Pesan Pengasuh Ponpes Usmaniyah Mranggen Untuk Mahasiswa KKN UIN Walisongo

Pengasuh Pondok Pesantren Utsmaniyyah Mranggen, K.H. Arif Jatmiko memberikan beberapa nasihat kepada para mahasiswa yang sedang melaksanakan mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo

Pengasuh Pondok Pesantren Utsmaniyyah Mranggen, K.H. Arif Jatmiko memberikan beberapa nasihat kepada para mahasiswa yang sedang melaksanakan mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo ketika sedang memberikan kuliah dalam program Ngaji Online tentang akhlaq belajar dan moderasi beragama. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja bidang keagamaan yang diadakan oleh Posko KKN Virtual 84 UIN Walisongo Kamis, (15/10/ 2020).

Di akhir acara, moderator memohon doa dan juga nasihat agar kegiatan KKN dapat berjalan dengan lancar dan barokah. Moderator menyampaikan bahwa terdapat kegundahan tentang rasa keikhlasan dalam penguplodan kegiatan sebagai bentuk pengumpulan tugas. Kegundahan tersebut tentang adanya unsur riya’ dalam memosting kegiatan tersebut. Dengan sabar, K.H. Arif Jatmiko berujar, “Jangan terlalu dipikirkan hal tersebut. Ikhlas itu terdapat beberapq tingkat. Untuk di usia muda seperti kalian, jika mendapatkan pujian dari hasil unggahan dan kalian merasa senang itu adalah hal yang wajar. Lebih baik merasa senang dipuji tapi berbuat baik, daripada enggan dipuji tapi tidak beramal sama sekali.”

Selain itu, beliau juga memberikan pesan bagi peserta KKN untuk tetap istiqomah dalam menjalankan program kerja. Beliau mengibaratkan untuk menjadi besi dalam sebuah tembok. Besi memang secara dzhohir tidak nampak, namun sejatinya ia lah yang menjadikan sebuah tembok menjadi kokoh.

Program Ngaji online rencananya akan diunggah setiap Kamis selama masa KKN oleh Posko virtual 84 di kanal youtube dan instagram mereka. Ngaji Online sendiri berlangsung secara santai dan tak jarang juga narasumber melontarkan lelucon untuk mencairkan suasana. Pihak panitia Ngaji Online berharap bahwa program ini dapat membawa manfaat dan barokah bagi semua pihak.