Review Buku: The Architecture of Love

Sabrina Ghaisani
Communication Student at UPN Veteran Jakarta
Konten dari Pengguna
18 Agustus 2022 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sabrina Ghaisani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
The Architecture of Love by Ika Natassa (Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
The Architecture of Love by Ika Natassa (Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Bagaimana ceritanya seorang penulis yang kabur ke kota yang tidak pernah padam hanya untuk mencari inspirasi untuk menulis lagi, penulis tersebut akhirnya menemukan sisi berbeda dari kota New York karena ada seseorang pria yang membantunya. River, pria asing yang selalu membawa buku sketsa nya kemanapun dia pergi dan selalu setia dengan kaus kaki hijau misteriusnya yang dipakai setiap hari.
ADVERTISEMENT
Raia adalah penulis buku yang dapat dibilang cukup sukses untuk hidupnya. Di buku ini diceritakan bahwa Raia kabur ke New York karena sudah tidak bisa menulis lagi sejak buku terakhirnya dikeluarkan yaitu 2 tahun lalu. Raia akhirnya bertemu dengan River, yang kebetulan adalah seorang arsitek yang juga melarikan diri dari Indonesia, alasan mereka sampai ke New York mempunyai kesamaan, yaitu kabur.
The Architecture of Love menceritakan perjalanan Raia dan River dalam menyusuri tempat-tempat yang indah dan berkesan yang ada di kota New York. Pembaca dibawa masuk ke dalam buku, seakan-akan ikut serta menyusuri tempat-tempat yang Raia dan River kunjugi selama di New York.
Buku The Architecture of Love ini sudah berada dalam wishlist saya sejak lama sekali, dan akhirnya mendapat kesempatan untuk membeli dan membacanya. Menurut saya, buku ini memiliki sifat yang ringan untuk dibaca dan memiliki genre romantis yang pas untuk saya. Perjalanan Raia dan River selama di New York membuat saya mencari-cari nama tempat yang disebutkan di buku dan membuat saya merasakan berada di New York secara langsung.
ADVERTISEMENT
Quotes diatas merupakan salah satu qoutes favorit saya di buku The Architecture of Love ini. Quotes tersebut bantu mengingatkan saya untuk peduli terkait perasaan orang yang ada di sekitar saya, quotes tersebut juga membantu saya untuk memahami perasaan-perasaan orang lain yang sebelumnya saya tidak pernah tahu.
Menurut saya buku ini pas untuk kalian yang ingin membaca buku ringan dan tidak memiliki konflik yang berat. Buku ini juga menjadi salah satu best seller nya dari karya Ika Natassa. Buku ini juga akan diadaptasi menjadi film, dan karakter Raia dalam buku The Architecture of Love diperankan oleh Putri Marino. Saya sangat menantikan filmnya, karena menurut saya buku ini lumayan menarik perhatian saya. Terlebih diperankan oleh Putri Marino, salah satu aktris terbaik favorit saya, bagi saya aktingnya tidak pernah mengecewakan dan selalu mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam berakting. Semoga film ini akan sukses seperti bukunya yang menjadi best seller.
ADVERTISEMENT