Hari Santri Nasional, Pesantren, dan Politik

Heru Wahyudi
Dosen di Prodi Administrasi Negara FISIP Universitas Pamulang Serang
Konten dari Pengguna
22 Oktober 2023 14:51 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heru Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kegiatan santri membaca kitab (source : pexels.com/pexels-pok-rie)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kegiatan santri membaca kitab (source : pexels.com/pexels-pok-rie)
ADVERTISEMENT
Indonesia merayakan peringatan ke-9 Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober 2023 ini. Sebuah peristiwa penting memperingati peran penting santri dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan kemajuan bangsa.
ADVERTISEMENT
Peringatan ini—yang pertama kali diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015—memiliki tujuan mulia, yaitu menghargai kontribusi santri dalam pergerakan nasional menuju kemerdekaan Indonesia. Santri, dengan semangat kebangsaan mereka, telah ikut serta dalam mempersiapkan pondasi kemerdekaan Indonesia.
Hari Santri Nasional juga merupakan momen penting untuk meningkatkan apresiasi terhadap santri dan pesantren, institusi pendidikan yang memainkan peran sentral dalam membentuk karakter dan moral bangsa.
Pesantren tidak hanya menyediakan pendidikan, tetapi juga berkontribusi nyata dalam memajukan bangsa melalui pengajaran dan pendidikan yang diberikan.
Tema Hari Santri Nasional ke-9 tahun 2023, "Meningkatkan Pendidikan Politik di Pesantren", memperkuat urgensi pendidikan politik di kalangan santri dan pesantren. Pendidikan politik memainkan peran kunci dalam membentuk moral dan karakter yang baik bagi warga negara.
ADVERTISEMENT
Melalui pemahaman mendalam tentang sejarah perjuangan bangsa, pengetahuan tentang sistem pemerintahan, serta pemahaman hak dan kewajiban sebagai warga negara, santri dan pesantren dapat berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara ini.
Kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan pesantren dan santri menjadi instrumen utama dalam melaksanakan pendidikan politik di pesantren. Dengan pendidikan politik yang kokoh, santri dan pesantren dapat berperan sebagai agen perubahan yang membawa kemajuan bagi bangsa, menciptakan generasi penerus yang cerdas dan bertanggung jawab.
Melalui perayaan Hari Santri Nasional, Indonesia tidak hanya merayakan masa lalu, tetapi juga mengukuhkan tekad untuk membangun masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan yang kokoh dan terarah.

Peran Santri dalam Pendidikan Politik di Indonesia

Ilustrasi santri dan organisasi masyarakat (source : pexels.com/pexels-irgi-nur-fadil-min)
Santri memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka bukan hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga aktor aktif dalam upaya membangun kesadaran nasional dan memerdekakan bangsa dari penjajahan asing.
ADVERTISEMENT
Melalui berbagai peran dan kontribusinya, santri membantu membentuk semangat perjuangan yang kuat di kalangan masyarakat Indonesia.
Pertama, santri berperan dalam membangun kesadaran nasional. Mereka aktif terlibat dalam pergerakan nasional, membantu mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan menyebarkan ide-ide kebebasan dan kemerdekaan.
Tentunya, ini tidak hanya mencakup aspek edukasi, tetapi juga membantu memobilisasi masyarakat untuk mendukung perjuangan kemerdekaan.
Kedua, santri turut serta dalam perang fisik melawan penjajah. Mereka berjuang bersama dengan rakyat Indonesia lainnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peran aktif ini menunjukkan keberanian dan dedikasi mereka dalam menghadapi ancaman yang datang dari penjajah.
Ketiga, banyak santri menjadi pemimpin dan penggerak dalam perjuangan kemerdekaan. Mereka memimpin gerakan-gerakan nasional dan membantu mengorganisasi upaya untuk mencapai kemerdekaan. Kepemimpinan mereka membantu menyatukan berbagai kelompok dan memimpin perjuangan dengan efektif.
ADVERTISEMENT
Selain itu, peran santri dalam membangun kesadaran politik masyarakat juga sangat penting. Mereka memiliki pengaruh di berbagai lapisan masyarakat dan mampu menggalang dukungan untuk perjuangan kemerdekaan. Kemampuan mereka untuk mempengaruhi masyarakat membantu memobilisasi dukungan yang luas.
Banyak santri juga menjadi pemimpin dalam masyarakat, memimpin gerakan sosial dan politik untuk memajukan masyarakat. Dengan kepemimpinan mereka, mereka dapat membantu merancang kebijakan dan inisiatif yang menguntungkan masyarakat secara keseluruhan.
Terakhir, santri dan pesantren memiliki peran penting dalam meningkatkan pendidikan politik di Indonesia. Pesantren dapat mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan santri, mencakup pengajaran tentang sejarah perjuangan bangsa, sistem pemerintahan, dan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dengan demikian, mereka membantu meningkatkan pemahaman politik di kalangan masyarakat, melansir dari kemenag.go.id (06/10/2023).
ADVERTISEMENT

