Konten dari Pengguna

Lawang Sewu : wisata Peninggalan Belanda Di Tengah Langit Mendung

tegar prasetyp
mahasiswa universitas sebelas maret
16 Januari 2025 11:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari tegar prasetyp tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(29/11/2024) Dokumentasi Pribadi saat berkunjung di lawang sewu
zoom-in-whitePerbesar
(29/11/2024) Dokumentasi Pribadi saat berkunjung di lawang sewu
ADVERTISEMENT
Perjalanan ke Lawang Sewu, Semarang, membawa sensasi unik bagi para pengunjung, terutama dibawah langit mendung di sore hari. Gedung tua nan megah itu, dengan arsitektur khas Belanda dan lorong-lorong panjangnya, seolah mengajak siapa pun untuk menyelami jejak sejarah yang tersimpan di balik seribu pintunya.
ADVERTISEMENT
Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam, hawa dingin disore hari menyambut kedatangan kamidi semarang saat itu, suasana yang sangat jarang dijumpai disemarang dimana semarang sangatterkenal dengan hawa panas yang sangat menyengat kulit.
Siang itu kami langsung ke lawang sewu, gedung tua yang megah itu berdiri kokoh dengan konstruksi jaman belandanya yang sangat khas. katanya sih ada seribu pintu makannya dinamai lawang sewu yang dalam bahasa indonesia yang artinya seribu pintu, tapi saya ngga ada niatanuntung ngitung satu-satu.Kami memutuskan untuk masuk suasananya yang mendung justru itu yang membuat lawang sewu siang hari ini terlihat makin keren, suara langkah kaki yang bergema dilorong menandakan betapa tenangnya suasana lawang sewu saat itu. Lorong-lorong panjang serta pintu dan jendela yang besar, menyambut kami saat mulai memasuki area lawang sewu, saat itu ada rombongan lain dan saya bergabung rombongan dan ternyata di perbolehkan, dengan adanya pemandu atau tour guide kami mendapat ilmu berupa penjelasan mengenai tempat tempat yang ada pada lawang sewu, serta sejarahdari gedung ini, dari zaman belanda sampai saat pendudukan jepang Katanya, dulu lawang sewu jadi saksi bisu dari banyaknya peristiwa penting yang ada di Semarang, dan kata tour guide-nya lawang sewu dulu pernah viral karena ada program televisi yang bernama Dunia Lain yang waktu itu ada peserta uji nyali di ruang bawah tanah dan ada penampakan yang tertangkap kamera, kata tour guide-nya bahwa semenjak kejadian itu lawang sewu s emakin banyak dikunjungi tetapi bukan untuk wisata sejarah melainkan wisata mistis, dan karena ruang bawah tanah dulu sering dikunjungi, jadi sekarang ruang bawah tanah tersebut telah ditutup kata tour guide dan beliau tidak menjelaskan kenapa ruang bawah tanah tersebut ditutup
ADVERTISEMENT
Setelah kami meng-eksplore lantai satu, selanjutnya kami naik ke lantai dua. kita naik ke lantai dua dan disambut dengan Angin sore yang kala itu berhembus pelan, dengan membawa aroma hujan yang mulai turun rintik-rintik. Suara hujan yang mengenai atap gedung membuat suasana lebih syahdu. Dari sini, kami melihat pemandangan kota semarang yang terlihat samar-sa mar karena gerimis.
Kami diam saja sambil menikmati angin sejuk dan hujan yang sedang mengguyur kota semarang. Beberapa pengunjung lain terlihat asyik memotret dan mengambil swa foto sementara ada yang hanya duduk dan mengobrol. Semua orang tampak menikmati suasana pada sore yang tenang itu
Ketika sore mulai berganti senja, dan hujan perlahan mereda. Langit yang awalnya kelabu mulai berubah menjadi oranye. Cahaya matahari senja yang hampir hilang menembus celah-celah dari jendela dan menusuk ke lorong, menciptakan pemandangan yang indah dan menenangkan.
ADVERTISEMENT
Kami pun mulai berjalan ke halaman depan dan menikmati susasan sore yang syahdu.Gedung tua yang berdiri megah dengan dinding-dinging yang basah karena terkena hujan tadi, dan tercium aroma tanah basah serta hembusan angin sore yang dingin.
Nggak terasa, hari sudah hampir gelap. kamu pun bersiap untuk pulang. Lawang sewu bukan hanya bangunan tua, tetapi bangunan yang menyimpan sejarah-sejarah Bagi kalian yang ingin merasakan vibes yang tenang coba datang ke lawang sewu saat mendung atau hujan disore hari