Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Rupbasan Purbalingga Gelar Kolaborasi Musik Rebana dan Bedug Dengan Wayang Golek
23 September 2022 10:56 WIB
Tulisan dari RUPBASAN PURBALINGGA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
PURBALINGGA – Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kabupaten Purbalingga menggelar sebuah pertunjukan seni musik Rebana dan Bedug (RnB) yang dikolaborasikan dengan pertunjukan wayang golek. Kolaborasi seni dalam rangka wujud pelestarian budaya lokal tersebut digelar hari Kamis (22/9/2022) bertempat di ruang penyimpanan Rupbasan Purbalingga.
ADVERTISEMENT
Pada saat pementasan, para pegawai Rupbasan lah yang menjadi pemain musik Rebana dan Bedug (RnB) mengiringi pertunjukan wayang golek. Sedangkan budayawan ternama, Ki Kusno menjadi dalang wayang golek yang berkisah tentang lakon sang Adipati Umar Maya berjudul “Gudang Pusaka Adipati Umar Maya”.
Kepala Rupbasan Purbalingga, Tri Agung Arianto, mengatakan selain mendukung kebudayaan, adanya pertunjukan wayang golek kali ini sekaligus menjadi media sosialisasi tentang apa saja yang menjadi tugas pokok dan fungsi Rupbasan kepada masyarakat.
“Kami berinisiasi untuk ikut nguri-uri budaya bangsa. Dalam menyukseskan program-program pemerintah, kami pun merasa perlu untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Oleh sebab itu, kami pun bergandeng tangan dengan para stakeholder, khususnya para pelaku seni,” ujar Agung.
Sementara itu, Kepala bidang Pembina Kebudayaan Dindikbud Kabupaten Purbalingga, Wasis Andri Wibowo, mengapresiasi suksesnya pagelaran tersebut. Ia mengatakan, hadirnya inisiasi dan kolaborasi yang dilakukan oleh Rupbasan dalam bidang kebudayaan juga perlu mendapatkan perhatian dan dukungan dari instansi dinas yang lain.
ADVERTISEMENT
Sehingga, lanjut Wasis, terbentuklah sinergi dalam pelestarian budaya tradisional Indonesia, khususnya budaya Jawa.
“Kami harap animo masyarakat terhadap pelestarian warisan kebudayaan bisa terus meningkat. Mudah-mudahan masyarakat semakin cinta budaya, sebab kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menyayangi dan melestarikan budaya adiluhung yang kita miliki,” pungkasnya.