Pendidikan Politik bagi Santri

Ilustrasi masjid dan aktivitas santri (source : pexels.com/pexels-rayn-min)
Pendidikan politik memegang peranan kunci dalam membentuk karakter dan moral bangsa yang kokoh, terutama bagi santri. Dalam rangka memberikan pendidikan politik yang efektif, beberapa aspek penting perlu diperhatikan.
Melalui pendidikan politik yang berkualitas, santri dapat menginternalisasi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab, membentuk dasar moral yang kuat untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat.
Selain itu, pendidikan politik yang baik juga mampu meningkatkan kesadaran politik santri, memperkenalkan mereka pada sistem pemerintahan Indonesia, dan mengajak mereka untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik.
Di lingkungan pesantren, terdapat beberapa program pendidikan politik yang dapat diterapkan. Pengajaran mengenai sejarah perjuangan bangsa Indonesia menjadi landasan penting.
Dalam memahami perjuangan keras yang telah dilakukan oleh para pendahulu, santri dapat merasakan nilai-nilai patriotisme dan semangat nasionalisme yang mendalam. Selanjutnya, pemahaman tentang sistem pemerintahan Indonesia perlu disampaikan secara komprehensif kepada santri.
ADVERTISEMENT
Pengetahuan ini akan memberi mereka landasan yang kuat dalam berpartisipasi dalam proses politik negara. Tak hanya itu, pengenalan hak dan kewajiban sebagai warga negara juga harus diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan politik. Ini akan membekali santri dengan pengetahuan praktis tentang tanggung jawab mereka dalam masyarakat, mengutip (Riskal Fitri; Syarifuddin Ondeng, 2022) .
Selain aspek teoritis, pelatihan kepemimpinan juga sangat penting. Santri yang memiliki keterampilan kepemimpinan dapat menjadi agen perubahan yang efektif, memimpin gerakan-gerakan sosial dan politik yang bertujuan untuk memajukan masyarakat. Terakhir, memanfaatkan teknologi menjadi kunci dalam memberikan pendidikan politik yang dinamis.
Dengan menggunakan teknologi, pesantren dapat menciptakan pengalaman pembelajaran interaktif dan menarik bagi santri, mencakup berbagai elemen seperti video pembelajaran, diskusi daring, dan simulasi situasi politik.
ADVERTISEMENT
Dari penyatuan semua aspek ini, pendidikan politik bagi santri tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk sikap, nilai, dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang aktif, bertanggung jawab, dan berkontribusi dalam membangun bangsa yang adil dan sejahtera. Pendekatan ini menjadi landasan penting dalam membentuk generasi penerus yang cerdas dan peduli terhadap perkembangan sosial dan politik di Indonesia.

