Petasan Jelang Ramadhan

Rusti Dian
Mass and Digital Communication Student, Faculty of Social and Political Science Atma Jaya Yogyakarta University
Konten dari Pengguna
17 Mei 2018 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rusti Dian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
https://services.halallifestyle.id
ADVERTISEMENT
Memasuki bulan puasa, pasti kita akan banyak menjumpai beberapa pedagang yang mungkin tidak kita temui di hari-hari biasanya. Seperti banyak penjual kolak, aneka makanan untuk buka puasa, bunga-bunga untuk pemakaman, bahkan sampai pedagang petasan.
Pedagang petasan menuturkan bahwa mereka memang sengaja memilih hari-hari besar untuk berjualan seperti bulan puasa dan bulan Desember yang bertepatan dengan hari raya Natal dan tahun baru. Mereka tidak takut bersaing dengan pedagang yang lain dengan alasan rejeki sudah ada yang mengatur.
“Kalau sehari itu tidak pasti ya dapat berapa. Tapi kalau sebulan bisa sampai sekitar satu juta.”ujar Anis saat diwawancarai. “Kadang untung mbak, tapi tersisa banyak. Kalau gitu untung atau rugi ya? Hehehe. Yang penting balik modal.”
ADVERTISEMENT
https://static.inilah.com/data/berita/foto/2302961.jpg
Di balik cerita keluh kesah pedagang petasan, ada pula tanggapan dari para pembeli. Tidak semua orang menyukai petasan. Ada berbagai alasan yang mereka lontarkan. Pada intinya, semua alasan itu sebenarnya sama.
“Dulu udah pernah (main petasan) sih waktu kecil. Dan sekarang sudah enggak tertarik. Karena banyak hiburan lain yang lebih “murah”, enggak ngebahayain orang, dan enggak berisik.”tandas Michelle Arnetha, seorang gadis yang akrab disapa Chelle.
Namun, bukan berarti petasan dibenci oleh semua orang. Kalau begitu, pedagang petasan tidak laku dong? Nah, di balik banyaknya orang yang tidak menyukai petasan, ada pula yang sangat menyukai petasan.
https://anggavantyo.files.wordpress.com/2012/08/wpid-photo-aug-18-2012-714-pm.jpghttps://anggavantyo.files.wordpress.com/2012/08/wpid-photo-aug-18-2012-714-pm.jpganggavantyo.files.wordpress.com/2012/08/anggavantyo.files.wordpress.com/2012/08/
“Petasan itu nyenengin, meskipun kadang banyak yang terkena musibah akibat petasan. Tapi suasana jadi ramai. Apalagi saat menjelang Hari Lebaran.”ujar Inas Satiroh, seorang gadis yang baru saja menyelesaikan studi Sekolah Menengah Pertama di salah satu sekolah ternama di Temanggung.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu pro dan kontra, sebenarnya bermain petasan juga tidak selamanya membahayakan. Asalkan kita tahu aturan dan etika saat sedang memainkannya. Jangan sambil bercanda yang berlebihan, yang nantinya dapat mengakibatkan hal-hal tidak diinginkan terjadi. Bermain petasan pun harus mengenal waktu dan tempat. Jangan sampai karena terlalu asyik hingga lupa bahwa di sekitar ada masyarakat yang mungkin merasa terganggu dengan suara-suara petasan yang cenderung mengagetkan.
Penulis : Rustiningsih Dian Puspitasari