Sering Dianggap Sepele, Ternyata Ini Manfaat Psikologis Cerita Dongeng Bagi Anak

Anisa Nur Fadilah
Salam! Saya adalah seorang mahasiswa penuh semangat di jurusan Teknik Biomedis, menjelajahi dunia inovasi medis di Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Saya berasal dari Meruya, Jakarta Barat di mana semangat metropolitan menyala di setiap sudutnya.
Konten dari Pengguna
2 Januari 2024 7:19 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anisa Nur Fadilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang ibu membacakan dongeng kepada buah hati. Foto: https://www.istockphoto.com/id/foto/ibu-dan-anak-lajang-asia-mengenakan-t-shirt-merah-muda-mereka-berdua-berbaring-dengan-gm1418784519-465357263
zoom-in-whitePerbesar
Seorang ibu membacakan dongeng kepada buah hati. Foto: https://www.istockphoto.com/id/foto/ibu-dan-anak-lajang-asia-mengenakan-t-shirt-merah-muda-mereka-berdua-berbaring-dengan-gm1418784519-465357263
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak merupakan individu kecil yang memiliki potensi yang perlu dikembangkan. Mereka memiliki karakteristik khusus yang berbeda dari orang dewasa, ditandai oleh keaktifan, dinamisme, antusiasme, dan rasa ingin tahu terhadap lingkungan sekitar. Mereka tampaknya tidak pernah berhenti eksplorasi dan pembelajaran. Pendidikan masa awal kanak-kanak ditantang untuk memperkenalkan anak-anak kepada dunia untuk masa depan mereka, suatu dunia yang akan terus meningkat menjadi multikultural dan banyak suku. Penggunaan metode dongeng dianggap sebagai alat yang efektif dalam meningkatkan pemahaman diri dan orang lain.
Foto: https://www.istockphoto.com/id/foto/konsep-buku-ajaib-terbuka-halaman-terbuka-dengan-air-tanah-dan-anak-kecil-konsep-gm1279460648-378064636?phrase=dongeng&searchscope=image%2Cfilm
Menurut kamus besar bahasa Indonesia dongeng diartikan sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng adalah suatu kisah fiktif yang bisa juga diambil dari kisah asli atau sejarah kuno yang dibentuk dari unsur teetentu.
ADVERTISEMENT
Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga dongeng yang melukiskan kebenaran, berisi ajaran moral, bahkan sindiran (Agus, 2008).
Dongeng memiliki potensi untuk memperkuat imajinasi, memanusiakan individu, meningkatkan empati dan pemahaman, memperkuat nilai dan etika, serta merangsang proses pemikiran kritis dan kreatif. Mendongeng dapat dijadikan sebagai media pembentukan karakter pada anak usia dini. Dengan memperkenalkan berbagai jenis cerita dan genre kepada mereka, anak-anak dapat mengembangkan ketertarikan terhadap buku dan kegiatan membaca. Proses ini dapat meningkatkan kemampuan literasi, perkembangan bahasa, serta memperluas kosakata mereka. Paparan rutin terhadap cerita dongeng sebelum tidur juga memberikan dorongan agar anak-anak tumbuh menjadi pembaca yang mandiri seiring dengan bertambahnya usia.
Buah hati menjaadi seorang yang aktif. Foto: https://www.istockphoto.com/id/foto/kartu-bermain-keluarga-di-rumah-gm1686134006-537091104
Mengenai hal tersebut berikut manfaat membacakan dongeng untuk anak dari segi psikologis :
ADVERTISEMENT
1. Pengembangan imajinasi: Dongeng dipenuhi dengan unsur-unsur magis, makhluk-makhluk khayalan, dan latar yang mempesona. Membacakan cerita-cerita ini membantu anak-anak mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka, yang sangat penting untuk perkembangan kognitif.
2. Perkembangan emosional: Dongeng sering kali melibatkan karakter yang menghadapi tantangan, mengatasi rintangan, dan mengalami berbagai emosi. Dengan mendengarkan cerita-cerita ini, anak-anak mengembangkan empati dan belajar untuk menghadapi emosi mereka sendiri dengan cara yang sehat.
3. Pelajaran moral: Banyak dongeng yang mengandung pelajaran moral dan mengajarkan nilai-nilai penting seperti kebaikan, kejujuran, dan ketekunan. Melalui cerita-cerita ini, anak-anak belajar tentang benar dan salah, konsekuensi dari tindakan mereka, dan pentingnya membuat pilihan yang baik.
4. Keterampilan memecahkan masalah: Dongeng sering kali menampilkan karakter yang menghadapi dilema dan tantangan pemecahan masalah. Anak-anak yang mendengarkan cerita-cerita ini belajar tentang berbagai strategi pemecahan masalah dan didorong untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah.
ADVERTISEMENT
5. Perkembangan bahasa: Membacakan dongeng untuk anak-anak dapat meningkatkan kemampuan bahasa mereka. Mereka terpapar dengan berbagai kosakata, struktur kalimat, dan teknik mendongeng, yang berkontribusi pada perkembangan bahasa dan kemampuan literasi mereka secara keseluruhan.
6. Perkembangan kognitif: Dongeng merangsang perkembangan kognitif anak dengan mendorong kemampuan mengingat, mengurutkan, dan memprediksi. Mendengarkan cerita-cerita ini melibatkan proses kognitif mereka dan membantu dalam pengembangan kemampuan berpikir logis dan penalaran.
7. Rasa identitas dan rasa memiliki: Banyak dongeng yang menampilkan karakter yang dapat diidentifikasi yang menghadapi tantangan yang sama dengan anak. Dengan mengidentifikasi diri dengan karakter-karakter ini, anak-anak mengembangkan rasa identitas dan rasa memiliki, yang berkontribusi pada kesejahteraan sosial-emosional mereka secara keseluruhan.
Foto: https://www.istockphoto.com/id/foto/ibu-dan-anak-perempuan-membaca-buku-di-tempat-tidur-gm623968832-109597855?phrase=dongeng&searchscope=image%2Cfilm
Singkatnya, membacakan dongeng untuk anak-anak memiliki banyak manfaat psikologis, termasuk pengembangan imajinasi, perkembangan emosional, pelajaran moral, keterampilan pemecahan masalah, perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, dan menumbuhkan rasa identitas dan rasa memiliki.
ADVERTISEMENT