Konten dari Pengguna

Rekomendasi Buku: 2,578.0 km karya Ayu Nugraheni

Sabrina Ghaisani
Communication Student at UPN Veteran Jakarta
13 September 2021 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sabrina Ghaisani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Buku 2,578.0 km karya Ayu Nugraheni (Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Buku 2,578.0 km karya Ayu Nugraheni (Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berawal dengan ketidaksengajaan menjadi terbawa peraasaan. Cover buku ini terlihat sangat sederhana namun menciptakan banyak detail-detail kecil yang terlihat cantik dan indah. Berawal dari alternative universe yang ramai dibicarakan di Twitter hingga menjadi buku merupakan sebuah bukti bahwa jalan cerita buku ini mampu membuat semua orang merasakan kupu-kupu yang biasanya diartikan sebagai tanda jatuh cinta. Saat membaca novel ini, saya ingin sekali me-review nya dan merekomendasikannya ke banyak orang karena buku ini sangat ringan untuk dibaca dan memilih genre romantis yang ga kaleng-kaleng.
ADVERTISEMENT
Juni yang tidak sengaja meninggalkan jurnal pribadinya di sebuah cafe yang terletak di Paris saat ia berkunjung ke Eropa, akhirnya mempertemukan dirinya dengan seorang laki-laki yang tinggi dan memiliki watak friendly bernama Elio. Pertemuan itu terjadi saat Elio yang menemukan jurnal Juni yang tergeletak di sebuah meja cafe di Paris.
Walaupun buku ini memiliki genre romance, namun ketika saya membacanya dapat membuat saya merasa diajak berkeliling Eropa selama membacanya. Ayu sangat detail dalam penulisannya, walaupun ini adalah buku pertamanya namun penulisan yang ia ciptakan dapat membuat para pembaca merasakan apa yang dilalui, disinggah, dan didatangi pada kota-kota di Eropa oleh kedua tokoh utama itu, Juni dan Elio.
Teman satu travel adalah sebutan yang dapat diberikan kepada dua insan muda itu pada awal-awal chapter buku ini. Di awal saya membaca, saya merasa Elio dan Juni sangat cocok untuk berteman, karena mungkin jokes Elio yang sangat jayus dan Juni si gampang tertawa. Saya sangat menyukai bagaimana sang penulis menciptakan obrolan-obrolan antara Elio dan Juni yang bisa dibilang tidak cringe dan masih bisa dianggap asik.
ADVERTISEMENT
Rasanya sangat menyenangkan mendapat teman 'jalan-jalan' untuk di Eropa seperti Elio. Ia bagaikan sebuah wikipedia berjalan. Setiap kota yang ada di Eropa dapat ia jelaskan secara detail mengenai sejarah-sejarahnya. Juni tidak membutuhkan tour guide saat berjalan-jalan karena ia sudah punya Elio. Selain menjadi teman 'jalan-jalan', Elio juga bagaikan rumah sementara bagi Juni saat berada di Eropa. Saya sangat menyukai sifat Elio pada buku ini, terlihat bahwa Elio bisa menempatkan dirinya pada berbagai situasi, walaupun ia terkesan laki-laki yang suka bercanda tetapi Elio tahu waktu dan tempat saat Juni mengunjunginya dengan wajah sembab habis menangisi mantannya yang baru saja putus itu.
Barcelona mungkin merupakan kota teraneh bagi Juni diantara berbagai kota-kota yang ia kunjugi. Di Barcelona, Juni mulai berani untuk menanyakan lebih dalam tentang sosok lelaki yang baru ia kenali beberapa hari. Surprisingly, Elio menceritakan beberapa part dari masa lalunya yang membuat Juni dilanda rasa tidak enak karena percakapannya terhenti sesaat ketika Juni menanyakan kenapa Elio putus dari mantannya itu.
ADVERTISEMENT
Barcelona juga merupakan tempat saksi Juni saat mengetahui bahwa salah satu kelemahan Elio adalah incapable of loving, itu adalah red flag bagi Juni tetapi saya rasa Juni menghiraukannya. Di kota Barcelona, Elio mengatakan sesuatu yang sangat membekas di pikiran Juni Gemini. Meskipun Elio mengatakan dua kalimat saktinya dalam kondisi di bawah alkohol, Juni tetap bisa merasakan hawa yang menegang di antara mereka berdua.
Jakarta merupakan tempat perpisahan mereka, padahal mereka berdua sama-sama tinggal di Indonesia. Lantas, mengapa harus berpisah ketika sudah 1 negara? Mereka bersama-sama dalam kurun waktu 2 minggu selama di Eropa, seharusnya bisa lebih lama ketika mereka sudah pulang ke Indonesia. Itulah yang membuat saya semakin penasaran dengan ending dari buku ini. Apakah mereka sanggup untuk bersama-sama atau mungkin what happened in Europe, will stays in Europe.
ADVERTISEMENT
Senang, gemas, terbawa suasana dan persamaan kata dari senang lainnya dapat diucapkan saat selesai membaca buku ini. Saya sangat menyukai saat Ayu dapat menciptakan tulisan-tulisan indah tentang kota-kota di Eropa berubah menjadi suasana indah dan cantik saat membacanya. Saya juga merasa dibawa masuk ke dalam novel ini saat ia menuliskan beberapa detail-detail tentang kota-kota di Eropa yang membuat saya menjadi karakter figuran di dalam novel itu.