Tantangan dalam Mengembangkan Pendidikan Politik bagi Santri

Ilustrasi santri dan pendidikan (source : pexels.com/pexels-michael-burrows)
Meskipun pentingnya pendidikan politik bagi santri di pesantren diakui, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi dalam pengembangannya.
Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya sumber daya, termasuk dana, tenaga pengajar, dan fasilitas yang memadai. Keterbatasan ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan politik yang diberikan kepada santri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada pula kurangnya kesadaran di beberapa pesantren akan pentingnya pendidikan politik bagi perkembangan santri. Kurangnya perhatian dan dukungan dalam mengembangkan pendidikan politik bisa menjadi hambatan.
Tidak hanya itu, kurangnya pengetahuan di kalangan pengajar pesantren tentang pendidikan politik juga menjadi tantangan serius. Keberhasilan pengajaran dan kurikulum terkait politik sangat tergantung pada pemahaman mendalam para pengajar.
Kendati demikian, ada solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi kendala-kendala ini. Pesantren dapat meningkatkan sumber daya dengan mencari dana dari berbagai sumber, merekrut tenaga pengajar yang berkualitas, dan memperbaiki fasilitas pembelajaran.
Selain itu, peningkatan kesadaran tentang pentingnya pendidikan politik dapat dicapai melalui sosialisasi kepada pengajar, santri, dan masyarakat sekitar pesantren. Pelatihan intensif bagi para pengajar tentang pendidikan politik juga diperlukan, sehingga mereka dapat memberikan pengajaran yang lebih efektif dan bermutu.
ADVERTISEMENT
Pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pesantren dan santri juga menjadi strategi penting. Kurikulum ini sebaiknya mencakup mata pelajaran tentang sejarah perjuangan bangsa, sistem pemerintahan, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Selain itu, kerjasama yang erat dengan pemerintah dapat memberikan bantuan dan dukungan dalam pengembangan kurikulum serta pelatihan para pengajar.

Santri sebagai Agen Perubahan dalam Masyarakat

Ilustrasi santri di pesantren. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Santri memegang peran sentral sebagai agen perubahan dalam masyarakat, terutama dalam memperjuangkan keadilan sosial dan kemajuan bangsa. Mereka tidak hanya membimbing dalam aspek agama, tetapi juga membantu membangun kesadaran sosial di tengah-tengah masyarakat.
Salah satu kontribusi kunci mereka adalah memperjuangkan keadilan sosial dan hak-hak masyarakat yang sering kali terpinggirkan. Banyak di antara mereka yang menjelma menjadi pemimpin dan penggerak dalam berbagai gerakan sosial dan politik, memimpin inisiatif untuk memajukan masyarakat secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, santri dan pesantren juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Mereka tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga membentuk karakter dan moral bangsa yang baik.
Pesantren menjadi lembaga pendidikan yang membekali generasi muda dengan pemahaman agama yang mendalam serta nilai-nilai keadilan dan toleransi. Santri juga berperan dalam membangun masyarakat yang toleran, menghargai perbedaan, dan memperjuangkan hak-hak minoritas, serta menyebarkan pesan perdamaian di tengah konflik sosial.
Lebih dari itu, santri menjadi agen perdamaian yang aktif dalam masyarakat. Mereka tidak hanya memperjuangkan perdamaian, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai perdamaian kepada orang lain. Dalam era transformasi digital, semangat jihad intelektual mendorong mereka untuk memanfaatkan teknologi dan transformasi digital sebagai alat untuk membangun kejayaan negeri.
ADVERTISEMENT
Dengan kemampuan adaptasi terhadap perubahan zaman, santri mampu memperkuat kontribusinya dalam memajukan bangsa dan negara.
Dengan peran sentral yang dimainkan oleh santri sebagai agen perubahan ini, harapannya adalah agar mereka dan pesantren terus berkolaborasi dalam upaya bersama memajukan bangsa. Melalui kesadaran sosial, kepemimpinan yang kokoh, pendidikan berkualitas, serta semangat jihad intelektual, mereka membentuk fondasi kuat untuk kemajuan Indonesia di masa depan.