Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Pengaruh Kolonialisme terhadap Kuliner Indonesia Masa Kini
29 Mei 2022 16:23 WIB
Tulisan dari Safira Mustafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kolonialisme adalah suatu upaya penguasaan kekuasaan oleh suatu negara dengan tujuan merebut negara tersebut. Belanda menjajah Indonesia sekitar 3,5 abad. Meninggalkan jejak dan dampak yang masih melekat sampai saat ini. Sepanjang catatan sejarah kolonialisme Belanda tidak hanya menjajah secara fisik, namun juga secara politis, sosial dan kultural dalam kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hubungan kolonialisme dalam kuliner di Indonesia dikarenakan pengaruh hegemoni dalam kolonialisme masa lalu yang mewariskan cermin kearah dunia yang berkelas. Pada masa itu bangsa Belanda dengan kejam melakukan culturestetsel atau Tanam Paksa dan banyak mengorbankan jiwa. Hal tersebut berpengaruh terhadap kuliner yang berkembang pada masa itu. Salah satu kuliner peninggalan bangsa Belanda adalah kuliner smoor.
Kuliner tersebut berasal dari Belanda dan disebut dengan istilah stomerijj. Kemudian berganti menjadi kata smoor, dikarenakan pada masa penjajahan kolonial para pekerja Indonesia saat itu mendengar kata smoor saja sehingga kata tersebut berubah menjadi kata Semur. Menurut KBBI, Semur adalah masakan (daging, ayam, hati, jengkol) berkuah yang dibumbui lada, kecap, dan sebagainya.
Dari penggambaran diatas terlihat kuliner peninggalan Belanda saat itu berpengaruh dan masih eksis melihat banyaknya permintaan masyarakat terkait kuliner tersebut. Hingga saat ini meski negara Indonesia sudah merdeka banyak masyarakat Indonesia yang tidak bisa menghapus gaya hidup bekas jajahannya.
ADVERTISEMENT
Pada masa modern masih banyak masyarakat yang merasakan kuliner Smoor. Hal tersebut terlihat pada kuliner Smoor yang mempunyai cita rasa khas. Berbeda dengan Smoor Belanda, Smoor Indonesia lebih berwarna gelap dengan isian kentang, telor, tahu dan tempe. Bahkan menjadi menu wajib pada saat hari raya.
Dari uraian diatas, maka terlihat jelas bahwa kolonial Belanda sangat mempengaruhi sosikultur bangsa ini utamanya dalam hal kuliner. Selain itu, hal tersebut juga membawa dampak positif bagi masyarakat karena masyarakat dapat merasakan nikmatnya kuliner pada masa kolonial belanda. Berkenaan dengan hal tersebut, kita sebagai generasi muda perlu untuk saling melestarikan kuliner-kuliner yang ada di Indonesia serta mempromosikan kuliner Indonesia ke dunia luar.