Konten dari Pengguna

Mirror Neuron: Bagaimana Otak Kita Merespons Emosi Orang Lain?

Sabrina Dewi Cahyani
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
12 Desember 2023 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sabrina Dewi Cahyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan yang sedang melihat ke cermin,  sumber: Canva
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan yang sedang melihat ke cermin, sumber: Canva
ADVERTISEMENT
Kalian pernah gak sih ketika menonton film dan ada adegan sedih jadi ikut merasa sedih bahkan sampai menangis? Kemudian, ketika filmnya berakhir dengan happy ending kalian juga merasa bahagia? Atau ketika sahabat terdekat kita bercerita perasaan galau yang dialami saat putus cinta, atau perasaan marah saat tahu pasangannya ternyata berselingkuh, pasti kita pun merasakan apa yang sedang dialami olehnya. Tapi kok bisa ya kita merasakan hal tersebut?
ADVERTISEMENT
Pada saat menonton film, kita cenderung untuk terbawa suasana dan ikut merasakan emosi karakter yang ada di film tersebut, hal ini disebabkan oleh “mirror neuron” yang aktif ketika karakter tersebut melakukan tindakan atau menunjukkan emosi tertentu. Tapi apa sih yang dimaksud dengan mirror neuron?
Mirror neuron system (MNS) adalah sekelompok neuron khusus yang "mencerminkan" tindakan dan perilaku orang lain. Nah aktivasi mirror neuron ini yang dapat membuat kita sebagai penonton untuk merasakan dan memahami emosi karakter dalam film. Mirror neuron juga aktif ketika kita ikut merasakan sedih saat mendengarkan curhatan orang yang sedang sedih,hal itu terjadi karena kita dapat membandingkan perilaku dan emosi orang tersebut dengan perilaku dan emosi kita sendiri dalam otak. Ini memungkinkan kita untuk merasakan dan memahami emosi orang lain.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, mirror neuron dapat membantu kita untuk merasakan dan memahami emosi orang lain, sehingga mirror neuron ikut berperan dalam proses empati. Rasa empati yang timbul membuat kita bisa merasakan sebagian kecil dari apa yang mereka alami. Mungkin kita juga pernah mengalami situasi serupa sehingga bisa lebih memahami perasaan mereka.
Di otak, mirror neuron terhubung ke area visual dan emosional dalam sistem limbik dan memainkan peran penting dalam peniruan, pemahaman tindakan, dan empati (Lundborg, 2014). Mirror neuron dapat berimplikasi pada berbagai fungsi neurokognitif seperti kognisi sosial, bahasa, empati, dan teori pikiran, serta gangguan neuropsikiatri. MNS diperkirakan berperan dalam pemahaman tindakan, peniruan, dan kemampuan mengenali tindakan dan niat orang lain, sehingga memungkinkan pengamat mengantisipasi tindakan orang lain (Rajmohan et al., 2007). Hal ini memberikan dasar neurologis bagi kemampuan kita untuk meniru perilaku orang lain.
ADVERTISEMENT
Mirror neuron aktif saat seseorang melakukan suatu tindakan atau mengamati orang lain melakukan tindakan yang sama. Mirror neuron yang terkait dengan tindakan motorik akan diaktifkan saat kita melakukan suatu tindakan. Contohnya, mirror neuron diaktifkan saat kita melambaikan tangan. Selain itu, mirror neuron juga diaktifkan saat kita melihat tindakan motorik orang lain. Misalnya, saat kita melihat seseorang sedang tepuk tangan, saraf yang terkait dengan tindakan tepuk tangan akan diaktifkan. Kita akan cenderung untuk ikut bertepuk tangan juga karena terpengaruh oleh orang disamping kita yang sedang tepuk tangan.
Bagaimana mirror neuron berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk merasakan emosi yang sama dengan orang lain?
Penelitian menunjukkan bahwa area otak tertentu, seperti pre-SMA (supplementary motor area), aktif saat kita mengamati ekspresi wajah orang lain. Selain itu, pre-SMA juga terlibat dalam pemilihan kata-kata dan perencanaan gerakan, yang mendukung kemampuan kita untuk merasakan dan memahami emosi orang lain (Gaag et al., 2007). Mirror neuron membuat kita secara tidak langsung merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga kita dapat lebih mudah berempati dan berinteraksi sosial dengan orang lain. Mirror neuron bekerja dengan berbagai area otak, seperti amygdala, insula, dan area somatosensory, untuk mengidentifikasi dan memproses emosi yang diberikan oleh wajah.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, penelitian yang menggunakan FMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging) menunjukkan bahwa saat kita melihat wajah yang menunjukkan variasi emosi dapat mengaktifkan lebih banyak insula dan amigdala di otak (Gaag et al., 2007). Jadi apabila kita merasakan apa yang orang lain rasakan itu sebenarnya adalah hal yang wajar, karena kita sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dan saling membutuhkan.
Oleh sebab itu memiliki empati atau sikap untuk memahami perasaan orang lain dapat menjadikan kita lebih peduli terhadap orang lain dan bisa membantu apabila orang tersebut sedang membutuhkan bantuan atau sebatas memberikan dukungan dari sisi emosional. Karena sebaik-baiknya manusia ialah orang yang dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Referensi
Watson, J. C., & Greenberg, L. S. (2009). Empathic resonance: A neuroscience perspective. In J. Decety & W. Ickes (Eds.), The social neuroscience of empathy (pp. 125–137). Boston Review. https://doi.org/10.7551/mitpress/9780262012973.003.0011
ADVERTISEMENT
van der Gaag C, Minderaa RB, Keysers C. Facial expressions: what the mirror neuron system can and cannot tell us. Soc Neurosci. 2007;2(3-4):179-222. doi: 10.1080/17470910701376878. PMID: 18633816.
Rajmohan V, Mohandas E. Mirror neuron system. Indian J Psychiatry. 2007 Jan;49(1):66-9. doi: 10.4103/0019-5545.31522. PMID: 20640069; PMCID: PMC2900004.
Lundborg, G. (2014). Mirrors in the Brain. (pp.117-125). https://doi.org/10.1007/978-1-4471-5334-4_11.
NOVA scienceNow. (2020). Mirror Neurons. PBS LearningMedia. Retrieved November 29, 2023, from https://www.pbslearningmedia.org/resource/hew06.sci.life.reg.mirrorneurons/mirror-neurons/.