Sensasi Alam Curug Pintu Air Bogor, Menyuguhkan Pemandangan Curug dan Sawah

Curug Pintu Air menyajikan keindahan alam yang sangat menarik. Aliran air dari atas tebing yang terletak di tengah-tengah persawahan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Curug ini berlokasi di Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Kelompok Kerja (Pokja) Wisata Kiarasari sudah membuka curug ini sejak 2 tahun lalu.

Pengalaman yang berbeda bisa didapatkan saat mengunjungi Curug Pintu Air. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam yang dipadukan dengan suasana Desa Kiarasari yang masih asri. Ketika berada di sana, wisatawan dapat merasakan kesegaran udara sebab pepohonan yang tumbuh di sekitar sawah dan hawa yang sejuk karena air terjun.

Dokumentasi wawancara bersama Pak Anung, ketua Kelompok Kerja (Pokja) Desa Wisata Kiarasari

Wisata ini cocok bagi yang ingin tenang dan jauh dari keramaian kota, sebab menikmati alunan gemericik air dan suara alam akan membuat diri merasakan ketenangan hati, meskipun hanya dengan sekedar duduk-duduk di sekitar Curug.

“Desa Kiarasari ini punya tujuh Curug, yang Pokja buka itu baru dua Curug, Cidurian dan Pintu Air,” ujar Anung selaku ketua Kelompok Kerja (Pokja) Wisata Kiarasari, Minggu (26/2/2023).

Desa Kiarasari juga sebelumnya memenangkan Juara 3 kategori “Desa Wisata Maju” pada Lomba Desa Wisata oleh Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar). Dari 54 desa, yang masuk kategori sebanyak 32, kemudian yang lolos 15. Hadiah dari hasil lomba tersebut digunakan untuk melengkapi sarana prasarana Curug Pintu Air, saat ini sedang proses pembangunan dua pintu ruang ganti dan gazebo.

Keunikan Curug Pintu Air

Sawah di hadapan Curug Pintu Air dan beberapa pengunjung, Minggu (26/2/2023)

Untuk berwisata ke Desa Kiarasari, curug itu diperkirakan hanya sebagai bonus. Yang pertama ditawarkan adalah keindahan alamnya, seperti persawahan yang tanahnya terasering. Sama halnya dengan Curug Pintu Air ini, curugnya sendiri sangat unik karena menghadap ke persawahan, dan air dari curug juga mengalir ke sawah-sawah.

Pengunjung Curug Pintu Air, Risendy, mengatakan alasannya untuk mendatangi kawasan wisata tersebut. Menurutnya, alam di Desa Kiarasari masih sangat asri terjaga dan sejuk. Risendy juga menyebutkan bahwa Curug Pintu Air ini lokasinya seperti tersembunyi.

“Curugnya tersembunyi, ada di bagian bawah, tapi justru sampai di sana terpesona karena saya baru pertama liat curug yang di depannya itu sawah,” ucap Risendy.

“Bahkan ada beberapa monyet di pinggir jalan tadi waktu perjalanan menuju ke desa, mungkin karena Desa Kiarasari kan letaknya di bawah Taman Nasional Gunung Halimun Salak, masih sama-sama asri,” lanjutnya.

Jadwal Buka

Jika kamu ingin berwisata ke Curug Pintu Air dan menikmati sejuknya persawahan disertai gemercik air, tidak perlu khawatir masalah hari. Kelompok Kerja (Pokja) membuka curug setiap hari mulai dari Senin-Minggu dibuka, tidak ada batasan hari.

Tiket Masuk

Karena objek wisatanya berada di kawasan, dan perlu melalui proses perizinan maka Kelompok Kerja (Pokja) belum bisa mengeluarkan yang namanya ticketing. Akan tetapi, Pokja meminta partisipasi dari yang berwisata itu nilainya Rp15.000.

“Lima belas ribu tersebut tidak lain peruntukannya untuk perbaikan akses menuju Kiarasari, tapi uang tersebut bukan masuk ke Kelompok Kerja (Pokja) semua, ada kas Pokja, kas lingkungan, ada untuk APBDes. Uangnya dibagi sekian persen dari itu termasuk untuk parkir,” ujar Anung.

Dengan perpaduan dari keindahan dan kesejukan alam yang dimiliki Curug Pintu Air, curug di tengah sawah ini menjadi salah satu destinasi wisata spesial untuk mencari pengalaman baru dan menarik.

Selain Curug Pintu Air, masih banyak lagi wisata yang dapat dikunjungi di Desa Kiarasari, kamu bisa berwisata puas di sana dengan biaya yang sangat murah. Keindahan alamnya pun dapat memikat mata dan hati semua orang. Kamu bisa merasakan angin sejuk selama perjalanan bahkan hingga sampai di tempatnya.