Debat Capres Cawapres 2024, Siapa yang Memenangkan Hati Swing Voters?

Heru Wahyudi
Dosen di Prodi Administrasi Negara FISIP Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
26 Desember 2023 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heru Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Generasi Z dan eksistensinya (Sumber : pexels.com/pexels-muhammad-renaldi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Generasi Z dan eksistensinya (Sumber : pexels.com/pexels-muhammad-renaldi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam perebutan kursi presiden, peran yang dimainkan oleh "swing voters" besar pengaruhnya karena mereka bisa memastikan siapa yang akan menang atau kalah dalam pemilihan. Tentu saja, capres dan cawapres mencari akal untuk menarik simpati “swing voters” melalui berbagai debat dan kampanye.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Perkumpulan Swing Voters Adhie Massardi menyatakan “kelompok ini merupakan bagian dari masyarakat atau pemilih yang rasional yang memiliki kemampuan untuk mengubah pilihannya dan sekitar 30% dari semua pemilih” melansir dari BBC News Indonesia, Senin (25/03).
Generasi milenial sebagian besar kritis dan sulit untuk dipengaruhi, sehingga keputusan yang dibuatnya sangat dipengaruhi oleh apa yang dikatakan dalam debat.
Salah satu ajang di mana para kandidat dapat mencoba merebut hati "swing voters" adalah debat capres-cawapres tahun 2024. Dalam debat ini, capres-cawapres punya peluang untuk fokus pada masalah yang dianggap penting oleh "swing voters", seperti pendidikan, pekerjaan, lingkungan, ekonomi, dan masalah sosial lainnya.
Selain itu, strategi kampanye yang berpusat pada segmen pemilih sangat berguna dalam usaha untuk mendapatkan dukungan "swing voters" yang tersebar di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebagai sarana yang penting, debat capres-cawapres 2024 membolehkan para calon untuk berbicara kepada pemilih secara langsung. Resikonya, diskusi ini dapat membantu "swing voters" lebih menguasai bagaimana mereka memilih keputusan politik.
Strategi memenangkan hati swing voters
Ilustrasi swing voters yang kritis dan cerdas (Sumber : pexels.com/pexels-cottonbro-studio)
Para calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), menggunakan berbagai pendekatan yang berfokus pada masalah penting bagi pemilih yang mengambang, sambil menghindari retorika yang terlalu politis.
Saya pikir, "swing voters" terdiri dari mereka yang belum memutuskan apa yang diinginkan dan mereka yang memiliki kemampuan untuk mengubah keputusannya. Kandidat capres dan cawapres berusaha untuk menarik suara "swing voters" dengan menyampaikan visi, misi, dan program yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kalangan pemilih mengambang.
Dalam debat capres-cawapres, taktik yang digunakan meliputi penitikberatan pada isu-isu yang secara khusus dianggap penting oleh "swing voters", seperti pendidikan, lapangan kerja, lingkungan hidup, dan masalah sosial.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para capres-cawapres berusaha menghindari retorika yang terlalu politis dan berfokus pada solusi faktual untuk masalah yang dihadapi oleh "swing voters", sehingga membangun kredibilitas dan kepercayaan para kandidat.
Para capres dan cawapres mesti memperhatikan perilaku politikus dan pendukungnya saat mendapatkan "swing voters", karena ini dapat memengaruhi keputusan politis. Seyogyanya, pendekatan yang digunakan harus lebih inklusif dan menekankan pada ide-ide dan program kerja daripada saling mengejek dan tuduhan yang dapat membingungkan para “swing voters”.
Analisis Debat Capres Cawapres 2024 dalam Mempengaruhi Swing Voters
Ilustrasi perhatian publik terhadap debat capres cawapres (Sumber : pexels.com/pexels-rosemary-ketchum)
Perhatian publik telah tertarik pada debat calon presiden dan wakil presiden 2024, terutama karena peran penting “swing voters” dalam menentukan hasil pemilihan. “Swing voters, yang belum membuat keputusan, memiliki kemungkinan besar untuk mempengaruhi hasil suara, karena mereka merupakan kelompok yang berarti bagi kandidat.
