Sering Makan Es Batu, Waspada Gejala Pica

Saarah Audrey Syach Razade
Mahasiswa Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
15 Desember 2021 21:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Saarah Audrey Syach Razade tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Es Batu (Sumber : pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Es Batu (Sumber : pexels)
ADVERTISEMENT
Tau ga sih? Banyak loh orang-orang yang gemar makan es batu. Misalnya es batu yang ada di dalam minuman atau bahkan es batu yang langsung dari lemari pendingin. Tidak hanya menyegarkan saja, tetapi mengonsumsi es batu juga mampu menghilangkan rasa haus. Namun, sering mengonsumsi es batu secara berlebihan bisa mengarah ke salah satu gejala penyakit serius yang disebut Pica, loh!
ADVERTISEMENT
Apa sih Pica itu?
Pica didefinisikan sebagai gangguan makan dimana penderitanya memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sewajarnya setidaknya selama satu bulan. Tidak wajar yang seperti apa sih? Tidak wajar yang dimaksudkan disini adalah makanan yang tidak mengandung nilai gizi, bahkan bisa memakan sesuatu yang sebenarnya bukan makanan. Istilah Pica berasal dari bahasa Latin, yaitu "pica-pica" yang berarti burung murai. Hal ini dikarenakan burung tersebut suka mengumpulkan dan memakan berbagai benda tanpa pandang bulu demi rasa ingin tahu.
Siapa saja yang dapat terkena Pica?
Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja loh! Namun, Pica paling sering terjadi pada anak-anak berusia minimal 2 tahun dan pada wanita selama kehamilan. Tidak hanya itu, Pica juga dapat terjadi pada seseorang yang terkena gangguan keterbelakangan mental. Bedasarkan sebuah studi prevalensi Jerman, dari 804 anak-anak ditemukan 99 anak (12,3%) terlibat dengan perilaku Pica. Sebuah studi meta-analisis tentang prevalensi Pica selama kehamilan memperkirakan bahwa 27,8% wanita hamil dilaporkan mengalami Pica. Selain itu, prevalensi Pica pada pasien dengan keterbelakangan mental dilaporkan sekitar 10%.
ADVERTISEMENT
Apa saja sih makanan yang dikonsumsi penderita Pica?
Jenis makanan yang dikonsumsi penderita Pica bervariasi, mulai dari hal-hal yang tidak berbahaya bagi tubuh, seperti es, kertas, dan bubuk kopi, hingga benda-benda yang berbahaya bagi tubuh, seperti tanah, pati mentah, rambut, arang, abu, kapur, kain, bedak bayi, dan kulit telur. Jika benda-benda ini terus dikonsumsi maka akan menimbulkan masalah pencernaan dan masalah kesehatan yang serius bagi tubuh. Tentu bahaya sekali bukan?
Jadi penyebab Pica itu apa?
Menurut Jurnal Kedokteran PubMed, hingga saat ini penyebab Pica belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, didapatkan beberapa faktor risiko yang dapat berperan dalam terjadinya gangguan Pica tersebut, yaitu faktor stres, faktor budaya, perilaku yang dipelajari, status sosial ekonomi rendah, gangguan kesehatan mental, kekurangan nutrisi, kasus penelantaran anak, kehamilan, epilepsi, dan psikopatologi keluarga.
ADVERTISEMENT
Meskipun penyebab Pica belum diketahui, namun ditemukan adanya hubungan antara anemia dan Pica loh. Apabila penderita Pica disertai rasa lemas, pucat, dan sering pusing itu menjadi gejala dari penyakit anemia atau kurang darah. Anemia ini disebabkan kurangnya zat besi dalam tubuh. Nah, kekurangan zat besi inilah yang menyebabkan penderita Pica seakan-akan mencari sumber zat besi lain dari benda-benda asing, salah satunya adalah es batu ini. Wah, Pica ini tidak boleh dianggap remeh ya!
Lalu bagaimana cara pengobatannya?
Saat ini tidak ada obat khusus untuk pengobatan Pica. Kalau begitu, Pica tidak dapat disembuhkan dong? Tenang dulu, untuk saat ini pengobatan Pica dapat dilakukan dengan melakukan konsultasi kepada dokter untuk mencari sumber penyebab terjadinya Pica. Apabila penyebab Pica telah diidentifikasi oleh dokter akibat anemia karena kekurangan zat besi, maka dapat diberikan suplementasi zat besi, seng, dan nutrisi lainnya.
ADVERTISEMENT