Mengenal Manfaat dan Potensi Bisa Kalajengking

Sri Handayani
Humas Pemerintah BRIN
Konten dari Pengguna
25 November 2022 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sri Handayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar: Buthidae UV (Foto dok. Cahyo R., Peneliti BRIN/koleksi pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Gambar: Buthidae UV (Foto dok. Cahyo R., Peneliti BRIN/koleksi pribadi).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bisa atau racun kalajengking pernah menarik perhatian publik dan ramai diperbincangkan berbagai media online Indonesia pada tahun 2018, menyebutkan komoditas cairan paling mahal dunia sekarang ini adalah bisa dari kalajengking. Saat itu berbagai media datang untuk memburu berita tersebut dengan wawancara Syahfitri Anita, M.Si., merupakan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
ADVERTISEMENT
Syahfitri menjelaskan kalajengking merupakan hewan beruas dengan delapan kaki yang termasuk dalam ordo Scorpiones dalam kelas Arachnida. Hewan ini masih berkerabat dengan ketonggeng, laba-laba, tungau, dan caplak. Di dunia, kalajengking terdiri dari 16 keluarga dan 1.500 jenis yang berbeda, menurutnya terdapat kelompok kalajengking yang berperan penting dalam bidang kesehatan yaitu Buthidae yang terdiri dari 80 genus dengan lebih dari 800 spesies. Indonesia sampai dengan tahun 2015 sedikitnya tercatat 31 jenis kalajengking Famili Buthidae yang terdiri dari 13 jenis dan merupakan kelompok terbesar.
Dilansir dari lipi.go.id, bahwa semua jenis kalajengking memiliki racun, namun hanya beberapa yang punya racun cukup fatal untuk manusia. Dari sekitar 2.000 spesies kalajengking 30-40 antaranya diketahui cukup berbahaya karena bisa membunuh manusia dewasa.
ADVERTISEMENT
Kalajengking Centruroides misalnya jenis ini cukup berbahaya karena bisanya mampu membunuh seorang anak kecil bila tidak segera diberi penawar racun.
Kalajengking dan habitatnya
Hewan ini termasuk hewan nocturnal, pada siang hari bersembunyi balik batu, kayu dan tempat terlindung lainnya dan tersebar luas berbagai habitat. Umumnya ditemui gurun baik pada daerah tropis maupun subtropis. Namun dapat juga ditemukan berbagai tempat lain seperti hutan, savanna, padang rumput dan gua.
Kelenjar bisa kalajengking telah berkembang sedemikian efektif sehingga dapat digunakan untuk pertahanan diri dan juga menangkap mangsanya. Kalajengking memiliki fungsi ekologi penting alam yaitu mengendalikan jumlah populasi serangga.
Kalajengking dapat dikenali dari tubuh yang memanjang yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu: prosoma, mesosoma dan metasoma (bagian terakhir merupakan bagian yang mengandung kelenjar bisa).
ADVERTISEMENT
Kelenjar bisa kalajengking telah berkembang sedemikian efektif sehingga dapat digunakan untuk pertahanan diri dan juga menangkap mangsanya. Kalajengking terkenal karena racun mereka yang mematikan.
Kandungan bisa kalajengking dan manfaatnya
Setiap tahun diperkirakan terjadi 1,2 juta kasus sengatan kalajengking seluruh dunia dengan 3.200 korban meninggal. Bisa kalajengking merupakan campuran kompleks berbagai peptida, protein, lipid, dan nukleotida.
Setiap bisa kemungkinan mengandung lebih dari seratus peptida. Berdasarkan pusat penyimpanan data protein UniProt, lebih dari 3000 protein dari bisa kalajengking telah identifikasi.
Walaupun mematikan diketahui bisa kalajengking ternyata memiliki sejuta manfaat terutama dalam bidang kesehatan. Beberapa jenis peptida (bahan produk untuk kesehatan) dari bisa kalajengking dapat dikembangkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang memiliki daya tahan terhadap antibiotik.
ADVERTISEMENT
Salah satunya famili Buthidae yang terdiri dari 80 genus dengan lebih dari 800 spesies. Kalajengking spesies Buthus martensii misalnya berpotensi sebagai analgesik dan pengobatan penyakit kardiovaskular.
Chlorotoxin yang merupakan komponen racun yang dimurnikan dari bisa kalajengking Leiurus quinquestriatus telah digunakan dalam uji coba klinis untuk pengobatan glioma atau tumor otak. Keberadaanya mampu mengganggu kerja sel dalam tumor otak.
“Sejumlah penelitian juga menunjukkan, komponen racun kalajengking dapat digunakan sebagai painkiller, pengobatan untuk penyakit autoimun, epilepsi, kanker hingga malaria,” ujar Syahfitri.
Penelitian potensi bisa kalajengking di Indonesia
Penggunaan bisa hewan seperti kalajengking dan ular untuk kesehatan dibanyak negara telah terdokumentasikan dengan baik dalam berbagai budaya pengobatan tradisonal maupun modern.
Sementara penelitian yang ekstensif mulai berkembang dalam beberapa dekade terakhir. Terutama setelah obat antihipertensi, captopril yang dikembangkan dari komponen bisa ular Bothrops jararaca berhasil diproduksi.
ADVERTISEMENT
Syahfitri menjelaskan juga tidak hanya kalajengking yang memiliki bisa, terdapat berbagai hewan berbisa yang juga menyimpan potensi pemanfaatan. Contoh dari kelompok invertebrata adalah lipan, laba-laba, semut, tawon, lebah dan dari kelompok vertebrata adalah ular, semua bisa yang dimiliki hewan tersebut juga terdiri dari campuran kompleks molekul aktif.
Dengan mengungkapkan komponen, struktur dan fungsi molekul bisa hewan dapat menghasilkan berbagai manfaat, misalnya; untuk lebih dapat memahami biodiversitas dan evolusi bisa; meningkatkan pemahaman kita mengenai efek toksin tertentu khususnya pada mamalia sehingga dapat memberikan panduan dalam pengembangan antibisa; mengembangkan pengetahuan dalam bidang interaksi protein, mengembangkan alat diagnostik hingga menjadi dasar pengembangan agen obat.
BRIN sendiri telah memulai penelitian terkait dengan bisa ular. Berkaca pada potensi dibalik bisa hewan, maka penelitian tentang manfaat bisa masih perlu untuk ditingkatkan. Tidak hanya untuk mengungkap keberadaan dan fungsinya alam namun juga potensi dari bisa itu sendiri untuk bidang kesehatan.
ADVERTISEMENT
Sumber: Syahfitri Anita, M.Si., Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).