Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Koreksi terhadap Pembukaan MTQ Medan Kota: Perspektif Islam tentang Jilbab
23 Februari 2025 10:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Muhamar Dani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, video pembukaan acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang dilaksanakan di Kecamatan Medan Kota menarik perhatian publik setelah menampilkan penampilan joget K-pop dari remaja perempuan yang tidak mengenakan jilbab. Tentu saja, hal ini memicu berbagai reaksi, terutama dari kalangan umat Islam yang merasa bahwa penampilan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai kesopanan yang diajarkan dalam agama.

Dalam Islam, jilbab memiliki posisi yang sangat penting sebagai bentuk identitas dan penghormatan terhadap diri sendiri. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nur ayat 31, "Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya…" Ayat ini menunjukkan kewajiban setiap perempuan Muslim untuk menutup aurat dengan cara yang sopan dan sesuai dengan ketentuan ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam kasus video tersebut, kita juga perlu memahami konteks dan tidak serta-merta menghakimi. Terkadang, seseorang mungkin belum sepenuhnya memahami atau melaksanakan ajaran agama dengan cara yang tepat. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya pemahaman atau pengaruh budaya luar yang mempengaruhi perilaku sehari-hari. Termasuk budaya sekulerisme yang mempengaruhi pola pikir kebanyakan masyarakat saat ini.
Apa Solusi dalam Islam?
Solusi pertama adalah meningkatkan pemahaman agama, terutama tentang pentingnya menutup aurat atau memakai jilbab dan adab berpakaian dalam Islam. Memberikan pengetahuan yang lebih mendalam tentang nilai-nilai kesopanan dalam Islam bisa membantu seseorang untuk lebih sadar akan kewajibannya dalam menjalankan seluruh perintah Allah.
Dalam Islam, kita diajarkan untuk saling mengingatkan dengan cara yang penuh kasih dan tidak menghakimi. Sebagai umat Muslim, kita bisa menyampaikan nasehat dengan lembut dan penuh empati, bukan dengan cara yang kasar atau menghina.
ADVERTISEMENT
Menggabungkan modernitas dan budaya Islam bukanlah hal yang mustahil. Islam tidak melarang kita untuk berkreasi atau menikmati hiburan, asalkan tetap berada dalam batas-batas yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menunjukkan bahwa agama Islam dapat berjalan seiring dengan perkembangan zaman, tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip kesopanan dan kewajiban syar’i.
Acara seperti MTQ seharusnya menjadi momen yang tidak hanya merayakan kemampuan dalam membaca Al-Qur’an, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai Islam yang mengedepankan kesopanan, akhlak, dan adab. Penampilan joget K-pop oleh remaja perempuan tanpa jilbab, meskipun dapat dipahami sebagai bagian dari ekspresi diri, tetap harus diperhatikan dalam konteks ajaran Islam tentang aurat dan kesopanan. Dan pertunjukan tersebut mencoreng acara yang sewajarnya menampilkan kemuliaan al quran menjadi seperti ajang hiburan rakyat.
ADVERTISEMENT
Seharusnya pihak penyelenggara acara bisa bertanggung jawab atas peristiwa ini, sehingga hal-hal semacam ini agar tidak terulang kembali. []