Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Otomatisasi Teknologi Pertanian
24 Februari 2023 22:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Suhendi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Agro-nomous adalah konsep yang menggabungkan teknologi secara mandiri atau otonom yang dapat beroperasi tanpa intervensi manusia secara langsung dalam pertanian. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi pertanian serta mengurangi biaya dan ketergantungan pada tenaga kerja manusia, memanfaatkan penggunaan sensor, drone, robot, dan sistem otomatisasi untuk mengontrol lingkungan tumbuh tanaman, mengumpulkan dan menganalisis data tentang kondisi tanah, cuaca, dan lingkungan sekitar. Dengan demikian petani dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam mengelola tanaman, mengoptimalkan penggunaan air, pupuk, dan pestisida, serta mengatur waktu panen, sehingga pertanian dapat menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Teknologi sensor dalam Agro-nomous dapat berupa sensor kelembaban tanah, sensor suhu, sensor pH, sensor keberadaan hama dan penyakit, dan sensor produksi tanaman. Data yang dikumpulkan oleh sensor kemudian dikirim ke sistem otomatis, yang dapat memberikan solusi secara real-time untuk mengoptimalkan kegiatan pertanian.
Dengan adanya teknologi sensor dalam Agro-nomous, pertanian dapat menjadi lebih efisien dan produktif, karena sistem otomatis dapat mengambil keputusan dan mengontrol kegiatan pertanian secara otomatis berdasarkan data real-time yang dikumpulkan oleh sensor. Selain itu, teknologi sensor juga dapat membantu petani mengidentifikasi masalah pada pertanian secara dini, sehingga dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk mencegah kerugian pada hasil pertanian.
Namun, ada beberapa tantangan dalam mengadopsi pertanian mandiri, seperti biaya investasi awal yang tinggi, kurangnya infrastruktur yang memadai, dan keterbatasan dalam penggunaan teknologi sensor dan transduser. Meskipun demikian, pertanian mandiri diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di masa depan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengelola database agro-nomous, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
-Mengumpulkan data dari berbagai sumber dan mengorganisirnya dalam satu sistem yang terintegrasi.
-Menyimpan data dalam format yang mudah diakses dan diproses, seperti database relasional atau spreadsheet.
-Memastikan keamanan data dengan menerapkan kontrol akses dan mengenkripsi data sensitif.
-Menganalisis data untuk memahami tren produksi dan kondisi pertanian, dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang ditemukan.
-Menggunakan data untuk mengoptimalkan produksi dan meningkatkan efisiensi dengan mengurangi limbah dan biaya produksi.
Dengan database agro-nomous yang teratur dan terorganisir, petani dapat memperoleh informasi yang penting untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi mereka. Selain itu, data yang terkumpul dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas produk, serta membantu menjaga keberlanjutan lingkungan dan pertanian yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, adopsi teknologi dalam pertanian memiliki dampak positif dan negatif pada masyarakat dan petani. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan dan program yang tepat untuk memaksimalkan manfaat teknologi dan meminimalkan dampak negatifnya.
Namun, penggunaan teknologi otonom pada bidang pertanian juga memunculkan berbagai tantangan dan risiko, seperti masalah privasi, keamanan siber, dan dampak pada lapangan pekerjaan manusia. Oleh karena itu, pengembangan teknologi agro-nomous harus dipertimbangkan secara hati-hati dan dilakukan secara bertanggung jawab.