Konten dari Pengguna

Kehancuran Citra Diri: Bahaya Iklan dan Gaya Hidup Selebritis di Media Sosial

Heru Wahyudi
Dosen di FISIP Universitas Pamulang
29 Juli 2023 21:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heru Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perilaku Glamor Selebritis di Media Sosial (Foto : pexels.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perilaku Glamor Selebritis di Media Sosial (Foto : pexels.com/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam era pusaran media sosial yang tak bisa dihindari. Nampaknya kita semakin terpikat dan terikat pada apa yang dipertontonkan di sana. Siapa sangka dibalik asyiknya, media sosial juga memiliki pengaruh negatif pada citra diri kita.
ADVERTISEMENT
Bukan rahasia lagi bahwa iklan di media sosial sering menampilkan sosok tubuh ideal sempurna, menciptakan bayangan dan keinginan untuk menjadi seperti itu. Bagaimana mungkin kita tak tergoda untuk memiliki penampilan sempurna yang ditawarkan oleh produk-produk kecantikan dan kegantengan yang diiklankan oleh selebritis?
Tak hanya itu, gaya hidup para selebritis yang dipertontonkan di media sosial, dengan semua kilau dan gemerlapnya, juga turut memengaruhi diri kita. Para artis mengunjungi tempat-tempat “istanaisme”, menggunakan barang-barang mewah, dan menikmati segala hal yang tampak seperti kebahagiaan luar biasa. Tapi, benarkah kita benar-benar merasa bahagia jika tak mengikuti jejak mereka?
Sayangnya, pengaruh ini dapat merusak kepercayaan diri. Kita merasa tidak baik-baik saja dengan penampilan dan hidup yang dimiliki. Kita merasa terbebani untuk selalu tampil sempurna, menggunakan produk kecantikan dan kegantengan yang mahal, atau bahkan mengejar gaya hidup yang tak sesuai dengan kenyataan.
ADVERTISEMENT

Pengaruh Media Sosial terhadap Citra Tubuh

Ilustrasi Dampak Media Sosial pada Citra Diri (Foto : pexels.com/)
Media sosial memiliki kekuatan besar dalam membentuk citra tubuh seseorang, dan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kepercayaan diri. Di dunia maya, kita seringkali disuguhi gambaran tubuh yang dianggap ideal dan sempurna. Standar kecantikan yang tak nyata ini menciptakan persepsi yang salah tentang penampilan diri, membuat seseorang merasa kurang puas dengan dirinya sendiri.
Tidak hanya itu, selebriti dan influencer di media sosial sering menggunakan alat penyuntingan foto untuk menciptakan gambaran diri yang sempurna. Inilah yang kadang membuat kita merasa tak sebanding dengan mereka, dan menjadi tak puas dengan penampilan diri sendiri. Kita lupa bahwa di balik foto-foto tersebut ada banyak retouching dan editing yang mengubah kenyataan.
ADVERTISEMENT
Kita seringkali terjerumus dalam pola pikir untuk meniru gaya hidup selebriti dan influencer yang nampak sehat dan memiliki tubuh ideal. Padahal, tidak semua orang memiliki akses atau mampu meniru gaya hidup mahal tersebut. Perbandingan ini hanya menimbulkan perasaan kurang percaya diri dan tidak bahagia dengan diri sendiri.
Khususnya pada remaja perempuan, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak serius pada citra tubuh. Mereka terpapar dengan banyak foto-foto diedit dan mengundang perbandingan dengan teman-teman sebaya. Walhasil, menyebabkan perasaan rendah diri dan berdampak negatif pada kesehatan mental.
Kita harus menyadari bahwa media sosial hanyalah selebaran dari keseharian, dan tidak selalu mencerminkan kebenaran. Penting untuk menghadapi media sosial dengan kritis dan bijak. Berhentilah membandingkan diri dengan gambaran yang tidak realistis di sana, dan mulailah menghargai keunikan dan indahnya dalam diri sendiri. Kesehatan mental dan kepercayaan diri jauh lebih punya arti daripada mencari rating dari orang lain di dunia maya.
ADVERTISEMENT

