Konten dari Pengguna

Inovasi Pembelajaran Sejarah Berbasis Media Word Wall

Sabrang Ali Daei
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Jember
5 Juni 2022 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sabrang Ali Daei tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam lingkungan belajar yang membutuhkan komponen-komponen pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, materi, pendidik, peserta didik, metode, media pembelajaran, dan evaluasi.
ADVERTISEMENT
selanjutnya untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran, pendidik akan berusaha untuk mengembangkan atau menggunakan media yang efektif dan tepat untuk memudahkan pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Media adalah bentuk komunikasi yang digunakan manusia sebagai individu atapun berkelompok untuk bertukar informasi. Media dalam proses belajar mengajar adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan atau materi dalam pembelajaran.
Sumber : Data Pribadi (Kegiatan Pembelajaran)
Indonesia menjadi salah satu negara yang menempatkan pendidikan sejarah sebagai salah satu unsur penting dalam pendidikan kebangsaan. Karena pembelajaran sejarah diyakini mampu mengembangkan sifat dan karakter peserta didik serta memperkuat identitas generasi muda ditengah arus globalisasi pada masa sekarang.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Said Hamid Hassan bahwa melalui pendidikan sejarah para generasi muda mampu memahami bagaimana bangsa ini lahir dan berkembang, serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di masa lampau serta bagaimana strategi menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga generasi penerus bangsa dapat belajar untuk membentuk kehidupan masa depan bangsa yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya pembelajaran sejarah sebagai implementasi dari pendidikan kebangsaan, ternyata memiliki citra sebagai kegiatan belajar yang kurang menarik, membosankan, dan bersifat hafalan serta tidak mampu mengembangkan kemampuan berfikir kritis.
Pandangan kurang baik terhadap pembelajaran sejarah ada sebagai reaksi dari kondisi pembelajaran sejarah yang dihadapi peserta didik. Kejenuhan dan kebosanan dalam proses pembelajaran sejarah dapat disebabkan oleh beberapa hal salah satunya ialah penggunaan metode yang kurang menarik.
Banyak pendidik atau guru sejarah hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional yakni metode ceramah. Penggunaan metode ceramah memang tepat untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan yang terdapat dalam berbagai peristiwa sejarah namun apabila hanya metode ceramah yang digunakan maka pembelajaran sejarah menjadi monoton, bersifat satu arah yang tidak memancing siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga tidak ada motivasi belajar dalam diri siswa.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, pembelajaran sejarah tidak akan dianggap sebelah mata jika guru sejarah dapat mengemas pembelajaran sejarah secara menarik, banyak sekali macam-macam metode belajar yang dapat digunakan untuk memancing peserta didik menjadi lebih aktif dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dalam pembelajaran sejarah seperti dengan penggunaan metode belajar berbasis game.
Game dapat menawarkan pengalaman pembelajaran yang kuat dan game juga bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran. Salah satu media berbentuk game yang dapat digunakan dalam pembelajaran yakni media Word Wall.
Sumber : Data Pribadi berupa Screenshoot dari halaman Depan Web Word Wall (Jenis Permainan dalam Media Word Wall)
Penggunaan media word wall dalam pembelajaran sejarah yang memiliki citra monoton dan identik dengan hafalan tentu dapat menjadi salah satu pilihan guru dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut sesui dengan Penelitian yang dilakukan Ritchie Len Joon Woei Dkk dengan judul Integrasi Permainan Media Word Wall Dalam Pendidikan Sejarah menunjukkan penggunan Media Word Wall dalam Pendidikan Sejarah dapat meningkatkan Persepsi peserta didik terhadap mata pelajaran sejarah, Minat belajar Peserta didik, dan Motivasi belajar peserta didik.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya penelitian yang dilakukan Hanifah Nur Azizah dengan judul Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Melalui Penggunaan Media Word Wall menunjukkan penggunaan media Word Wall dalam pembelajaran dapat meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik.
Serta penelitian yang dilakukan Ditania Oktariyanti Dkk dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Online Berbasis Game Edukasi Wordwall Tema Indahnya Kebersamaan Pada Siswa Sekolah Dasar menunjukkan penggunaan media Word Wall valid dan sangat praktis serta layak digunakan untuk guru dalam proses pembelajaran.
Dari penelitian yang dilakukan peneliti terdahalu dapat disimpulkan pengunaan media word wall dalam pembelajaran sejarah tergolong efektif. Dengan menggunakan media word wall pendidik dapat membuat pembelajaran sejarah tidak monoton dan penggunaan media word wall dapat membuat susasan pembelajaran menjadi menyenengkan. Serta penggunaan media word wall terbukti dapat digunakan dalam pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar, dan hasil belajar.
ADVERTISEMENT
Referensi :
Amalia, Sri. 2018. Developing Word Walls As Media In Teaching Writing Skills On Descriptive Text for Seventh Grade Students At Mts S Nurul Hakim Tembung. English And Literature Department Faculty Of Languages And Arts State University Of Medan
Azizah, Nur H. Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Melalui Penggunaan Media Word Wall. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab 1(1)
Marzoan. 2014. Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Dalam Perspektif Kurikulum 2013. Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran 1(1)
Oktariyanti, Ditania., Dkk. Pengembangan Media Pembelajaran Online Berbasis Game Edukasi Wordwall Tema Indahnya Kebersamaan pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu 5(5)
Vinidiansyah, S A., Dkk. 2021. Metode Belajar Berbasis Game Sebagai Upaya Memecahkan Problematika Dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia 2(4)
ADVERTISEMENT
Woei, Len Joon R. Dkk. Integrasi Permainan Media Word Wall dalam Pendidikan Sejarah. Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities 4(6)