Rutan Purworejo Mengikuti Kegiatan Pendampingan Pengisian Aplikasi SPSE

Rutan Purworejo
Laman Publikasi Rutan Purworejo. Memberitakan kegiatan-kegiatan Rutan Purworejo
Konten dari Pengguna
17 September 2022 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rutan Purworejo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kepala Rutan Purworejo Mochamad Mukaffi mengikuti pendampingan pengisian aplikasi SPSE (Sumber : Humas Rutan Purworejo)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Rutan Purworejo Mochamad Mukaffi mengikuti pendampingan pengisian aplikasi SPSE (Sumber : Humas Rutan Purworejo)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Magelang – Kepala Rutan Purworejo Mochamad Mukaffi bersama dengan pembantu PPK mengikuti kegiatan kegiatan Pendampingan Pengisian/Pencatatan E-Tendering, E- Purchasing, Non E-Purchasing/E-Tendering, E-Kontrak dan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Aplikasi SPSE Tahun Anggaran 2022.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang dipandu oleh Kanwil kemenkumham Jawa Tengah Ini dilaksanakan di Aula Lapas Kelas IIA Magelang.
Mengawali kegiatan Kepala Divisi Administrasi Jusman membuka dan memberikan arahan kepada peserta pelatihan, Sabtu (17/09).
Jusman menyampaikan pendampingan ini untuk mengakomodir keinginan Kemenkumham guna berkontribusi terhadap percepatan pemulihan ekonomi nasional sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Penyelenggara Negara diwajibkan untuk melakukan pembelanjaan Produk Dalam Negeri (PDN) minimal 40% dari total anggaran yang dikelola.
"Jadi, minimal 40% anggaran yang kita kelola, harus dibelanjakan untuk Produk Dalam Negeri," Jelas Jusman.
"Dengan kebijakan ini, akhirnya bisa memberdayakan dan mengangkat Usaha Kecil dan UMKM menjadi lebih baik".
"Dan pastinya akan sangat membantu masyarakat dan pastinya akan berimplikasi pada percepatan pemulihan ekonomi nasional," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Jusman, bila terlalu banyak belanja produk luar negeri itu, maka akan mempersulit perekonomian nasional dan memperkaya negara lain.
Kadivmin juga mengungkapkan, pendampingan secara langsung dimaksudkan agar hasil yang dicapai lebih optimal.
"Kalau by Phone atau virtual kadang-kadang tidak optimal. Kalau seperti ini, akan ada hasil yang nyata. Lebih maksimal apa yang disampaikan dan apa yang bisa diterima," ungkapnya
"Di samping karena kita harus selalu bersilaturahmi. Kami juga ingin memunculkan peran Kanwil sebagai pembina"
"Janganlah hanya bisa menyuruh tapi tidak ada pembinaan. Tidak coaching dan mentoring," katanya menekankan.
Selanjutnya Jusman membahas mengenai pencatatan, pengamanan, dan pemanfaatan BMN. Bicara tentang perencanaan kinerja dan pelaksanaan anggaran, manajemen SDM. (HumasRuwojo)