Konten dari Pengguna

Dari Limbah Menjadi Listrik: Inovasi Energi Terbarukan di Kota Surabaya

Sahrul Fatkhur rozi
saya sedang berkuliah di universitas islam negri sunan ampel surabaya
25 November 2024 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sahrul Fatkhur rozi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Ilustrasi Sumber : https://chatgpt.com/c/6743fec0-c3f8-8000-8222-8d231776ae46
zoom-in-whitePerbesar
Foto Ilustrasi Sumber : https://chatgpt.com/c/6743fec0-c3f8-8000-8222-8d231776ae46
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal dengan Kota Surabaya? Sebuah kota yang kaya akan sejarah dan budaya, Surabaya dikenal sebagai "Kota Pahlawan" karena peran besarnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang tercermin dalam berbagai monumen dan situs bersejarahnya.
ADVERTISEMENT
Surabaya memiliki luas wilayah sekitar 350,54 km², serta kota ini merupakan pusat perekonomian dan perdagangan di wilayah Jawa Timur.
Sebagai kota yang terus berkembang, Surabaya memegang peran penting dalam memimpin inovasi dan kebijakan yang berkelanjutan. Pemerintah kota telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan kualitas hidup warganya dan menjaga lingkungan, termasuk pengelolaan sampah yang efektif.
Salah satu kebijakan Pemkot Surabaya yang paling terkenal adalah program pengelolaan sampah menjadi energi listrik.
Dengan memanfaatkan data tentang produksi sampah, tingkat kesadaran masyarakat, dan teknologi terbaru, Surabaya berusaha menciptakan sistem pengelolaan limbah yang lebih baik dan berkelanjutan.
Langkah-langkah ini tidak hanya mengatasi masalah limbah, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan penyediaan energi yang lebih bersih.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Detik.com. Eri cahyadi Mengatakan, Plt. Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DK RTH) Surabaya, setiap harinya ada sekitar 1.300 hingga 1.500 ton sampah yang diolah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di daerah Benowo. Ujarnya
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang telah dirancang cermat ini memiliki target produksi sekitar 11 megawatt listrik. PLTSa diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan menawarkan solusi berkelanjutan untuk pengelolaan limbah.
Pemkot Surabaya juga telah mengimplementasikan sistem pengelolaan sampah yang efektif, yang secara signifikan meningkatkan tingkat pengumpulan sampah hingga 95%.
Sistem ini melibatkan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat, untuk menciptakan proses yang lebih efisien dan efektif dalam pengumpulan serta pengolahan sampah.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Pemkot Surabaya telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA, sejalan dengan target pengurangan sampah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebesar 30% pada tahun 2025.
Kebijakan ini berfokus pada peningkatan proporsi sampah yang didaur ulang dan dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Secara keseluruhan, program ini mencerminkan komitmen Surabaya untuk menjadi kota yang lebih bersih, berkelanjutan, dan inovatif dalam pengelolaan limbah, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hidup warganya.