WartelPAS Rutan Nganjuk, Tetap Terhubung Meski Berjarak

Foto Narapidana Rutan Nganjuk Melakukan VideoCall Dengan Keluarga

Nganjuk – Zero Halinar (Handphone, Narkoba, dan Pungutan Liar) merupakan suatu komitmen bersama yang harus digalakkan di semua Lembaga Pemasyarakatan maupun Rumah Tahanan Negara. Hal tersebut juga yang diterapkan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Nganjuk dimana setiap jajarannya berupaya menjaga komitmen tersebut diimbangi dengan inovasi dan implementasi salah satunya adalah Warung Telepon Pemasyarakatan (WARTELPAS).

Wartelpas merupakan salah satu dari banyaknya kemajuan teknologi yang memberikan banyak dampak positif dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pembinaan di dalam Rutan Nganjuk yaitu di bidang pemenuhan hak warga binaan untuk tetap dapat berkomunikasi dengan sanak saudara dan keluarganya.

Wartelpas juga menjadi solusi bagi Warga Binaan di Rutan Nganjuk selama menghadapi pandemi Covid-19 yang sempat membuat layanan kunjungan tatap muka ditutup total. Meskipun saat ini layanan kunjungan tatap muka mulai dibuka kembali, akan tetapi masih ada warga binaan yang tidak bisa dibesuk secara langsung karena alasan dan kondisi tertentu. Untuk itu, wartelpas juga lah yang menjadi solusinya.

Dalam pelaksanaannya, wartelpas di Rutan Nganjuk diperuntukkan bagi seluruh narapidana dan tahanan yang ingin melakukan komunikasi dua arah dengan keluarga atau teman dengan menggunakan layanan komunikasi berbasis suara dan gambar. Bekerja sama dengan pihak ketiga dari perusahaan penyedia jasa warung telekomunikasi khusus pemasyarakatan (Wartelsus-pas) Muffaindo Komunikasi, layanan Wartelpas Rutan Nganjuk menyediakan 6 unit alat komunikasi yang dibuka dengan sistem pembagian jadwal sesuai dengan peraturan yang berlaku dan diawasi langsung oleh petugas.

“Dengan berlakunya wartelpas selain sebagi bentuk pelayanan publik juga sebagai bentuk pengawasan melekat bagi petugas di Rutan Nganjuk demi terwujudnya Zero Halinar,” ucap Hendra selaku Karutan Nganjuk.

Dengan adanya wartelpas diharapkan akan memutus upaya masuknya handphone serta membersihkan peredaran alat komunikasi secara illegal dan pungutan liar di dalam Rutan Nganjuk.