Konten dari Pengguna

Keanekaragaman Koleksi Jenis Tumbuhan Baccaurea spp

Sri Handayani
Humas Pemerintah BRIN
30 Desember 2022 11:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sri Handayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar foto: Pohon Jenis Baccaurea di Kebun Raya Bogor. (Sumber dok. Foto: Tatang Rohana Prahum BRIN/Koleksi pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Gambar foto: Pohon Jenis Baccaurea di Kebun Raya Bogor. (Sumber dok. Foto: Tatang Rohana Prahum BRIN/Koleksi pribadi).
ADVERTISEMENT
Pelestarian, penelitian dan pemanfaatan tumbuhan Jenis Baccaurea spp di luar habitat aslinya atau disebut konservasi ex-situ, sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh Peneliti Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan BRIN. Beragam koleksi jenis tumbuhan terdokumentasi dan disusun berdasarkan klasifikasi, bioregion, pola tematik atau gabungan pola.
ADVERTISEMENT
Koleksi jenis tumbuhan di Kebun Raya Bogor sangatlah berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Secara ekologis, keberadaan Baccaurea spp. sangat penting bagi keseimbangan ekosistem, bahkan sebagian jenis dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, pangan, dan racun. Namun potensi koleksi Baccaurea, khususnya di Kebun Raya Bogor hanya untuk tujuan konservasi, kedepan kemungkinan manfaat ekonomi akan diteliti lebih lanjut.
Peneliti Esti Munawaroh dan Inggit Puji Astuti dari Pusat Riset (PR) Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan (KTKRK) Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pernah melakukan penelitian Kajian Keanekaragaman Jenis Baccaurea spp. Dalam hal Pemanfaatan, Potensi dan Upaya Konservasinya di Kebun Raya Bogor. Bertujuan untuk mengungkapkan manfaat dan potensi jenis Baccaure spp sebagai bahan obat-obatan, bahan pangan, pewarna dan bahan konstruksi serta upaya konservasinya. Penelitian ini telah dipublikasi dalam Prosiding Seminar Nasional PMEI KE V ISSN (E): 2776 – 6322.
ADVERTISEMENT
Keanekaragaman jenis dan perkembangan koleksi jenis tumbuhan Baccaurea spp. diantaranya Jenis Baccaurea javanica Mull. Arg., Baccaurea racemosa (Reinw. Ex Bl) Mull. Arg., dan Baccaurea reticulata Hook. F. merupakan suku Phyllanthaceae. Pertama kali dikoleksi dan ditanam di Kebun Raya Bogor sejak dari tahun 1924, secara berurutan berasal dari Jawa, Kalimantan dan Sumatera.
Tumbuhan Baccaurea adalah marga tumbuhan berbunga yang termasuk dalam famili Phyllanthaceae. Genus yang cukup besar dengan anggota mencapai 43 spesies tersebar dari India, Borneo, Sumatra, Jawa, Semenanjung Malaysia, Thailand, Filipina, sampai pulau Pasifik.
Menurutnya koleksi jenis Baccaurea di Kebun Raya Bogor tumbuh bagus dan kuat dikarenakan perawatan yang bagus dan faktor lingkungan yang menunjang dengan kelembaban cukup tinggi. Sampai sekarang jenis Baccaurea dikelompokkan menjadi 4 golongan berdasarkan umur koleksi.
ADVERTISEMENT
Upaya agar jenis Baccaurea tetap lestari dilakukan pemindahan ke lokasi habitat tumbuhnya untuk ditanam dan terus diusahakan penambahannya. Lebih lanjut ia menambahkan berdasarkan jumlah koleksi marga Baccaurea dari suku Phyllanthaceae di Kebun Raya Bogor meliputi 15 jenis terdiri atas 52 spesimen berupa pohon dan 3 jenis diantaranya identifikasinya masih pada tingkat spesies.
Masyarakat Indonesia masih banyak yang memanfaatkan dan mengelola berbagai jenis tumbuhan di sekitarnya mulai dari bagian daunnya, batang, buah, bijinya, dan kulit batang, untuk kelangsungan hidup, salah satunya memanfaatkan keanekaragaman jenis potensi Jenis Baccaurea spp., dari suku Euphorbiaceae yang memiliki kegunaan dan potensi sebagai bahan ramuan obat tradisional, bahan pangan, bahan bangunan, bahan energi dan kayu bakar, bahan tanaman hias, dan bahan keperluan lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam terbitan tersebut Esti Munawaroh dan Inggit Puji Astuti, juga mengungkapkan koleksi jenis tumbuhan dari marga Baccaurea famili Phyllanthaceae Kebun Raya Bogor memiliki manfaat dan potensi ekonomi diantaranya adalah sebagai bahan tumbuhan obat tercatat 10 jenis, sumber bahan pangan 15 jenis, kayu untuk bangunan dan alat rumah tangga 15 jenis, dan Bahan pewarna 3 jenis.
Lebih lanjut kegiatan konservasi ex-situ tidak cukup hanya memelihara koleksi saja, tetapi harus juga melakukan kegiatan menggali nilai manfaat, potensi, dan mengembangkannya. Kegiatan konservasi ex-situ yang menjadi prioritas dari Kebun Raya Bogor adalah pemeliharaan koleksi, melakukan penelitian, pengembangan manfaat dan potensi, domestikasi, budidaya, dan perbanyakan.
Kegiatan pengungkapan manfaat dan potensi jenis-jenis Baccaurea seperti jenis Baccaurea dulcis, B. lanceolata, B. motleyana, dan B. racemosa merupakan salah satu upaya mendukung kegiatan konservasi ex-situ.
ADVERTISEMENT
Pengungkapan manfaat, potensi dan teknik pembudidayaannya mendukung pengembangan jenis-jenis tersebut untuk dibudidayakan secara masal, sehingga jenis-jenis tersebut terhindar dari kepunahan.
Selain itu juga memberikan alternatif untuk pengembangan sebagai tanaman budidaya yang potensial yaitu sebagai tanaman penghasil buah dan tanaman obat tradisional dalam famili Phyllantaceae.
Penambahan dan melengkapi koleksi keanekaragaman jenis tumbuhan Indonesia dan melakukan upaya konservasi secara ex-situ jenis-jenis tumbuhan yang memiliki status ekologi langka, kritis, jarang, dan terancam melalui kegiatan eksplorasi di seluruh kawasan hutan Indonesia.
Koleksi jenis-jenis yang memiliki nilai guna dan potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman budidaya. Salah satunya adalah koleksi jenis tumbuhan Baccaurea spp. yang berasal dari kegiatan hasil eksplorasi di wilayah Indonesia. Dalam rangka menjaga koleksi dengan menambah dan mengganti jenis tumbuhan koleksi yang mati.
ADVERTISEMENT
Beranekaragam jenis-jenis tanaman koleksi terpilih memiliki manfaat dan potensi, memberikan kontribusi yang berharga. Tentunya masyarakat akan berupaya menjaga kelangsungan tumbuhan-tumbuhan dari hasil budidaya konservasi ex-situ dengan melakukan kegiatan reboisasi dan rehabilitasi lahan terdegradasi, sehingga hutan alam lestari.(sh, sumber: Inggit P.A., Peneliti PR KTKRK BRIN/ Prosiding Seminar Nasional PMEI).