Konten dari Pengguna

Membentuk Karakter Melalui Seni Drama

Sahlia
Mahasiswa UIN Jakarta
8 Desember 2020 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sahlia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan di Indonesia abad-21 sudah semakin maju mengikuti perkembangan zaman yang melambung pesat. Berbagai macam usaha pun dilakukan demi terbentuknya karakter siswa yang dapat membentuk kepribadian yang sesuai harapan. Berbicara mengenai pembentukan karakter, hal semacam ini membutuhkan kesabaran, semangat, dan kerja keras agar hasil yang dipetik pun dapat berbuah manis. Umumnya membentuk karakter seorang anak dilakukan pada masa kecil, sebab anak kecil memiliki daya serap yang cepat dan mudah diarahkan. Seseorang dengan karakter yang baik, akan tumbuh menjadi generasi yang berkarakter baik dan mampu menebar kebaikan kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan proses aktif dalam melahirkan generasi yang memiliki karakter kuat sebagai modal untuk membangun negara lebih baik lagi. Karakter seseorang akan mencerminkan kehidupannya. Maka dari itu, dibutuhkan pendidikan karakter untuk membangun peradaban dan menyelamatkan suatu negara dari kehidupan yang buruk. Pendidikan karakter dapat dilaksanakan dalam setiap mata pelajaran, salah satunya melalui pembelajaran seni drama. Materi pelajaran yang dipelajari pun disesuaikan dalam kehidupan sehari-hari agar tujuan utama pendidikan karakter dapat terealisasikan dengan baik.
Pembelajaran seni drama di sekolah akan didapatkan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Namun tak jarang pada pembelajaran seni budaya pun kita mempelajari seni drama meski tidak mendalam. Ekstrakurikuler seni drama merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan potensi, minat, dan bakat siswa. Proses latihannya pun tidak mudah, sebab dibutuhkan kesabaran dan kemauan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Umumnya latihan dalam seni drama meliputi, olah fisik, olah vokal, kreativitas, pengembangan imajinasi, improvisasi, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah kalian apa yang dimaksud dengan seni drama ?
Drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Jadi, dapat dikatakan drama adalah tingkah laku manusia yang dibingkai dalam sebuah cerita yang dipentaskan (Hasanudin WS, 2015: 2). Seni drama bukan hanya semata-mata melakukan akting dan improvisasi saja, melainkan dibutuhkan pendalaman peran yang sesuai dengan naskah yang dibawakan.
Pada sebuah pertunjukkan drama, selain aktor dan sutradara maka dibutuhkan tim yang mampu membantu proses dari awal hingga akhir. Pertunjukkan tidak akan berjalan lancar apabila di antara tim tidak ada yang bekerja dengan maksimal. Oleh karena itu, seseorang dengan pembagian tugas kecil sekalipun sangat dibutuhkan demi kelancaran pertunjukkan di atas panggung. Semua tim harus bekerja sama, bahu membahu mengisi rumpang yang kosong. Dalam artian, jika ada tugas yang belum dikerjakan maka harus segera didiskusikan dan dicari solusinya. Jangan sampai terjadi miskomunikasi yang akan menghambat jalannya pertunjukkan. Tim yang bekerja pun tidak boleh mengedepankan ego, dan harus bekerja dengan cekatan.
ADVERTISEMENT
Siswa yang mengikuti kegiatan seni drama di sekolah tentunya akan melewati proses yang panjang dan rumit. Namun akan berbuah manis jika memetik hasilnya nanti. Terdapat kepuasan tersendiri jika drama yang dibawakan mendapat banyak apresiasi dari orang-orang yang menontonnya. Pembentukan karakter seorang siswa yang mengikuti kegiatan seni drama pun akan kuat secara mental maupun fisik. Selain itu, siswa pun akan mampu menghargai setiap pendapat orang lain dan menurunkan ego dalam diri, tidak mudah mengeluh, mampu bekerja secara mandiri maupun bersama tim, mampu bekerja secara cepat dan cekatan, memiliki komitmen dan tekad yang kuat, serta mampu berbaur terhadap satu sama lain tanpa pandang bulu. Hal ini sangat bagus sebab dunia membutuhkan generasi yang mampu beradaptasi terhadap perkembangan zaman yang pesat. Sebagai “seni bebas”, drama bisa membantu pemahaman kita terhadap semesta dan dunia yang kita tinggali sekarang (Riantiarno, 2011: 2).
ADVERTISEMENT
Menurut Sumaryadi, pendidikan karakter harus diterapkan melalui kegiatan-kegiatan pembiasaan, baik secara spontan maupun keteladanan. Pendidikan karakter harus ditanamkan dalam diri siswa agar nantinya ia mampu mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa dan agama. Hal ini dikarenakan karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat (Ashari Muhri, 2017).