Pengaruh Media Sosial terhadap Kepercayaan Diri

Ilustrasi Media Sosial pada Kepercayaan Diri Seseorang (Foto : pexels.com/)
Siapa sangka, media sosial memiliki pengaruh kuat terhadap kepercayaan diri seseorang. Banyak hal yang dapat mempengaruhi pandangan diri kita saat berselancar di dunia maya. Salah satunya adalah gambar-gambar tubuh yang palsu dan dianggap sebagai "idealan". Bayangkan saja, ketika kita terus-menerus melihat gambar tubuh sempurna yang tak mungkin dicapai, kita mulai sangsi penampilan kita sendiri.
Tak hanya itu, tontonan berlebihan terhadap konten yang merendahkan diri atau menampilkan citra tubuh yang tak realistis juga berkontribusi pada menurunnya kepercayaan diri. Semakin sering kita terpapar oleh konten-konten tersebut, semakin rendah harga diri kita menjadi.
Hal penting untuk diingat adalah, kita harus berpikir kritis dalam menghadapi media sosial. Jangan langsung percaya dengan apa yang ditampilkan di sana. Ingatlah bahwa tak semua yang kita lihat itu benar dan dapat dipercaya. Kepercayaan diri yang sehat tak hanya ditentukan oleh penampilan fisik semata, tapi juga oleh kepribadian dan kualitas diri lainnya.
ADVERTISEMENT
Penting juga bagi kita untuk tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain di media sosial. Setiap orang unik dan memiliki keunikan masing-masing. Jangan biarkan gambar-gambar tak realistis di media sosial merusak pandangan positif tentang diri kita sendiri.
Memang benar, media sosial memiliki peran penting dalam kehidupan kita saat ini, tetapi kita juga harus ingat bahwa kehidupan sejati tidak hanya terjadi di sana. Jangan biarkan media sosial mengendalikan kepercayaan diri kita. Jadilah bijaksana dalam menggunakannya dan ingat bahwa kepercayaan diri sejati berasal dari dalam diri kita sendiri, bukan dari penampilan atau gambaran yang dipopulerkan di media sosial.

Solusi untuk Menghadapi Pengaruh Negatif Media Sosial

Ilustrasi Pengaruh Negatif pada Media Sosial (Foto : pexels.com/)
Media sosial memang memiliki dampak besar terhadap kepercayaan diri seseorang. Ada beberapa solusi yang dapat membantu kita menghadapinya dengan bijaksana.
ADVERTISEMENT
Pertama, penting bagi kita untuk memilih konten yang mendukung kepercayaan diri positif. Hindari konten yang merendahkan diri atau menampilkan citra tubuh yang tidak realistis. Dengan mengurangi konten media sosial secara bijak, setidaknya kita dapat menjaga kepercayaan diri yang positif.
Kedua, tingkatkan literasi media. Belajarlah untuk memilah dan menyaring informasi yang kita terima di media sosial. Pahami bagaimana media sosial bekerja dan bagaimana informasi dapat dipengaruhi. Dengan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang media sosial, kita dapat menghadapi pengaruh negatif dengan lebih cerdas.
Selanjutnya, fokus pada pengembangan kepercayaan diri yang baik. Tidak hanya bergantung pada penampilan fisik. Kenali dan hargai kualitas diri kita yang lain, semisal keahlian, kepribadian, dan prestasi yang telah kita raih. Memperkuat kepercayaan diri dengan cara ini akan membantu kita menghadapi pengaruh buruk media sosial dengan lebih kuat.
ADVERTISEMENT
Menggunakan media sosial secara cerdas dan selektif juga menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan diri yang positif. Jangan biarkan diri terjebak dalam pusaran informasi yang berlebihan. Sadari bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mempengaruhi kepercayaan diri kita, hingga kita perlu mengatur penggunaannya dengan baik.
Dengan menggabungkan cara ini, kita dapat menghadapi pengaruh negatif media sosial secara lebih baik dan membangun kepercayaan diri yang sehat dan positif. Camkan bahwa kepercayaan diri yang sejati berasal dari dalam diri kita sendiri, bukan dari penampilan atau gambaran yang diberikan oleh media sosial.