Konten dari Pengguna

Pendidikan dan Pekerjaan Gen Z: Korban Efisiensi Anggaran Pemerintah?

Sahril Fauzi
Mahasiswa STEI SEBI program studi Akuntansi Syariah
18 Februari 2025 13:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sahril Fauzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gen-z. Foto: Pexels/Punttim
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gen-z. Foto: Pexels/Punttim
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, pemerintah makin getol melakukan efisiensi anggaran. Katanya sih buat kesehatan fiskal negara, tapi kok yang kena dampaknya justru pendidikan dan pekerjaan? Padahal, dua hal ini krusial banget buat masa depan Gen Z yang sekarang mulai masuk usia produktif. Lantas, gimana nasib mereka di tengah kebijakan ini? Yuk, kita bahas!
ADVERTISEMENT
Pendidikan harusnya jadi investasi jangka panjang buat negara, tapi kenyataannya? Pemangkasan anggaran bikin kualitas pendidikan makin turun. Sekolah dan kampus negeri banyak yang kekurangan fasilitas dan tenaga pengajar. Alhasil, banyak mahasiswa terpaksa kuliah di kampus swasta dengan biaya selangit. Kalau gini terus, yang bisa kuliah cuma yang punya duit!
Nggak cuma itu, beasiswa juga makin dikit. Program kayak KIP Kuliah dan LPDP jadi makin sulit diakses. Bagi Gen Z dari keluarga menengah ke bawah, impian buat lanjut kuliah makin jauh. Kalau pendidikan makin mahal dan susah diakses, gimana nasib mereka ke depannya?
Nggak cuma pendidikan, dunia kerja juga kena imbasnya. Anggaran buat program pelatihan kerja dan subsidi UMKM dikurangin, bikin kesempatan Gen Z buat dapet pengalaman kerja jadi makin kecil. Perusahaan juga lebih pilih sistem kontrak atau outsourcing yang bikin kerjaan makin nggak pasti.
ADVERTISEMENT
Gen Z sekarang harus bersaing ketat, apalagi dengan otomatisasi dan AI yang mulai menggantikan banyak pekerjaan. Ditambah lagi, lapangan kerja di sektor publik makin sempit gara-gara efisiensi anggaran. Alhasil, banyak yang mulai merasa nggak punya masa depan di negeri sendiri. Fenomena #KaburAjaDulu pun jadi makin viral di media sosial.
Ilustrasi #KaburAjaDulu. Foto: Dok.Sahril
Tagar #KaburAjaDulu jadi bentuk protes halus dari Gen Z. Banyak yang kepikiran buat cari kerja di luar negeri karena merasa di Indonesia susah dapet gaji layak dan jenjang karier yang jelas. Negara-negara kayak Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan Australia jadi incaran buat cari penghidupan lebih baik.
Tapi kalau makin banyak anak muda berbakat yang milih pergi, gimana nasib Indonesia? Jangan sampai kita kehilangan generasi produktif yang seharusnya bisa ngebantu ekonomi negara. Ini harusnya jadi peringatan buat pemerintah supaya lebih peduli sama nasib anak muda.
ADVERTISEMENT
Efisiensi anggaran itu penting, tapi jangan sampai Gen Z yang jadi korban. Pendidikan dan pekerjaan harus tetap jadi prioritas, kalau nggak, jangan heran kalau makin banyak yang milih #KaburAjaDulu.
Saatnya pemerintah bikin kebijakan yang benar-benar berpihak ke anak muda, supaya mereka bisa berkembang dan berkontribusi buat Indonesia, bukan malah ninggalin negeri sendiri.