Personal Experience: 3 Hari Tidur dengan Mulut Diplester ala Andien

Konten dari Pengguna
11 Juli 2019 20:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sabar Artiyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Andien memplester mulutnya sebelum tidur
zoom-in-whitePerbesar
Andien memplester mulutnya sebelum tidur
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu hal yang menarik tentang Andien selain merdunya lantunan Gemintang, adalah gaya hidupnya. Mulai dari aktivitas olahraga hingga pola makan.
ADVERTISEMENT
Saya mencoba mengikutinya. Bukan untuk feed Instagram, melainkan untuk kesehatan pribadi sendiri. Ya, meski saya on-off olahraga atau kadang lebih tertarik makan gorengan dibandingkan salad yang serba dedaunan.
Termasuk gaya Andien memplester bibir saat tidur, yang baru-baru ini diunggah di Instagram. Jujur saya kaget dengan teknik ini. Tapi, setelah baca-baca stories-nya, ini sangat relate dengan masalah pribadi. Tidur kurang berkualitas.
Stories Andien melalui akun Instagramnya.
Saya tidak sempat research terlebih dahulu soal hal ini. In Andien, I trust-lah pokoknya. Saya langsung ke supermarket terdekat untuk mencari micropore. Untuk menemukan plester ini, saya harus putar-putar dua kali di stase obat-obatan.
It is like stupid, LOL untuk mencari benda kecil itu. Akhirnya saya menemukannya di pojokan bagian bawah dekat obat luka dan plester. Lah iya lah!
ADVERTISEMENT
Ternyata harganya cukup murah ya, cukup Rp 12.500 (termasuk pajak). Dan tebalnya lumayan. Dengan gulungan yang lumayan tebal.
Sebelum mempraktikkan trik plester ala Andien, saya terlebih dahulu gosok gigi dan cuci muka. Lalu seperti biasa, ritual sebelum tidur adalah minum air putih. Barulah bibir saya plester.
Setelah siap, saya meneteskan essential oil di bagian bantal dan guling. Baru merebahkan badan. Awalnya agak aneh, karena hidung harus melakukan sesi pernapasan sendirian. Berasa seperti di kelas meditasi. Melatih pernapasan melalui hidung.
Di percobaan hari pertama, saya tidur pukul 22.00 WIB. Rasanya langsung terlelap dibandingkan tidur biasanya. Tidak ada pakai acara bangun tengah malam. Semuanya berjalan normal.
Hanya saja, plester tiba-tiba hilang entah ke mana ketika bangun pukul 05.00 WIB. Semacam hilangnya kaus kaki, LOL.
ADVERTISEMENT
Sensasi yang lumayan terasa adalah tenggorokan yang agak kering saja. Sejukin saja pakai air putih. Efek lainnya, tidur memang lebih pulas serta badan lebih segar. Persis seperti kata Andien. Kok jadi merasa bangga atau kemakan iklan?
Yang perlu diperhatikan adalah, harus hati-hati saat melepas plester, karena masih terasa lengket meski sudah terpasang lebih dari 7 jam.
Untuk percobaan hari kedua dan ketiga, tidak ada masalah yang berarti. Prestasinya plester masih melekat di bibir sampai bangun. Efek lainnya tenggorokan berasa lebih fresh, tidak kering lagi. Lalu, gigi lebih kering. Tidak ada lendir dalam mulut dan gigi.
Efek ini semacam terowongan yang dibersihkan. Ditambah lagi, kepala juga menjadi lebih ringan. Bangun tidur seperti tidak ada beban. Ya, meski harus mengingat beban kerjaan, ya! #eh gimana?
ADVERTISEMENT
Tapi memang benar, memplester mulut saat tidur bisa meningkatkan kualitas tidur di percobaan saya. Serasa ringan saat bangun tidur. Meski, percobaan ini baru dilakukan pada tiga malam.
Tapi, saya rasa perlu menimbang kembali untuk melakukan teknik ini. Apalagi melihat banyaknya kontroversi apa yang dilakukan Andien di linimasa.
Tapi, Mbak Andien tetap di hati, eh! Maksudnya inspirasi hidup sehat.