Konten dari Pengguna

Tingginya Angka Pernikahan Dini Akibat Pergaulan Bebas

Safrina Muazizah
Mahasiswa aktif Politeknik Negeri Banyuwangi Jurusan Pertanian Program Studi D4 Teknologi Produksi Tanaman Pangan
20 Oktober 2024 12:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Safrina Muazizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi depresi akibat ketidaksiapan mental setelah melahirkan.  (Foto : Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi depresi akibat ketidaksiapan mental setelah melahirkan. (Foto : Freepik)
ADVERTISEMENT
Pernikahan dini akibat pergaulan bebas sering kali mencerminkan respons terhadap tekanan sosial dan masalah komunikasi. Pernikahan yang terpaksa ini sering kali tidak didasarkan pada komitmen yang matang. Hal ini bisa berdampak negatif, seperti ketidakstabilan emosional dan finansial. Selain itu, pasangan yang menikah muda mungkin kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri dan pendidikan, yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan. Dalam banyak kasus, pergaulan bebas dapat menyebabkan kehamilan tidak terencana, yang kemudian mendorong pasangan untuk menikah lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa faktor yang mendorong pernikahan dini akibat pergaulan bebas :
1. Tekanan Sosial dan Budaya: Dalam beberapa komunitas, norma sosial bisa menekan individu untuk menikah lebih cepat, terutama setelah terjadinya kehamilan tidak terencana.
2. Kurangnya Pendidikan Seksual: Minimnya pemahaman tentang hubungan yang sehat dan risiko pergaulan bebas dapat menyebabkan keputusan impulsif untuk menikah.
3. Kedewasaan Emosional yang Belum Mapan: Banyak remaja yang belum siap menghadapi kompleksitas pernikahan, tetapi merasa terpaksa menikah karena situasi yang dihadapi.
4. Pengaruh Teman Sebaya: Lingkungan pergaulan yang kurang mendukung sering kali mendorong perilaku berisiko, termasuk keputusan untuk menikah dini.
5. Keterbatasan Akses pada Sumber Daya: Kurangnya akses ke pendidikan dan kesempatan ekonomi dapat membuat pernikahan dini tampak sebagai solusi yang lebih mudah.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu perlu adanya komunikasi dalam keluarga agar generasi muda dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai hubungan pernikahan dan pendidikan tentang hubungan yang sehat dan tanggung jawab sosial sangat penting untuk mengurangi pernikahan dini dan angka perceraian.