Curahan Hati Kitman PSIM di Masa Pandemi

Said Zaidaan Firstiansyah
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2020 9:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Said Zaidaan Firstiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Katrok saat ditemui pada saat wawancara di Gelanggang Olahraga Ngampilan, Rabu (29/10/2020)
Profesi menjadi kitman dalam sebuah klub sepakbola memang kurang disorot oleh media karena jasa mereka yang cenderung dibalik layar. Menjadi kitman sendiri memiliki tugas yang bisa dibilang cukup penting dalam sebuah klub sepakbola, dimulai dari menyiapkan segalanya sebelum pemain berjibaku di lapangan.
ADVERTISEMENT
Mulai dari sepatu, kaos kaki, bola, jersey pemain bahkan sampai urusan celana dalam pemain. Oleh karena itu, berprofesi menjadi kitman dalam sebuah klub sepakbola memang kerap kali luput dari sorotan, padahal perannya bisa dibilang cukup penting bagi sebuah klub sepakbola.
Salah satu orang yang berprofesi sebagai kitman adalah Mateus Kristanto. Awal mula pria yang kerap disapa Katrok ini menjadi kitman dari klub PSIM bermula dari ia membantu tim ketika masih berstatus siswa di sekolah menengah pertama. Pada saat itu Katrok hanya bermain di Stadion Mandala di sore hari atau diluar jam sekolah.
Katrok menambahkan bahwa ia semakin bersemangat untuk membantu klub karena adanya ajakan dari pemain PSIM pada saat itu yaitu Jaime Sandoval, Karenanya ia bisa membantu klub PSIM sampai sekarang. Katrok sendiri juga menambahkan ia resmi menjadi kitman setelah tamat atau lulus dari bangku sekolah karena dahulu masih terbentur dengan jadwal sekolah.
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang kitman, tidak selamanya berjalan mulus. Ketika klub mengalami kekalahan dalam sebuah pertandingan, seorang kitman pasti akan ikut sedih. Katrok menambahkan jika klubnya mengalami kekalahan, hati kecilnya menangis. Terangnya saat ditemui di Gelanggang Olahraga (GOR) Ngampilan, Yogyakarta pada Rabu (29/10/2020)
Untungnya, di masa pandemi yang belum surut dan status kompetisi yang belum ada kejelasan, Katrok tetap memiliki pekerjaan. Ia memiliki kerja sampingan sebagai tenaga teknis di Kantor Kesatuan Bangsa Pemerintah Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Katrok juga menambahkan harapan untuk kompetisi yang tak kunjung ada kejelasan.