Konten dari Pengguna

Menjaga Marwah Konstitusi dan Keputusan MK

Heru Wahyudi
Dosen di Program Studi Administrasi Negara Universitas Pamulang
12 November 2023 16:39 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heru Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gedung Mahkamah Konstitusi. Foto: Aditia Noviansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung Mahkamah Konstitusi. Foto: Aditia Noviansyah
ADVERTISEMENT
Konstitusi, sebagai panduan dasar dalam menjalankan pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat, memiliki citra yang sering disebut sebagai "marwah." Sebaliknya, apakah kita benar-benar menjaga kehormatan dan martabatnya?
ADVERTISEMENT
Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), sebagai pilar tertinggi peradilan di Indonesia, memiliki kekuatan hukum yang mengikat semua pihak. Namun, sejauh mana pelaksanaannya sungguh-sungguh dilakukan?
Apakah "marwah konstitusi" hanya sebatas slogan yang terdengar bijak bestari, ataukah kita benar-benar menerapkannya dalam realitas? Keputusan MK, meski begitu kuat secara hukum, adakah menjadi jaminan bahwa kehormatan konstitusi benar-benar terjaga?
Bukankah adakalanya keputusan-keputusan ini bisa dilihat sebagai hasil dari pertarungan kepentingan politik daripada pemeliharaan nilai-nilai konstitusi itu sendiri?
Semua itu menciptakan paradoks antara konsep "marwah konstitusi" dan realitas pahit kehidupan politik. Kita perlu bertanya pada diri sendiri, apakah kita hanya mengagungkan citra konstitusi tanpa benar-benar memahami dan menghormatinya?
Ataukah "marwah konstitusi" telah menjadi korban dari permainan kekuasaan dan ambisi politik? Selain itu, sejauh mana kita sebagai masyarakat dapat memastikan bahwa keputusan MK bukan sekadar alat politik, melainkan sungguh-sungguh menjaga kehormatan konstitusi?
ADVERTISEMENT
Mungkin saatnya kita tidak hanya mengulang kata-kata bijak tentang "marwah konstitusi," tetapi juga mengajukan pertanyaan sulit dan menantang apakah kita, sebagai negara dan masyarakat, benar-benar berkomitmen untuk menjaga kehormatan dan martabat konstitusi ataukah kita hanya terjebak dalam retorika hampa makna.

Pentingnya Marwah Konstitusi dan Keputusan MK

Ilustrasi di Mahkamah Konstitusi (Foto : mkri.id)
Menjaga integritas konstitusi dan mematuhi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan fondasi utama untuk membangun sistem politik yang stabil dan adil di Indonesia.
Keberlanjutan proses politik yang didasarkan pada keputusan MK, terbebas dari campur tangan kepentingan politik, menjadi kunci dalam membangun fondasi yang kuat bagi stabilitas politik.
Dengan demikian, keputusan MK dapat berfungsi sebagai pedoman yang adil bagi semua aktor politik, menegakkan prinsip-prinsip hukum yang mendasar.
ADVERTISEMENT
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik Indonesia akan meningkat jika marwah konstitusi dan keputusan MK dijaga dengan tegas. Keputusan MK yang dihasilkan melalui proses yang transparan, berlandaskan hukum, dan bebas dari intervensi politik akan menciptakan kepercayaan publik yang lebih besar.
Masyarakat akan cenderung lebih yakin bahwa keputusan MK mencerminkan keadilan, bukan sekadar alat untuk memenuhi kepentingan kelompok tertentu.
Selain itu, menjaga marwah konstitusi dan keputusan MK juga memiliki peran kunci dalam pencegahan konflik politik. Keputusan MK yang diterima oleh semua pihak, karena didasarkan pada hukum dan keadilan, dapat mengurangi potensi konflik yang dapat merugikan stabilitas politik.
Dengan demikian, menjaga integritas MK merupakan langkah proaktif dalam membangun dan memelihara perdamaian politik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pentingnya menjaga marwah konstitusi dan keputusan MK dapat diilustrasikan dengan tindakan tegas dan adil terhadap pelanggaran etika, seperti pada kasus Anwar Usman yang diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua MK karena terbukti melakukan pelanggaran etik berat yang berkaitan dengan perilaku hakim konstitusi.
Kebijakan tersebut menegaskan bahwa tidak ada pihak yang dikecualikan dari aturan hukum, memperkuat keyakinan bahwa prinsip-prinsip konstitusi dijunjung tinggi tanpa pandang bulu.
Alhasil, langkah-langkah seperti ini perlu untuk memastikan bahwa marwah konstitusi dan integritas MK terus menjadi pilar kokoh dalam sistem politik Indonesia.

