Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Komunikasi Kesehatan: Bentuk dan Teori
6 Mei 2024 16:43 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Safa Alifianisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesehatan akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia. Masa-masa pandemi telah menyadarkan kita betapa penting dan mahalnya kesehatan bagi keberlangsungan hidup. Kesehatan menjadi hal yang wajib
ADVERTISEMENT
diperhatikan oleh tiap individu karena mula dari kesehatan sendiri berawal dari diri kita. Profesi-profesi dibidang kesehatan sangat banyak jenis dan bentuknya, mereka membantu dan
bekerja diranah ini. Hal yang paling ringan dari komponen kesehatan yaitu bagaimana cara menyampaikan dan menyalurkan informasi mengenai kesehatan kepada komunikannya atau pasien, dengan cara memiliki keahlian berkomunikasi yang baik dan efektif guna mempermudah penyaluran pesannya.
Komunikasi kesehatan ini mengintegrasikan komponen dari teori dan model yang membantu menyampaikan pesan kesehatannya. Terdapat juga bentuk dari komunikasi kesehatan yaitu dari komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi verbal, dan komunikasi non-verbal. Dari strategi tersebut bertujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat, seperti meningkatkan persepsi resiko, memperkuat perilaku positif, memengaruhi norma sosial, dan memberdayakan individu untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Masyarakat berkomunikasi dengan berbagai bentuk, komunikasi verbal salah satunya. Berkaitan dengan bentuk komunikasi dimana pesan dikirimkan secara verbal. Dengan menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tertulis. Komunikasi lisan disini merupakan komunikasi ujaran dan tuturan melalui media yang ada, seperti telepon, video, radio, dan lain sebagainya. Komunikasi verbal dalam dunia kesehatan sangat banyak ditemukan dikehidupan sehari-hari dan menjadi satu kunci utama keberlangsungan prosesnya. Seperti, dokter yang menyampaikan informasi mengenai penyakit pasien dengan menjelaskan secara lisan, juga aktivis kesehatan yang ingin menyampaikan betapa berbahayanya merokok dengan menuliskan atau membuat poster tentang dampak dan akibat dari seringnya merokok.
Bentuk selanjutnya yaitu komunikasi non-verbal. Bentuk ini secara singkatnya yaitu komunikasi yang melengkapi atau menggantikan kelancaran komunikasi verbal karena non-verbal melibatkan bahasa tubuh, gestur, postur, nada suara, ekspresi wajah, dan lain sebagainya. Komunikasi non-verbal ini terdiri dari beberapa jenis yaitu, kinestik merupakan bahasa tubuh seperti gestur, postur, ekspresi wajah, dalam komunikasi kesehatan kinestik ini dapat ditemui apabila dokter sebagai komunikan dan pasien sebagai komunikator sedang melakukan komunikasi dan pasien kecewa akan hasil yang disampaikan oleh dokter, maka pasien akan mengeluarkan ekspresi wajah cemberut atau menurun, hal ini berkaitan dengan komunikasi non-verbal dengan jenis kinestik.
ADVERTISEMENT
Lalu terdapat artifacts yaitu penampilan seseorang ketika berbicara tentang kepribadiannya, misal seperti berpakaian, gaya hidup, penggunaan perhiasan, dan lain sebagainya. Biasanya dokter memiliki gaya hidup yang sehat karena mereka bekerja diranah kesehatan juga, dengan itu dokter akan mengikuti gaya hidupnya sesuai dengan apa yang mereka pelajari dan amati. Lalu, terdapat paralinguistic yaitu mencakup pola suara, vokal, dan lain sebagainya. Apabila nada suara rendah, biasanya diartikan sedang sedih, nada suara tinggi, biasanya diartikan sedang marah. Jadi paralinguistic ini memengaruhi penilaian komunikan atau komunikator.
Bentuk lainnya dari komunikasi kesehatan yaitu komunikasi intrapersonal. Komunikasi ini menitikberatkan pada konsep “the self”, pandangan komunikasi intrapersonal ini mengkonfirmasi sebuah langkah awal menuju komunikasi yang efektif menuju sehat dari komunikasi dengan diri kita sendiri. Konsep ini dirumuskan oleh George Herbert Mead melalui Teori Interaksi Simbolik, dimana komunikasi intrapersonal ini menggambarkan siapa dan apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Konsep the self ini dari dimensi internal (karakteristik, nilai, sikap, dan kepribadian) dan dimensi sosial (kontak dengan orang lain).
ADVERTISEMENT
Konsep diri merupakan sesuatu yang orang pikirkan dan rasakan tentang diri mereka sendiri, termasuk dalam penampilan, kapabilitas, sikap, dan kepercayaan. Konsep diri ini terbagi menjadi dua komponen yaitu citra diri dan harga diri. Jadi dengan menumbuhkan konsep diri yang sehat dan citra yang kuat, maka komunikasi intrapersonal dari dalam diri kita juga terbawa kearah yang lebih sehat. Persepsi dan prinsip didalam diri kita akan tersalurkan kearah yang lebih positif apabila konsep dan intrapersonal dari dalam diri kita positif juga.
Terakhir dari bentuk komunikasi kesehatan yaitu komunikasi interpersonal. Komunikasi ini berlangsung antara individu satu dengan yang lainnya, komunikasi ini biasa dikenal sebagai komunikasi antar pribadi. Dalam komunikasi kesehatan, komunikasi ini sangat penting antara dokter, perawat, dan lain sebagainya dengan para pasien. Terdapat contoh dari seorang dokter, ia memiliki sifat dan cara berkomunikasi yang sangat berbeda dengan lainnya. Ia memiliki prinsip untuk mendekatkan secara emosional, dari hati ke hati kepada pasien saat masa-masa prakteknya. Hal ini menimbulkan pro dan kontra dari dosen dan dokter-dokter lainnya. Namun, melihat banyak feedback yang positif dari pasien membuat hal yang dilakukan dokter tersebut menjadi hal yang wajar dan diikuti oleh dokter lainnya. Cara berkomunikasi dokter ini yang memiliki model stimulus-respons, dalam konsep ini memfokuskan pada lingkungan, komunikasi paling dasar, stimulus yang diberikan yaitu positif maka respon akan berbalik positif juga.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan terdapat bentuk komunikasi kesehatan yaitu secara komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi verbal, dan komunikasi non-verbal. Dalam berbagai bentuk ini dapat memudahkan komunikator memberikan informasi atau pesan dengan komunikannya, juga dibantuk oleh berbagai media sebagai alat pendukung dan diharapkan memberikan atau diberikan umpan balik secara efektif dari pesan yang disampaikan.