ADVERTISEMENT
Debat capres-cawapres menjadi instrumen vital bagi masing-masing kandidat untuk menyampaikan ide dan tujuannya, karena 28,7% pemilih masih bingung disekitar pilihannya.
Analisis lanjutannya tentang debat ini membuktikan bahwa kandidat menggunakan taktik yang berbeda untuk menarik perhatian “swing voters”. Para pemilih menghindari retorika politis dan menitikberatkan gagasan konstruktif dan program kerja yang aktual, dan fokus pada masalah yang dianggap penting oleh kelompok ini.
Pada situasi tersebut, perdebatan antara capres dan cawapres bukan hanya sekadar debat kusir; dan juga merupakan ajang taktis untuk mendapatkan dukungan dari kelompok pemilih yang tidak yakin.
Meskipun debat calon presiden sebelumnya mungkin menarik, debat capres-cawapres lebih istimewa karena memberikan kesempatan langsung bagi masing-masing pasangan calon untuk membuktikan kredibilitasnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya tentang menyampaikan janji-janji kampanye, tetapi juga memberikan informasi lengkap tentang visi, ide, dan rencana program yang bisa meyakinkan pemilih.
Isu-isu yang Menjadi Fokus dalam Debat Capres Cawapres 2024
Ilustrasi perkotaan dan infrastrukturnya (Sumber : pexels.com/pexels-ferdous-hasan)
Pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, kerukunan warga, ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, perdagangan, infrastruktur, dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah beberapa isu utama dalam debat capres cawapres 2024. Para kandidat memberikan jawaban yang beragam terkait masalah ini, dengan menunjukkan solusi unik, visi, misi, dan program-program.
Dalam debat pertama, isu-isu seperti hak asasi manusia, ekonomi, pendidikan, kesehatan, kerukunan warga, dan pemberantasan korupsi menjadi perhatian utama. Para kandidat menyampaikan respons yang beragam terhadap masalah ini. Misalnya, capres cawapres memfokuskan betapa pentingnya pemberantasan korupsi dan berkomitmen untuk menangani masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan juga menjadi perhatian istimewa, dan para kandidat menawarkan visi, misi, dan program untuk menangani masalah-masalah ini.
Pada debat kedua, infrastruktur, perdagangan, ekonomi, dan IKN Nusantara semuanya menjadi perhatian utama. Para cawapres memberikan banyak janji dan ide tentang hal-hal ini, seperti visi ekonomi yang berkelanjutan, percepatan, dan penyempurnaan, serta diskusi tentang apa yang dapat dilakukan untuk mendapatkan negara untuk menerimanya.
Oleh karena itu, para kandidat memberikan tanggapan yang beragam terhadap masalah yang menjadi pusat pembicaraan pemilihan presiden dan cawapres 2024, dengan menerangkan pemecahan substansial, visi, misi, dan inisiatif yang ditawarkan. Membuktikan cara para kandidat untuk meyakinkan pemilih, termasuk “swing voters”, melalui diskusi publik.
ADVERTISEMENT
Debat Capres Cawapres Pemilu 2024 dan Pengaruhnya Terhadap Swing Voters
Ilustrasi kelompok swing voters yang melek digital (Sumber : pexels.com/pexels-cottonbro-studio)
Debat kandidat presiden dan cawapres 2024 berbeda dari debat sebelumnya dalam hal tema, lokasi, segmen, dan podium. Kendati, “swing voters” tidak banyak dipengaruhi oleh perbedaan tersebut. Pastinya “swing voters” yang belum memutuskan pilihannya dapat dipengaruhi oleh debat perdana antar-capres cawapres Pemilu 2024.
Dalam debat, para kandidat memiliki kesempatan untuk berbicara secara langsung kepada pemilih, termasuk “swing voters”, tentang ide dan program. Walau bagaimana pun, debat berdampak pada pemilih bergantung pada banyak hal, seperti bagaimana kandidat berbicara dan mempresentasikan dirinya, serta jenis ide dan solusi yang diajukan kandidat.
Lazimnya para kandidat, dapat menggunakan debat capres cawapres 2024 sebagai momentum taktis untuk mencuri hati pemilih, terutama kelompok “swing voters” yang besar. (*)
ADVERTISEMENT