3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Siklus Pertanian dalam Falsafah Jawa & Kalender 6 Hendy

Suhendi bin Suparlan
Mengabdi pada Negara (ASN Arsiparis di BRIN)
2 Maret 2025 14:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suhendi bin Suparlan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam budaya Jawa, segala sesuatu berjalan dalam siklus—mulai dari kehidupan, alam, hingga pertanian. Kalender 6 Hendy juga berbasis siklus 6, yang kalau kita renungkan, sejalan dengan prinsip harmoni dalam alam.
ADVERTISEMENT
Di sini, kita akan membahas 6 fase pertanian dalam istilah Jawa Inggil yang menggambarkan perjalanan tanaman dari awal hingga akhir.
ilustrasi gambar : chatgpt
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gambar : chatgpt

🌱 1️⃣ Wewangunan (Persiapan Lahan) – Fase Sangkan Paraning Dumadi

“Sangkan paraning dumadi” artinya asal-usul dan tujuan segala sesuatu.
Fase ini menggambarkan permulaan dari segala proses—tanah dipersiapkan, benih disiapkan, dan semuanya ditata agar kehidupan bisa tumbuh dengan baik.
🌀 Makna Filosofis:
Lahan yang belum diolah ibarat manusia yang masih kosong. Ketika dibersihkan dan diolah, ia menjadi wadah bagi kehidupan baru.
🔹 Apa yang dilakukan?
✅ Ngarumat bumi – Membersihkan dan mengolah tanah agar siap ditanami
✅ Nata bibit – Memilih benih terbaik yang akan ditanam
✅ Nyawiji karo alam – Memahami kondisi tanah dan cuaca sebelum menanam
ADVERTISEMENT
📌 Analogi gampangnya:
Ini kayak seseorang yang mau mulai usaha—harus punya rencana dulu, modalnya siap, dan persiapannya matang!

🌾 2️⃣ Pangudi (Penanaman) – Fase Tetep Ing Niat

“Tetep ing niat” berarti fokus pada tujuan dengan niat yang kuat.
Setelah persiapan selesai, saatnya menanam benih kehidupan. Ini fase penuh harapan, di mana benih ditanam dengan harapan tumbuh subur dan memberi manfaat.
🌀 Makna Filosofis:
Setiap niat yang baik harus ditanam dengan sungguh-sungguh, karena dari niat itulah kehidupan berkembang.
🔹 Apa yang dilakukan?
✅ Mulat sarira – Menanam dengan penuh kesadaran dan perhitungan
✅ Adhang-adhang becik – Mengantisipasi tantangan yang mungkin muncul
✅ Nyawiji karo bumi – Menyatu dengan alam dan menanam dengan cinta
ADVERTISEMENT
📌 Analogi gampangnya:
Ini kayak orang yang udah punya visi hidup—udah tahu mau ke mana, tinggal mulai aja!

🌞 3️⃣ Panguripan (Pertumbuhan Awal) – Fase Urip Iku Urup

“Urip iku urup” artinya hidup harus memberi manfaat dan sinar bagi sekitarnya.
Benih yang sudah ditanam mulai tumbuh! Di fase ini, tanaman masih muda dan rentan. Harus ada perawatan khusus supaya kuat dan bertahan.
🌀 Makna Filosofis:
Hidup itu bukan sekadar ada, tapi harus berkembang dan memberi manfaat. Kalau nggak dirawat, bisa layu sebelum berkembang.
🔹 Apa yang dilakukan?
✅ Menyiram & memberi pupuk – Menyediakan nutrisi agar pertumbuhan optimal
✅ Ngilangake hama – Melindungi dari ancaman yang bisa merusak tanaman
ADVERTISEMENT
✅ Tetep eling lan waspada – Mengamati pertumbuhan dan memperbaiki jika ada masalah
📌 Analogi gampangnya:
Ini kayak anak kecil yang baru belajar berjalan—harus dijaga supaya nggak jatuh dan tetap berkembang dengan baik.

