Konten dari Pengguna

Doxing: Ancaman Baru di Era Digital

Suhendi bin Suparlan
Mengabdi pada Negara (ASN Arsiparis saat ini di fungsi Kepegawaian BRIN), sedang melanjutkan pendidikan di jurusan pertanian untuk bekal seusai pengabdian
14 Januari 2025 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suhendi bin Suparlan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era digital yang serba terkoneksi, privasi menjadi salah satu isu yang sangat rentan. Salah satu ancaman nyata terhadap privasi adalah doxing—praktik mengungkapkan informasi pribadi seseorang ke publik tanpa izin, biasanya dengan maksud jahat. Istilah ini berasal dari kata "documents" atau "dox," yang merujuk pada dokumen atau data pribadi yang dibocorkan.
ilustrasi gambar chatGPT
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gambar chatGPT

Bagaimana Doxing Terjadi?

ADVERTISEMENT
Doxing sering kali diawali dengan pengumpulan data pribadi seseorang melalui informasi yang tersedia secara daring. Informasi ini bisa berupa nama lengkap, alamat, nomor telepon, email, atau bahkan detail keluarga. Beberapa metode yang sering digunakan untuk melakukan doxing adalah:

Mengapa Doxing Dilakukan?

Motivasi di balik doxing sangat bervariasi, mulai dari niat jahat seperti intimidasi dan balas dendam, hingga upaya mempermalukan korban di ruang publik. Dalam beberapa kasus, pelaku menggunakan doxing untuk mengarahkan kelompok tertentu melakukan pelecehan lebih lanjut terhadap korban.

Dampak Doxing

Doxing memiliki dampak serius, tidak hanya bagi korban tetapi juga bagi lingkungan sosialnya. Beberapa dampak utama meliputi:
ADVERTISEMENT

Mencegah Doxing

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari ancaman doxing:

Penanganan Kasus Doxing

Jika menjadi korban doxing, segera lakukan langkah berikut:
ADVERTISEMENT

Penutup

Doxing bukan sekadar pelanggaran privasi; ia adalah ancaman serius yang dapat menimbulkan trauma berkepanjangan bagi korban. Di era digital ini, penting bagi kita untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan menjaga privasi sebagai salah satu hak asasi manusia yang paling dasar.
Dengan edukasi yang baik dan langkah-langkah pencegahan, kita dapat mengurangi risiko menjadi korban doxing dan menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi semua.