Konten dari Pengguna

Korea Selatan di Bawah Pemerintahan Chun Doo Hwan

Sahwa Revita Ulum
Mahasiswa Sejarah UNNES
3 Juni 2022 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sahwa Revita Ulum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Chun Doo Hwan. Sumber: milik pribadi penulis
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Chun Doo Hwan. Sumber: milik pribadi penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah kematian Park Chung Hee pada tahun 1797, Chun Doo Hwan muncul sebagai pengganti Presiden Park Chung Hee. Dalam upacara pelantikannya sebagai presiden ke lima Korea Selatan ia menegaskan bahwa tugas utama bangsa adalah meletakkan dasar yang kuat untuk stabilitas dalam setiap sektor kehidupan rakyat korea. Ia juga berjanji akan memimpin bangsanya untuk memimpin tugas yang besar ini.
ADVERTISEMENT
Sesudah tiga tahun masa kepemimpinannya, banyak orang yang mencoba untuk menilai kepemimpinannya baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Dan Chun Doo Hwan berhasil dalam memimpin bangsanya mencapai sasaran pembangunan negara maju.
Warisan yang berat
Dari pendahulunya Chun Doo Hwan mewarisi beban yang berat mulai dari kekacauan politik, kerusuhan sosial yang merajalela, dan harga bahan pokok yang tinggi. Chun Doo Hwan mempunyai tekad untuk mengakhiri masa kelam tersebut. Konfrontasi dan demagogi yang berkepanjangan antara pemerintah dan kelompok oposisi diganti dengan politik dialog dan kompromi.
Chun Doo Hwan melancarkan sejumlah tindakan yang berani, yang kesemuanya ditujukkan kepada kepentingan masyarakat luas. Beberapa tindakannya adalah sebagai berikut.
1. Mencabut aturan jam malam yang berlangsung sampai pukul 04.00
ADVERTISEMENT
2. Menghapuskan seragam murid-murid sekolah
3. Menghapuskan peraturan mengenai gaya rambut murid sekolah
4. Menghapuskan peraturan mengenai gaya rambut siswa siswi sekolah menengah dan sekolah tinggi
Politik pelayanan
Terjadinya 2 peristiwa besar saat kepemimpinan Chun Doo Hwan yakni penembakan pesawat jet penumpang KAL (Perusahaan penerbangan Korea Selatan) dan peristiwa pengeboman di Rangoon, Birma yang menewaskan beberapa menteri ketika sedang melakukan kunjungan kerja ke Birma. Menurut Chun Doo Hwan politik harus dilandaskan pada politik pelayanan dan bukan “kekuasaan atas rakyat”.
Chun Doo Hwan banyak mendapat penghargaan baik dari luar maupun dalam atas keberanian dan ketegasannya menghadapi masalah yang terjadi. Dalam pidatonya dalam gerakan pembaharuan sosial pada 30 November 1981, Chun Doo Hwan ingin dikenang di dalam sejarah sebagai seorang pemimpin yang giat dan jujur. Chun Doo Hwan juga dikenal sebagai presiden yang menghapuskan kekerasan sejak masa awal pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
Perkembangan politik
Selama tiga tahun kepemimpinannya, perkembangan politik menjadi suatu hal yang mengesankan. Chun Doo Hwan membebaskan tahanan politik sebanyak 200 orang. Dari hal ini, dapat membuktikan 2 hal yakni:
1. Kestabilan pada politik baru yang dirancang Chun Doo Hwan
2. Keinginannya hendak memperlihatkan bahwa rasa rekonsiliasi nasional serta kerukunan masih hidup dalam bangsanya.
Pada saat itu banyak pengunjung dari luar yang datang ke Korea Selatan. Pada bidang ekonomi campur tangan dan kontrol pemerintah semakin banyak diganti oleh usaha-usaha swasta yang besar. Keadaan ini menambah meningkatnya vitalitas dan dinamika kegiatan bangsa pada bidang sosial dan ekonomi.
Tiga Sasaran
Dibawah kepemimpinan Chun Doo Hwan korea ingin menjadi negara yang maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara barat lainnya. Selain itu juga tekad dari seluruh bangsa yang menghendaki melakukan pengusahaan pembangunan dan perkembangan politik yang sesuai dengan perkembangan sosial dan ekonominya. Ada tiga sasaran yang ingin dicapai oleh Korea Selatan yakni; 1) keamanan nasional, 2) perkembangan ekonomi, dan 3) demokrasi politik.
ADVERTISEMENT
Adanya kemajuan yang ada menjadikan masyarakat yang majemuk dan sudah seharusnya pemerintahan dilakukan secara lebih terbuka dan demokratis. Dengan konstitusi baru presiden hanya bisa menjabat satu kali dengan masa jabatan 7 tahun, melalui pemilihan yang demokratis agar tetap terjaga kedamaian dan ketertiban.