Politik Dinasti di Indonesia

Ilustrasi politik identitas. Foto: Shutter Stock
Politik dinasti, yaitu dominasi kekuasaan politik oleh sekelompok individu yang terikat melalui hubungan keluarga, semakin jadi perhatian di Indonesia. Beberapa faktor menjelaskan mengapa fenomena ini semakin meluas di tanah air.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, budaya politik yang masih berakar kuat di Indonesia menjadi pemicu utama merajalelanya politik dinasti. Keterikatan dengan klan politik membuat masyarakat lebih cenderung memilih calon yang sudah akrab dan memiliki reputasi, terutama mereka yang berada dalam lingkaran keluarga politik.
Kedua, ongkos politik yang mencapai tingkat mahal juga memberikan sumbangsih terhadap peningkatan politik dinasti. Calon yang berasal dari lingkungan politik keluarga cenderung memiliki modal finansial lebih besar, memberikan mereka keunggulan dalam memenangkan pemilihan.
Faktor ketiga adalah kurangnya regulasi tegas. Lemahnya aturan yang mengatur politik dinasti membuat praktik ini semakin sulit untuk dihentikan. Regulasi yang lemah memberi celah bagi politik dinasti untuk tumbuh subur di Indonesia.
Dampak dari meluasnya politik dinasti di Indonesia mencakup pembatasan akses bagi individu yang bukan bagian dari keluarga politik untuk terlibat dalam dunia politik. Hal ini berpotensi menghambat perkembangan demokrasi dan memperkuat oligarki politik yang telah ada.
ADVERTISEMENT

Ancaman Politik Dinasti terhadap Marwah Konstitusi dan Keputusan MK

Ilustrasi Politik dinasti (Foto : pexels.com/august-de-richelieu)
Politik dinasti menjadi ancaman terhadap integritas konstitusi dan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) di Indonesia, membawa dampak berbahaya bagi stabilitas dan keadilan dalam sistem politik. Beberapa cara politik dinasti dapat mengancam marwah konstitusi dan keputusan MK:
Pertama, ketergantungan pada keluarga politik menjadi pemicu utama. Ketika pihak yang berkuasa terlalu terikat pada keluarga politiknya, keputusan yang diambil tidak lagi didasarkan pada hukum dan kepentingan publik, melainkan cenderung dipengaruhi oleh kepentingan internal keluarga politik yang berkuasa. Risiko terjadinya manipulasi terhadap keputusan MK oleh keluarga politik dapat merusak marwah konstitusi.
Kedua, politik dinasti membawa potensi konflik kepentingan yang merugikan integritas konstitusi dan keputusan MK. Keluarga politik yang berkuasa dapat memanfaatkan posisi mereka untuk kepentingan pribadi atau keluarga, mengesampingkan kepentingan publik. Keputusan MK bisa terpengaruh oleh konflik kepentingan internal, pada gilirannya dapat membahayakan marwah konstitusi dan keputusan MK.
ADVERTISEMENT
Faktor ketiga adalah kurangnya regulasi tegas. Lemahnya aturan yang mengatur politik dinasti memberikan celah bagi praktik ini untuk berkembang tanpa hambatan. Ketidakmampuan regulasi yang tegas dapat menyebabkan semakin meluasnya politik dinasti di Indonesia, mengancam marwah konstitusi dan keputusan MK.
Ancaman politik dinasti terhadap marwah konstitusi dan keputusan MK bukan hanya masalah internal, melainkan juga mempengaruhi stabilitas dan keadilan dalam sistem politik secara keseluruhan.
Seyogyanya, perlu strategi seperti regulasi yang lebih tegas dan pengawasan ketat dari lembaga-lembaga terkait untuk menanggulangi masalah politik dinasti di Indonesia.

