Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Komunikasi Interpersonal di Masa Pandemi
2 Februari 2021 11:04 WIB
Tulisan dari Risa Ummayah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Komunikasi Interpersonal
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 bermula dari munculnya Coronavirus Disease pada Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok. Dalam waktu yang cukup singkat, virus tersebut menyebar hingga berbagai negara, sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat global terhadap virus COVID-19. Pandemi yang berlangsung sampai saat ini menyebabkan sekitar 1.078.314 kasus positif di Indonesia yang terdeteksi sejak Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Pemerintah memutuskan untuk menerapkan kebijakan Stay At Home dan Work From Home di mana masyarakat melakukan kegiatan belajar dan bekerja dari rumah, sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Dengan diberlakukannya Physical Distancing maka masyarakat diharuskan membatasi interaksi fisik secara langsung, hal ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran dan peningkatan angka positif COVID-19. Sehingga masyarakat mau tidak mau harus adaptasi dengan kebiasaan baru, salah satunya dalam hal komunikasi, seperti yang kita ketahui komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari manusia karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat komunikasi sangat diperlukan mengingat begitu besarnya pengaruh komunikasi dalam kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Maka pembahasan kali ini akan menguraikan mengenai komunikasi Interpersonal pada masa pandemi COVID-19. Dari definisinya dapat kita ambil kesimpulan bahwa komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan atau makna yang sama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih, baik itu secara verbal maupun nonverbal.
Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi di dalam kondisi pandemi ini, Komunikasi interpersonal sendiri dapat dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang kini semakin modern sebagai wadah komunikasi untuk memudahkan manusia berinteraksi satu sama lain meskipun tanpa adanya kontak fisik dan pertemuan secara langsung, Seperti adanya media sosial yang sekarang didukung berbagai macam fitur menarik yang memudahkan penggunanya berkomunikasi misalnya, Line, Whatsapp, Instagram dan sebagainya di mana kita dapat melakukan video call, meeting, diskusi grup, hingga pembelajaran secara daring. Namun, di samping itu, penggunaan media sosial di masa physical distancing ini tidak menjamin komunikasi interpersonal yang dilakukan akan berjalan efektif, terdapat beberapa hambatan yang terjadi di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Hambatan Proses
Hambatan proses pada physical distancing yang memungkinkan proses komunikasi tidak berjalan dengan baik, faktor yang mempengaruhi hambatan ini yaitu faktor noise (gangguan). Misalnya, saat kita sedang melakukan video call WhatsApp dengan teman, walaupun bertatap muka terkadang saat mengobrol terjadi gambar yang kurang jelas, suara terputus-putus yang disebabkan oleh koneksi internet yang kurang bagus, hal ini membuat pesan yang disampaikan tidak berjalan dengan lancar.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik pada physical distancing lebih kepada hambatan kontak fisik. Bagi yang terbiasa melakukan kontak fisik dalam berkomunikasi mungkin ia akan merasa perbedaan yang signifikan saat tidak melakukannya. Misalnya antara ayah dan anak yang tinggal di kota berbeda, karena pandemi ini mereka belum bisa bertemu langsung dan melakukan komunikasi jarak jauh saja via telepon tetapi hal seperti pelukan untuk menyampaikan rasa rindunya tidak bisa dilakukan. Sehingga komunikasi interpersonal tidak lengkap dan pesan yang disampaikan kurang berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
3. Hambatan Semantis
Hambatan semantis yaitu mengarah kepada tata bahasa dan kata-kata yang diucapkan oleh pengirim pesan. Dalam physical distancing contohnya pada saat kita melakukan chatting dengan orang lain di mana bahasa yang digunakan merupakan bahasa singkatan atau istilah, yang mungkin dirasa asing dan sulit dimengerti oleh lawan bicara sehingga disalah artikan. Akan tetapi, hambatan ini masih bisa diminimalisir dengan cara pemberian umpan balik di mana penerima pesan melakukan pengecekan arti yang dimaksud kepada pengirim pesan.
4. Hambatan Psikososial
Dalam komunikasi interpersonal hambatan ini sangat berpengaruh di mana kondisi emosi seseorang dapat menentukan apakah pesan yang dikirimkan dapat diterima dengan benar oleh penerima sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan. Mengingat situasi pandemi ini, kita mungkin mengalami tekanan emosi yang tidak stabil karena bosan, jenuh, stres dan lain-lain, yang dapat memicu kualitas komunikasi menurun seperti, mudah tersinggung atau marah. Misalnya, pesan dengan kata "YA" jika kita membacanya dengan nada netral maka tidak akan menjadi masalah, tetapi jika kita membacanya dengan nada kesal kata "YA" menjadi pertanda kita malas dan tidak ingin melanjutkan obrolan tersebut. Untuk meminimalisir perbedaan persepsi tersebut kita dapat menelaah terlebih dahulu makna pesan secara logis dan jangan terpengaruh emosi.
ADVERTISEMENT