Gen Z Indonesia: Budaya Pop, Metroseksual, dan Masa Depan Identitas Kebangsaan

Heru Wahyudi
Dosen di FISIP Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
1 Agustus 2023 15:44 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heru Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi generasi Z dengan platform teknologi digitalnya. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi generasi Z dengan platform teknologi digitalnya. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi Z, kelompok masyarakat yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, telah mengubah tatanan sosial di Indonesia dengan kehadirannya yang mencolok.
ADVERTISEMENT
Dikenal sebagai digital native, mereka melambung di tengah gejolak teknologi dan internet yang membentuk dunia mereka. Dengan akses mudah dan cepat ke informasi melalui internet dan media sosial, generasi Z atau gen Z menjadi pelaku aktif di era informasi.
Tak seperti generasi sebelumnya, karakteristik generasi Z menunjukkan sikap yang lebih terbuka terhadap perbedaan dan keberagaman. Mereka menghargai perbedaan dan tak segan untuk mengamati dunia dari berbagai sudut pandang.
Selain itu, gen Z juga cenderung menjadi kritis dan “peragu” terhadap informasi yang diterima. Mereka memahami betapa beragamnya narasi yang beredar di dunia maya dan bertekad untuk tidak mudah terpancing oleh hoaks atau disinformasi.
Sebagai hasil dari perkembangan sosial dan teknologi, generasi Z menunjukkan orientasi yang kuat terhadap kebebasan dan kemandirian. Mereka menolak batasan tradisional dan mencari cara baru untuk mengekspresikan diri serta turut andil pada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Generasi Z tampaknya berusaha untuk mencari makna hidup yang sejati dan membangun identitas yang bersifat individual, namun juga berkomitmen pada isu-isu sosial dan lingkungan. Di Indonesia, generasi ini telah tumbuh menjadi kelompok masyarakat yang besar dan semakin berpengaruh.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa populasi generasi Z mencapai angka sekitar 68 juta jiwa, bps.go.id (2020) menyumbang sekitar 25 persen dari total penduduk Indonesia. Dengan jumlah tersebut, peran mereka dalam membentuk arah masa depan negara ini menjadi semakin menonjol.

Budaya Pop dan Metroseksual di Kalangan Generasi Z

Ilustrasi pria. Foto: Dok. Shutterstock
Budaya pop dan metroseksual menjadi fenomena yang menarik bagi generasi Z di Indonesia. Budaya populer, yang mencakup musik, film, mode, dan gaya hidup, telah menyatu dalam kehidupan mereka.
ADVERTISEMENT
Generasi Z dengan jiwa mudanya mengikuti tren musik pop, K-pop, dan gaya berpakaian yang modis. Hal ini tidak lepas dari peran media sosial dan platform digital yang memudahkan mereka untuk mengakses konten-konten terbaru dalam budaya populer.
Tak kalah menarik, konsep metroseksual juga memiliki daya tarik bagi generasi Z. Para pria muda ini menunjukkan perhatian khusus terhadap penampilan dan gaya hidup mereka. Dengan bangga mengikuti tren mode terkini, menggunakan produk perawatan pribadi, dan menunjukkan minat dalam hal fashion dan penampilan.
Pengaruh budaya pop dan metroseksual dalam kehidupan Generasi Z sangat kuat. Tren-tren yang berasal dari budaya populer dengan cepat menyebar di kalangan mereka, terutama melalui media sosial.
Bahasa dan ungkapan yang populer di platform digital juga menjadi bagian dari cara generasi Z berkomunikasi, dengan emoji dan meme menjadi elemen penting dalam interaksi mereka.
ADVERTISEMENT
Tetapi, ada pertanyaan mengenai dampak dari fenomena ini terhadap identitas kebangsaan generasi Z. Memang, pengaruh budaya populer dari luar negeri cenderung membuka pintu bagi elemen-elemen budaya asing dalam kehidupan mereka.
Namun, perlu diingat bahwa identitas kebangsaan tak hilang begitu saja. Generasi Z mampu menggabungkan unsur budaya populer dengan kekayaan budaya lokal, menciptakan identitas yang unik dan beragam.