Upaya untuk Menjaga Marwah Konstitusi dan Keputusan MK

Ilustrasi keputusan di dalam Mahkamah Konstitus (Foto : mkri.id)
Untuk menjaga marwah konstitusi dan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) di Indonesia, perlu dilakukan serangkaian upaya strategis. Keberhasilan dalam mempertahankan integritas konstitusi dan keputusan MK merupakan kunci penting untuk mewujudkan stabilitas dan keadilan dalam sistem politik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Pertama, peningkatan kesadaran hukum di masyarakat menjadi fondasi utama. Edukasi hukum yang merata, baik melalui media massa maupun pendidikan formal di sekolah, akan membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik terkait konstitusi dan keputusan MK. Dengan peningkatan kesadaran hukum, masyarakat lebih kritis dan paham akan pentingnya menjaga marwah lembaga-lembaga hukum, termasuk MK.
Kedua, upaya langkah-langkah untuk meningkatkan pengawasan dan transparansi dalam sistem politik. Memberi akses informasi yang lebih terbuka kepada masyarakat serta meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan politik yang dilakukan oleh pihak yang berkuasa dapat mencegah potensi manipulasi terhadap konstitusi dan keputusan MK.
Selanjutnya, perlu dilakukan perbaikan pada regulasi dan penegakan hukum yang tegas. Pembuatan regulasi yang ketat terkait praktik politik dinasti dan peningkatan penegakan hukum terhadap pelanggaran yang terjadi menjadi dasar dalam menjaga marwah konstitusi dan keputusan MK.
ADVERTISEMENT
Terakhir, untuk melibatkan masyarakat secara aktif, mesti ada upaya untuk meningkatkan partisipasi dalam sistem politik. Memberikan akses terbuka bagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan politik serta meningkatkan partisipasi dalam pemilihan umum akan memperkuat kedaulatan rakyat dan membantu menjaga integritas konstitusi.

Contoh Kasus Politik Dinasti yang Berdampak pada Marwah Konstitusi dan Keputusan MK

Ilustrasi kasus politik dinasti (Foto : pexels.com/pexels-mikhail-nilov)
Contoh kasus politik dinasti di Indonesia yang berdampak pada marwah konstitusi dan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dapat dilihat dalam sengketa hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Serang tahun 2017.
Saat calon bupati yang kalah dalam Pilkada mengajukan gugatan ke MK, lembaga tersebut menolak gugatan tersebut dengan alasan adanya konflik kepentingan yang melibatkan keluarga politik yang berkuasa di Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
ADVERTISEMENT
Kasus ini menyoroti dampak negatif politik dinasti terhadap keputusan MK, yang pada gilirannya dapat merusak marwah konstitusi. Keluarga politik yang berkuasa di Kabupaten Serang dianggap memiliki kepentingan yang tidak sejalan dengan kepentingan publik, sehingga potensial memengaruhi putusan MK.
Untuk mengatasi problematika politik dinasti yang berdampak pada marwah konstitusi dan keputusan MK, langkah-langkah perlu diambil. Regulasi lebih tegas dan pengawasan yang ketat dari lembaga-lembaga terkait menjadi masif.
Masyarakat juga perlu meningkatkan tingkat “kekritisan” dalam memilih calon, menghindari jebakan praktik politik dinasti yang dapat mengganggu integritas keputusan lembaga hukum.
Dalam kasus sengketa Pilkada Kabupaten Serang, MK memutuskan menolak gugatan dengan alasan konflik kepentingan yang melibatkan keluarga politik yang berkuasa. Keputusan ini mencerminkan upaya MK dalam menjaga marwah konstitusi dan keputusan MK.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk mencegah konflik kepentingan serupa di masa depan, harus ada peningkatan pengawasan yang lebih ketat dan pembentukan regulasi yang kuat.

Harapan untuk Masa Depan

Ilustrasi masa depan sistem politik Indonesia (Foto : mkri.id)
Masa depan sistem politik Indonesia dapat mengalami perbaikan dengan menjaga integritas konstitusi dan menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), sekaligus mengurangi dampak negatif dari pengaruh politik dinasti.
Langkah strategis perlu dilakukan guna mencapai tujuan tersebut, termasuk peningkatan kesadaran hukum di kalangan masyarakat, penguatan mekanisme pengawasan dan peningkatan transparansi, serta perbaikan regulasi dan penegakan hukum.
Dalam jangka panjang, aspirasi untuk menciptakan sistem politik yang lebih stabil dan adil menjadi sasaran utama. Melibatkan usaha serius dalam menghindari praktik politik dinasti yang dapat merusak wibawa konstitusi dan putusan MK.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan peningkatan dalam kesadaran hukum masyarakat, memastikan partisipasi yang lebih aktif dalam proses politik, dan meningkatkan tingkat pengawasan serta transparansi dalam seluruh sistem politik.
Melalui langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat membangun fondasi yang kuat untuk sistem politik yang lebih sehat dan berkelanjutan.