Konten dari Pengguna

Highly Sensitive Person si Manusia Unik, Benarkah?

Sabriana Az-Zahra
Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya
30 November 2022 16:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sabriana Az-Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pixabay
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda merasakan emosi di sekitar Anda hingga tidak mampu mengendalikannya? Pernahkah Anda merasa gelisah dan lelah saat berada dalam situasi yang ramai?
ADVERTISEMENT
Highly Sensitive Person bukan sebuah kebetulan
Bukan hanya sebuah kebetulan, seseorang dengan sensitivitas yang tinggi biasa disebut dengan Highly Sensitive Person atau HSP. HSP adalah kepribadian yang merujuk pada sensitivitas individu terhadap stimulus internal maupun eksternal, termasuk isyarat emosi. HSP memiliki tingkat kesadaran dan sensitivitas yang lebih tinggi dari rata-rata terhadap lima sistem indra. Namun, apa yang menyebabkan seorang HSP memiliki tingkat kepekaan atau sensitivitas yang lebih tinggi daripada orang pada umumnya?
Uniknya Highly Sensitive Person
Secara biologis, seorang HSP memiliki dopamin pada neurotransmitter dengan tingkat konsentrasi yang lebih tinggi dan membuat otak seorang HSP jauh lebih aktif daripada orang pada umumnya. Sebuah alat pengukur aktivitas otak yang disebut dengan Functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) menunjukkan bahwa hasil gambar otak pada seorang HSP lebih aktif dalam melibatkan kewaspadaan, atensi, dan pengambilan keputusan. Selain itu, HSP juga dapat diturunkan secara genetik.
ADVERTISEMENT
Banyak orang berpikir bahwa seorang HSP mampu meramal masa depan. Namun, faktanya otak yang terlalu aktif dapat menyebabkan stimulasi yang berlebihan sehingga membuat seorang HSP kesulitan dalam mengontrol emosinya dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental, seperti stres, gangguan kecemasan, bahkan depresi.
HSP sangat rentan mengalami kecemasan karena sistem kognisi dan intuisi yang kuat mengantisipasi terjadinya bahaya dan menghindari terjadinya masalah. Seorang HSP juga rentan merasakan emosi di sekitarnya sehingga mudah kelelahan dan memengaruhi suasana hatinya terutama saat berada dalam kerumunan. Seorang HSP umumnya sangat sensitif terhadap sesuatu yang melibatkan kekerasan. Tak jarang dari mereka yang menghindari film bergenre thriller.
Cara yang dapat dilakukan Highly Sensitive Person untuk bertahan hidup
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi makanan sehat dan istirahat yang cukup dapat membantu menstabilkan kadar gula darah pada saraf. Selain itu, mengonsumsi makanan sehat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan konsentrasi serta bermanfaat untuk sistem kognitif dan emosi.
Meluangkan waktu untuk me time, misalnya, menciptakan tempat yang aman dan tenang ketika Anda perlu menjauh dari kerumunan orang dan kebisingan, mendekorasi kamar tidur atau ruang belajar yang nyaman, dan sebagainya.
Seorang HSP sangat sensitif dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan menikmati keindahan alam dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk membantu seorang HSP merasakan ketenangan.
Menjadi Highly Sensitive Person memang bukanlah hal yang mudah. Semoga tulisan di atas dapat membantu Highly Sensitive Person agar mampu mengekspresikan dirinya secara bebas dan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami dirinya sendiri. ***
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Haas, S. B. (2011, Mei 21). Top 10 Survival Tips for the Highly Sensitive Person (HSP). Diakses dari www.psychologytoday.com
Natalia, J. R., & Bernathsius, J. (2019). Highly Sensitive Person dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 7(3), 317-322.
Scott, E. (2022, November 7). What Is a Highly Sensitive Person (HSP)? Diakses dari www.verywellmind.com