Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Konten dari Pengguna
Kuskus Hewan Endemik Indonesia Timur
14 Februari 2023 9:07 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sri Handayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kuskus (Diprotodontia: Phalangeridae) adalah hewan berkantung (marsupialia) yang merupakan hewan endemik Indonesia Timur. Populasinya semakin menurun akibat hilangnya habitat dan perburuan liar.
ADVERTISEMENT
Papua, Maluku, Sulawesi, dan Timor. Di Indonesia terdapat 4 genus kuskus yaitu Phalanger, Spilocuscus, Ailurops dan Strigocuscus. Sedangkan di luar Indonesia, penyebaran kuskus meliputi New Guinea dan sebagian Australia.
Hewan ini memiliki pola warna bulu yang berbeda berdasarkan genusnya. Genus Spilocuscus terdiri dari 3 spesies dan genus Phalanger terdiri dari 8 spesies. Di Papua terdapat dua genus kuskus yaitu Spilocuscus dan Phalanger. Spesies endemik untuk Papua adalah Spilocuscus papuensis dan Spilocuscus rufoniger.
Sementara itu, di Kepulauan Maluku Utara ada beberapa jenis kuskus endemik Phalanger rothschildi, Phalanger ornatus, dan Phalanger alexandrae. Sedangkan di Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya terdapat 3 spesies endemik, yaitu Ailurops ursinus, Phalanger pelengensis dan Strigocuscus celebensis. Namun, karena Kuskus gebe (P. alexandrae) berkerabat dekat dengan kuskus berhias (P. ornatus) yang berdekatan.
ADVERTISEMENT
Kuskus totol biasa (Spilocuscus maculatus) banyak ditemukan di hutan sekunder, dan Hutan tropis dataran rendah, yang terletak dari ketinggian 500 m sampai 1000 m dpl., bahkan bisa hingga ketinggian 1.400 m dpl. (Leary et al. 2008b). Di dalam hutan ini, kuskus totol biasa mencari makan di lapisan bawah, subkanopi, dan kanopi.
Secara khusus, hewan ini hidupnya di kanopi pohon di hutan tropis, hutan kayu keras, dan hutan bakau. Ini spesies jarang turun ke tanah. Kuskus yang hidup di hutan bakau bermigrasi ke hutan tropis untuk musim dingin. Hewan ini membuat sarang di lubang pohon atau bersarang tinggi di pucuk pohon tempat mereka bisa tidur.
Famili Phalangerdidae adalah mamalia berukuran sedang hingga besar dengan ukuran bervariasi dari 350–450 mm di kepala dan panjang tubuh dan berat 1100–4500 g. Hewan ini memiliki telinga kecil dan berbulu, ekor dengan setengah telanjang bagian distal dan bervariasi warna bulu tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa spesies berpenampilan ramping tetapi sebagian besar berukuran besar. Bulu tubuhnya lebat dan lembut, serta memiliki bulu bagian bawah yang padat.
Ekornya berfungsi untuk menggantung di dahan pohon, mencengkeram dahan dengan kuat, dan digunakan saat perpindahan dari satu pohon ke pohon lainnya. Beberapa garis batas zoogeografis berada di Kepulauan Indo-Australia.
Spesies kuskus lainnya menghabiskan sebagian besar waktunya tidur di liang, menghabiskan waktu di tanah, tetapi pindah ke pepohonan di malam hari mencari makan. Mereka hidup di iklim yang hangat dan basah.
Terkadang kuskus turun ke tanah dan berdiam di bawah kumpulan dedaunan di lantai hutan saat cuaca sangat panas. Atau terkadang mereka berpindah ke dalam batang kayu berlubang untuk berteduh selama cuaca panas.
ADVERTISEMENT
Dr. Wartika Rosa Farida, Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Zoologi Terapan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Beliau telah melakukan penelitian tentang Habitat dan Persebaran kuskus (Phalangeridae) di Indonesia Timur, dan hasil penelitiannya telah terpublikasi pada tahun 2022 dalam bentuk bagian buku di dalam buku Indonesian Cuscuses (Diprotodontia: Phalangeridae): Status and Perspective, halaman 16-35.
Pada bagian buku tersebut, dijelaskan hingga saat ini beberapa spesies kuskus telah dikategorikan sebagai kritis, terancam punah, dan menuju kepunahan. Lebih dari 18 jenis kuskus di Indonesia berstatus dilindungi.
Internasional Union Conservation of Nature (IUCN) memasukkan kuskus dalam redlist (buku merah) sebagai hewan vulnerable atau terancam (IUCN 2016), dan juga terdaftar dalam CITES Appendiks II.
ADVERTISEMENT
Rosa menjelaskan status konservasi kuskus di Indonesia telah dilindungi sejak tahun 1990 melalui Peraturan Perburuan Binatang Liar (PPBL) No. 226/1931, UU No. 5/1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dan UU No. 7/1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa.
Itu artinya kuskus tidak boleh diburu, disakiti, dibunuh, dan diperdagangkan, baik hidup atau mati, seluruhnya atau sebagian. Saat ini populasi kuskus semakin berkurang akibat deforestasi dan konversi lahan, serta perburuan yang meningkat.
Sekretariat Kewenangan Ilmiah Keanekaragaman Hayati (SKIKH) - BRIN berperan aktif dalam upaya konservasi biodiversitas Indonesia. SKIKH-BRIN sebagai otoritas ilmiah (scientific authority) di Indonesia, berpartisipasi aktif sebagai delegasi Indonesia dalam Convention on Biological Diversity (CBD), Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya melindungi kuskus dari kepunahan adalah dengan menjaga dan melindungi habitatnya, serta membatasi perburuan dan perdagangan liar.
Sosialisasi Penyadartahuan kepada masyarakat bertujuan untuk menanamkan kepedulian serta rasa membutuhkan terhadap keberlangsungan keseimbangan Ekosistem Alam, di mana Satwa liar seperti kuskus memiliki peran penting di dalamnya.
Penegakan hukum dan penindakan terhadap praktik kejahatan terhadap satwa liar yang dilindungi harus dilakukan dengan serius. (SH /WRF).
Informasi selengkapnya terkait artikel Habitat and Distribution of Cuscuses (Phalangeridae) telah terbit dalam Indonesian Cuscuses (Diprotodontia: Phalangeridae): Status and Perspective, 6 April 2022 , Page 16-35. Dapat diakses melalui tautan berikut: https://doi.org/10.9734/bpi/mono/978-93-5547-662-3/CH2
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 13:21 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini