Kegagalan dan Pendidikan Seksual

Puput Rusmawati
Penulis dan Alumni Mahasiswa Magister Ilmu Sosial Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
25 Februari 2024 9:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Puput Rusmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pendidikan seks. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendidikan seks. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pentingnya membahas kegagalan dalam pendidikan seksual adalah untuk berkontribusi pada upaya meningkatkan pendidikan seksual di masyarakat dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi semua individu.
ADVERTISEMENT
Apa itu pendidikan seksual? Pendidikan seksualitas adalah sebuah pendekatan yang dilakukan untuk mengajarkan seks yang dilakukan dengan menyesuaikan umur sasaran serta budaya setempat melalui penyediaan informasi yang akurat secara keilmuan, realistis, dan tidak menghakimi (Zakiyah, 2016).
Pentingkah pendidikan seksual dalam masyarakat?
Tentu! karena peran pendidikan seksual memiliki dampak yang sangat luas. Seperti apa peran tersebut? Yang paling umum adalah berperan dalam kesehatan reproduksi dan seksualitas agar individu memahami tubuh mereka, perubahan fisik yang terjadi selama pubertas dan termasuk pengetahuan tentang kontrasepsi, pencegahan penyakit menular seksual, dan lain-lain.
Lalu berperan dalam memberikan pemahaman pengambilan keputusan yang sehat, mengurangi angka kehamilan tidak direncanakan, pencegahan penyakit menular seksual, pemahaman tentang persetujuan dan batasan, mengatasi stigma dan tabu di masyarakat.
ADVERTISEMENT

Kegagalan dalam Pendidikan Seksual

Pertama, Kurangnya pendidikan seksual dini, hal ini disampaikan oleh (Simbolon, 2018) yang mengatakan bahwa kurangnya pendidikan reproduksi atau pendidikan seksual dini menjadi faktor penyebab terjadinya pelecehan seksual antar anak. Kedua, kurangnya perhatian orang tua sehingga mereka menyerahkan semua pendidikan anak kepada sekolah termasuk pendidikan seks.
Ketiga, tabu yakni tidak ada pembicaraan terbuka terhadap pendidikan seksual, yang disampaikan oleh (Fatehah, 2022). Keempat, kurangnya kesiapan guru dan pengajar atau banyaknya guru dan pengajar merasa tidak nyaman untuk mengajarkan pendidikan seksual ke siswa. Kelima, kurangnya penerimaan dari orang tua di mana banyak orang tua tidak menerima dengan baik jika sekolah-sekolah melakukan upaya untuk memberikan pendidikan seksual kepada anak-anak (Fatehah, 2022).
ADVERTISEMENT
Kegagalan dalam pendidikan seksual ini pada akhirnya akan memiliki dampak pada masyarakat yaitu peningkatan perilaku seksual, kurangnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi, kurangnya pemahaman hak-hak dalam hubungan seksual, kurangnya pemahaman dari tindakan seksual yang mereka lakukan, meningkatnya kekerasan seksual, ketidaknyamanan anak untuk membicarakan tentang seksualitas dengan orang tua.

Kegagalan dalam Pendidikan Seksual Dapat Memengaruhi Perilaku Seksual Remaja

Apakah bisa sebuah kegagalan pendidikan seksual dapat memengaruhi perilaku seksual seseorang? Jawabannya tentu bisa. Kegagalan dalam pendidikan seksual dapat berdampak besar pada perilaku seksual remaja seperti kurangnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi, penggunaan kontrasepsi yang tidak tepat dan juga kurangnya penghormatan terhadap persetujuan dan batasan dalam hubungan seksual.
Selain itu, pengaruh media dan teman sebaya yang tidak realistis, kurangnya komunikasi dengan orang tua atau figur dewasa, serta stigma dan rasa malu terkait seksualitas juga berkontribusi pada perilaku seksual yang berisiko.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, menciptakan pendidikan seksual yang efektif dan inklusif sangat penting untuk membantu remaja membuat keputusan yang sehat dan bertanggung jawab tentang seksualitas.

Pendidikan Seksual untuk Anak dari Orang Tua

Yang perlu di garis bawahi adalah orang tua sangat berperan penting dalam memberikan pendidikan seksual yang baik pada anak-anak. Lalu, bagaimana orang tua bisa berperan dalam pendidikan seksual untuk anak? Caranya adalah dengan menciptakan lingkungan komunikasi terbuka menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak, mengajarkan hak privasi dan batasan, memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi, mengajarkan tentang persetujuan dan hubungan yang sehat, diskusikan kontrasepsi dan pencegahan penyakit menular seksual, manfaatkan momen sehari-hari sebagai kesempatan untuk berbicara tentang nilai-nilai seksualitas, menjadi contoh yang baik dalam perilaku seksual, hindari mengandalkan hanya pada sekolah atau media, dan bersiap untuk dukungan yang berkelanjutan serta mencari bantuan dari ahli jika perlu.
ADVERTISEMENT
Dengan cara ini, orang tua dapat membantu anak memahami seksualitas dengan sehat dan positif.

Mengatasi Kegagalan Pendidikan Seksual

Apakah ada solusi untuk mengatasi kegagalan pendidikan seksual?, bisa saja dengan melakukan pendidikan seksual yang inklusif dan komprehensif yang harus dilakukan oleh orang tua dengan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi, nilai dan norma, kontrasepsi, kekerasan seksual dan hak-hak dalam hubungan seksual.
Selain itu orang tua juga harus dapat memberikan informasi yang benar dan akurat tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi, serta membantu anak-anak memahami tentang batasan-batasan dalam hubungan seksual.
Meningkatkan komunikasi orang tua dan anak dan terakhir adalah dengan mengatasi tabu dalam masyarakat dengan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan seksual yang benar dan akurat.
ADVERTISEMENT