Tantangan dan Peluang Generasi Z dalam Melestarikan Budaya dan Lingkungan

Ilustrasi gen Z yang selalu terhubung dengan dunia luar. Foto: leungchopan/Shutterstock
Generasi Z di Indonesia memiliki peran penting dalam melestarikan budaya dan lingkungan di era globalisasi yang serba terhubung ini. Selain itu, mereka menghadapi sejumlah kesulitan yang harus mereka atasi agar tujuan ini dapat dicapai.
Tantangan pertama yang dihadapi generasi Z adalah mempertahankan nilai-nilai budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Dalam membangun identitas kebangsaan yang kuat, mereka harus menyadari betapa pentingnya memahami dan menghargai warisan budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun, tantangan terbesar muncul dari pengaruh globalisasi yang dapat mengaburkan nilai-nilai lokal dengan budaya luar yang menggiurkan, e-journal.unmas.ac.id (2023).
Selain itu, generasi Z juga dihadapkan pada krisis lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Perubahan iklim, polusi, dan kerusakan lingkungan telah menjadi kenyataan yang mereka harus hadapi.
Oleh karena itu, perlu bagi mereka untuk memahami betapa mendesaknya menjaga lingkungan hidup dan bertindak secara nyata untuk melindungi bumi.
Generasi Z juga memiliki peluang yang luar biasa untuk berdonasi dalam melestarikan budaya dan lingkungan. Dengan kemajuan teknologi dan popularitas media sosial, mereka dapat menggunakan platform digital untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia kepada dunia. Dengan demikian, mereka dapat menjadi duta budaya yang membawa pesan positif tentang warisan budaya negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, generasi Z memiliki kesempatan untuk mengambil peran aktif dalam menjaga lingkungan hidup. Dengan mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik dan memilih transportasi yang berkelanjutan, mereka dapat memberikan kontribusi nyata dalam melindungi alam.

Masa Depan Identitas Kebangsaan di Tangan Generasi Z

Ilustrasi Perpaduan Budaya Indonesia dan penampilan Gen Z. (Foto : pexels.com)
Generasi Z punya peran penting dalam menjaga dan melestarikan identitas kebangsaan Indonesia di era globalisasi. Bagaimana peranan mereka dalam mengisi masa depan identitas kebangsaan di negara ini?
Generasi Z bisa menjadi agen perubahan dengan menelateni dan menghargai nilai-nilai budaya Indonesia. Melalui penggunaan media sosial dan platform digital yang sangat mereka kuasai, mereka dapat menjadi duta budaya yang mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Dengan begitu, nilai-nilai luhur dari warisan budaya Indonesia akan terus hidup dan diapresiasi oleh berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, peran generasi Z dalam melestarikan identitas kebangsaan juga terlihat melalui kesadaran mereka akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Tindakan nyata seperti mengurangi penggunaan plastik, memilih transportasi yang ramah lingkungan, dan mendukung gerakan lingkungan hidup adalah langkah positif yang dapat diambil oleh generasi Z untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan.
Untuk menjaga eksistensi nilai-nilai budaya sebagai identitas nasional di tengah pengaruh budaya ngepop dan metroseksual, generasi Z perlu menjaga keseimbangan antara budaya lokal dan elemen-elemen budaya populer.
Memahami dan menghargai nilai-nilai budaya Indonesia adalah fondasi utama, namun mereka juga dapat memungut elemen-elemen budaya populer dengan bijak. Dengan demikian, mereka mampu menciptakan identitas yang unik dan beragam, tetapi tetap melestarikan keaslian budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT

Ekspresi Identitas Lokal Generasi Z di Indonesia

Ilustrasi menggunakan sosial media. Foto: Shutter Stock
Generasi Z di Indonesia memiliki cara unik dalam mengekspresikan identitas lokal mereka, dan hal ini tercermin dalam beragam cara mereka merayakan budaya dan keberagaman. Mereka tak hanya bangga dengan budaya lokal, tapi juga terbuka terhadap pengaruh budaya populer.
Generasi Z mengekspresikan identitas lokal melalui bahasa, musik, tarian, dan pakaian tradisional. Mereka dengan cerdik menggabungkan elemen-elemen budaya lokal dengan tren budaya populer, menciptakan identitas yang khas dan unik.
Selain itu, generasi Z juga menunjukkan peran aktif dalam mempromosikan dan melestarikan budaya lokal melalui aktivitas sosial dan kegiatan komunitas.
Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menjaga dan memperkuat warisan budaya serta berkontribusi dalam menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Peran media sosial, terutama platform seperti TikTok, dalam mengekspresikan identitas lokal generasi Z di Indonesia. TikTok memberikan wadah bagi mereka untuk berbagi konten yang menampilkan budaya lokal seperti tarian tradisional, bahasa daerah, dan pakaian adat.
Dengan cakupan yang luas, TikTok juga memungkinkan generasi Z berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui interaksi ini, mereka dapat mempelajari dan menghargai keberagaman budaya Indonesia.
Namun, dengan keberadaan media sosial, ada tanggung jawab yang harus diemban oleh generasi Z. Mereka harus menggunakan platform ini dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Memastikan bahwa konten yang dibagikan menghargai dan mempromosikan budaya lokal dengan benar adalah hal penting.
Generasi Z harus selalu ingat bahwa media sosial memiliki dampak yang besar, dan konten yang dibagikan dapat mempengaruhi persepsi orang lain tentang budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan cara-cara unik dan kreatif, generasi Z di Indonesia mampu mempertahankan dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal, sambil tetap beradaptasi dengan era globalisasi dan pengaruh budaya populer.
Melalui media sosial seperti TikTok, mereka memiliki kesempatan untuk menyebarkan cinta dan kebanggaan akan identitas lokal mereka kepada dunia, dan menjadi agen perubahan yang menginspirasi generasi mendatang untuk melestarikan dan menghormati budaya Indonesia yang beragam dan indah.