Rutan Pasangkayu Teken Kerjasama Bidang Keagamaan

Rutan Pasangkayu Teken Kerjasama Bidang Keagamaan

Pasangkayu, 05 Februari 2025.

Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pasangkayu terus berkomitmen meningkatkan pembinaan keagamaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Dalam upaya tersebut, Rutan Pasangkayu menjalin kerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasangkayu melalui penandatanganan perjanjian kerja sama di Aula Rutan Pasangkayu, Selasa (04/02).

Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan langsung oleh Kepala Rutan Pasangkayu, Tisep Oven Harry, dan Kepala Kantor Kemenag Pasangkayu, H. Muhammad Hatta. Kesepakatan ini mencakup berbagai program pembinaan keagamaan, seperti bimbingan rohani, pelatihan baca tulis Al-Qur’an, serta peningkatan kapasitas petugas dalam mendukung pembinaan spiritual di dalam Rutan.

Dalam sambutannya, Karutan Pasangkayu, Tisep Oven Harry, menegaskan pentingnya kerja sama ini dalam membangun karakter dan mental yang lebih baik bagi WBP. “Kami percaya bahwa pembinaan keagamaan merupakan salah satu aspek penting dalam proses pembinaan WBP. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan mereka mendapatkan bimbingan spiritual yang lebih intensif untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Tisep Oven Harry.

Senada dengan itu, Kepala Kemenag Pasangkayu, H. Muhammad Hatta, menyambut baik kerja sama ini sebagai bagian dari tugas Kemenag dalam memberikan pelayanan keagamaan yang inklusif bagi seluruh masyarakat, termasuk WBP.

Usai penandatanganan, Karutan Tisep Oven Harry beserta jajaran mengajak H. Muhammad Hatta dan rombongan untuk berkeliling Rutan. Mereka melihat berbagai fasilitas pembinaan, termasuk tempat ibadah, ruang layanan kunjungan, serta blok hunian WBP.

Dengan adanya kerja sama ini, Rutan Pasangkayu semakin menunjukkan komitmennya dalam memberikan pembinaan yang holistik, tidak hanya dari aspek kedisiplinan dan keterampilan, tetapi juga dari sisi spiritualitas. Harapannya, program ini dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pemasyarakatan yang lebih humanis dan berorientasi pada perubahan positif bagi para WBP.