Konten dari Pengguna

Keren, Kemendikbud dan KLHK mengumpulkan Mahasiswa se-Nusantara ini

Rusdiyantoro Fadhillah
Mahasiswa Universitas Pamulang dan Karyawan Cizz Cheesecake and Friends
26 November 2024 16:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rusdiyantoro Fadhillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
dengan salah satu Program yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yaitu dengan adanya Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) ini berbagai Mahasiswa dan Jurusan dikumpulkan menjadi satu. dengan adanya program ini Mahasiswa memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan perspektif mereka di dunia industri melalui magang dan belajar secara langsung dari masalah atau proyek nyata. SKS Mahasiswa akan menggabungkan pengalaman belajar di luar perguruan tinggi dengan aktivitas pembelajaran yang terorganisir. selain itu, dengan adanya program ini membuat Mahasiswa mempunyai koneksi yang luas dan bisa belajar di luar dunia kampus. Dengan terlibat langsung dalam proyek nyata, mahasiswa dapat menerapkan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah. kemudian, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh industri, seperti keterampilan komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah. Keterampilan ini akan meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja. yang pada intinya adalah Program MSIB merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang kompetitif. Dengan manfaat yang beragam, program ini tidak hanya membantu mahasiswa dalam pengembangan keterampilan, tetapi juga membentuk mereka menjadi profesional yang siap menghadapi tantangan di masa depan. Mari manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya!
ADVERTISEMENT
Foto peserta Mahasiswa MSIB dari berbagai Universitas dan Program Studi
zoom-in-whitePerbesar
Foto peserta Mahasiswa MSIB dari berbagai Universitas dan Program Studi
kemudian, dari berbagai mitra yang terdaftar di program MSIB ini kami memilih Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). KLHK hadir sebagai mitra dalam program MSIB ini dengan mengambil tema tentang alam, yaitu yang berhubungan erat dengan Perhutanan. KLHK mempunyai nama yang unik khusus untuk program ini yakni "JaLan MaPan" yang merupakan kepanjangan dari Jelajah Hutan Masa Depan Perhutanan Sosial.
dilansir dari platform Kampus Merdeka, Perhutanan sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilakukan di wilayah hutan negara atau hutan hak atau hutan adat oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraan, keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya. Ini dilakukan melalui hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, hutan adat, dan kemitraan kehutanan.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka kebijakan pemerataan ekonomi, program nasional Perhutanan Sosial bertujuan untuk memberikan area persetujuan pengelolaan kepada masyarakat seluas 12,7 ha sampai tahun 2030. Hingga awal tahun 2024, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menerima 9.719 SK untuk area 6,4 juta ha.
untuk program ini kami ditempatkan di salah satu provinsi indonesia yaitu Sulawesi Tenggara, tepatnya di Desa Ambakumina, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan. ini merupakan suatu pengalaman yang baru, karena tidak hanya belajar dan mengimplementasikan pelajaran dari kampus saja, namun kita perlu beradaptasi dengan lingkungan juga.
kami sebagai mahasiswa ditugaskan oleh KLHK untuk mendampingi Kelompok Perhutanan Sosial dalam 3 (tiga) tata kelola perhutanan sosial yakni kelola kelembagaan, kelola kawasan dan kelola usaha.
ADVERTISEMENT
dengan adanya kita dari berbagai jurusan, maka tiga tata kelola tersebut segera kita bagi agar bisa terlaksana dengan baik.
kami pun mulai menaik bersama para petani di desa ini untuk mengidentifikasi potensi apa saja yang ada disana dan mengetahui areal lokasi Perhutanan Sosial yang sesuai dengan Surat Keputusan (SK).
foto bersama para petani saat menaik ke atas bukit atau lahan perhutanan sosial
ternyata potensi terbesar di lahan tersebut ialah Tumbuhan Nilam. tumbuhan yang mempunyai nama latin yaitu Pogostemon Cablin memiliki aroma yang khas yang seringkali diolah menjadi minyak atsiri atau menjadi bahan baku sebuah parfum. oleh karena itu, minyak nilam ini banyak diburu oleh investor karena mempunyai nilai jual yang cukup tinggi.
lalu, kami sebagai mahasiswa mempunyai ide atau terobosan baru yaitu dengan mencoba eksperimen mengolah minyak tersebut menjadi minyak oles serbaguna yang nantinya dipadukan lagi dengan minyak pembantu lainnya, seperti minyak sereh dan minyak kelapa.
ADVERTISEMENT
setelah kami melakukan uji coba kami berhasil membuatnya walaupun mengalami berbagai kendala. kami tidak putus asa, terus melakukan evaluasi yang pada akhirnya produk kami bernama "Nise-CO oil" yang artinya Nilam,Sereh, dan Coconut (kelapa) yang dimana tiga nama tersebut merupakan formula minyak yang terkandung di dalamnya.
setelah itu, kami mulai mencari harga jual yang pastinya ramah di kantong supaya target pasar kami dari semua kalangan bisa membelinya. produk kami di banderol dengan harga Rp 16.000-Rp 20.000 an saja yang sekitar 8-10 mili (ml).
label produk Nise-Co
jadi dengan adanya program MSIB melalui KLHK memberikan kontribusi signifikan dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan di dunia kerja, sekaligus meningkatkan kesadaran mereka terhadap isu-isu lingkungan yang krusial.
ADVERTISEMENT
jagalah kelestarian hutan ini karena dengan kita menjaga hutan, hutan pun menjaga kita.