Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Jaga Pikiran, Jaga Perbuatan: Pesan Ramadhan untuk Generasi Muda
19 Maret 2025 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sahril Fauzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan selalu datang membawa banyak pesan bagi setiap Muslim. Tidak hanya soal menahan lapar dan dahaga, tapi juga soal bagaimana kita menjaga diri, baik secara lahir maupun batin. Terutama bagi anak muda, Ramadhan seharusnya jadi momentum spesial untuk memperbaiki cara berpikir dan cara berperilaku.

Banyak di antara kita yang menganggap puasa hanya sebatas rutinitas—bangun sahur, menahan makan dan minum, lalu menunggu waktu berbuka. Padahal, inti dari puasa jauh lebih dalam. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
ADVERTISEMENT
"Banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan haus."
Artinya, jika kita hanya fokus pada menahan lapar, tapi pikiran dan perbuatan kita tetap buruk, maka kita akan kehilangan makna puasa itu sendiri.
Bagi anak muda, menjaga pikiran sangat penting. Di era sekarang, kita disuguhi banyak sekali informasi—dari media sosial, berita, hiburan, dan sebagainya. Tanpa disadari, apa yang kita konsumsi setiap hari mempengaruhi cara kita berpikir. Jika pikiran dipenuhi dengan hal negatif, lama-kelamaan akan tercermin juga dalam perilaku.
Ramadhan mengajarkan kita untuk memilah. Bukan hanya memilah makanan halal saat sahur dan berbuka, tapi juga memilah informasi, teman, bahkan aktivitas. Pikiran yang baik akan mendorong perbuatan yang baik.
Ramadhan adalah sekolah pengendalian diri. Anak muda dikenal penuh semangat, kadang mudah terpancing emosi, mudah ikut-ikutan, atau tergoda hal-hal yang kurang bermanfaat. Dengan puasa, kita dilatih untuk sabar, mengontrol emosi, dan tidak asal bertindak.
ADVERTISEMENT
Ketika lapar melanda, kita belajar menahan. Ketika ada yang memancing emosi, kita belajar menahan diri. Semua ini sebenarnya adalah modal penting untuk kehidupan setelah Ramadhan—agar kita tidak mudah terprovokasi, tidak gampang marah, dan bisa mengambil keputusan dengan tenang.
Pesan sederhana dari Ramadhan bagi anak muda: jaga pikiran, jaga perbuatan. Jangan biarkan usia muda kita terbuang hanya untuk hal-hal yang tak bermanfaat. Gunakan Ramadhan untuk mengenal diri sendiri, memperbaiki akhlak, dan mengasah kemampuan berpikir jernih.
Karena sejatinya, masa muda adalah masa emas. Kalau kita bisa menanamkan kebiasaan baik sejak muda, insyaAllah kita akan jadi pribadi yang kuat, bermanfaat, dan dihormati.