🌿 4️⃣ Lestari (Masa Produktif) – Fase Manunggaling Kawula Gusti

“Manunggaling kawula gusti” artinya menyatu dengan kehendak alam semesta.
Tanaman mulai memasuki fase berbunga dan berbuah! Ini saatnya bersinergi dengan alam—membantu tanaman mencapai potensi terbaiknya.
🌀 Makna Filosofis:
Ketika seseorang menemukan jalannya dan menyatu dengan alam, dia akan mencapai kejayaan. Begitu juga dengan tanaman yang mulai berbuah.
🔹 Apa yang dilakukan?
✅ Ngrumat lan ngopeni – Merawat tanaman dengan penuh perhatian
✅ Mikul dhuwur mendhem jero – Menjaga kualitas hasil dengan baik
ADVERTISEMENT
✅ Nata harmoni alam – Mengelola lingkungan agar tetap seimbang
📌 Analogi gampangnya:
Ini kayak seseorang yang udah mapan dalam hidupnya—udah punya pengalaman, udah tahu cara kerja dunia, tinggal jalanin aja dengan bijak.

🌾 5️⃣ Panen (Pemanenan) – Fase Memayu Hayuning Bawana

“Memayu hayuning bawana” artinya memperindah dan menjaga keseimbangan dunia.
Ini adalah puncak perjalanan—waktu panen telah tiba! Hasil kerja keras selama ini akhirnya bisa dinikmati.
🌀 Makna Filosofis:
Segala usaha yang baik akan membuahkan hasil. Panen bukan hanya soal mengambil hasil, tapi juga menghargai proses yang sudah dilalui.
🔹 Apa yang dilakukan?
✅ Nyukuri berkah – Mensyukuri hasil panen yang telah diberikan
✅ Nguri-uri tradisi – Memanen dengan cara yang benar dan tidak merusak tanah
ADVERTISEMENT
✅ Nyiapke bibit anyar – Menyimpan sebagian hasil untuk ditanam kembali
📌 Analogi gampangnya:
Ini kayak seseorang yang udah sukses dalam karirnya—tinggal menikmati hasil dan berbagi dengan orang lain.

🛌 6️⃣ Kendel (Istirahat & Persiapan Ulang) – Fase Cipta, Rasa, Karsa, Lan Karya

“Cipta, rasa, karsa, lan karya” menggambarkan siklus kehidupan yang terus berputar.
Setelah panen, tanah butuh istirahat supaya tetap subur. Begitu juga dengan manusia—perlu refleksi sebelum memulai kembali siklus berikutnya.
🌀 Makna Filosofis:
Hidup itu nggak selamanya kerja keras. Ada saatnya istirahat dan merencanakan langkah berikutnya.
🔹 Apa yang dilakukan?
✅ Ngaso lan nyiapke siklus anyar – Memberi jeda sebelum mulai kembali
✅ Ngrawat lan maringi tanah – Memperbaiki kondisi tanah supaya tetap subur
ADVERTISEMENT
✅ Mikir dalan anyar – Menganalisis apa yang bisa diperbaiki untuk musim tanam berikutnya
📌 Analogi gampangnya:
Ini kayak seseorang yang habis kerja keras, terus ambil cuti buat refreshing dan siap buat tantangan baru.

🌿 Kesimpulan: Hidup Itu Siklus, Begitu Juga Pertanian

Kalau kita lihat, siklus pertanian ini bukan cuma soal tanaman, tapi juga filosofi hidup.
🔥 Kenapa siklus ini penting?
✅ Mengajarkan kita sabar & telaten dalam menjalani proses
✅ Menunjukkan bahwa setiap tahap punya makna dalam perjalanan hidup
✅ Membantu kita menghargai alam & menjaga keseimbangan
Jadi, Kalender 6 Hendy bukan cuma sistem waktu, tapi juga bisa jadi panduan kehidupan! 🌿✨