapas di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, akan jadi proyek percontohan model pengelolaan berkelanjutan.
Darmawan pun berharap proyek percontohan ini dapat direplikasi di 631 Lapas, Rutan, dan Bapas di wilayah lainnya di seluruh Indonesia serta melibatkan keberadaan PLT Batubara di bawah operasional PLN. Darmawan menuturkan program pengolahan sisa hasil PLTU sudah berjalan dua tahun belakangan, namun belum mampu tampil produktif untuk menekan cost pembangunan rumah seperti yang pihaknya diharapkan.
Salah satu kendala PLN adalah tingginya upah tenaga kerja. Oleh karena itu, penjelasan Menteri Agus soal pihaknya memiliki tenaga kerja produktif 95 persen dari total penghuni Lapas/Rutan/Bapas dan lahan (tempat pelatihan dan produksi) dapat menjadi solusi dari kendala PLN selama ini.
ADVERTISEMENT
Keduanya lalu sepakat menuangkan kerja sama ini dalam rencana memorandum of understanding antara PLN dan Kemenimipas.