BUKTI-BUKTI MENGAPA PUAN MAHARANI TAK BISA DIPANDANG SEBELAH MATA

Serius, judul di atas tidak terlalu bombastis. Biasa saja, dan sewajarnya. Sebab, apa yang menjadi rujukan adalah data dan fakta, bukan sekedar cerita. Data yang diperoleh melalui serangkaian survei dan analisa. Tidak hanya asumsi yang dikembangkan, lebih-lebih, hanya untuk nyinyir terhadap keberhasilan kerja dari Puan Maharani, yang secara nyata sudah dirasakan oleh rakyat Indonesia.

Setidaknya, keberhasilan Puan Maharani untuk bekerja menyejahterakan rakyat bisa dilihat dari dua data laporan yang baru dirilis, yaitu laporan kerja Kemenko PMK dalam 3 tahun terakhir, serta survei dari Populi Centre yang dirilis 2 November lalu.

Dari laporan kerja Kemenko PMK, setidaknya, Puan Maharani berhasil meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta kesejahteraan masyarakat meningkat yang direprsentasikan dengan keberhasilan beberapa program bantuan dan dana sosial. Angka kemiskinan menurun serta keberhasilan Puan Maharnai menekan ketimpangan pendapatan masyarakat. Koefisien Gini turun dari 0,414 pada September 2014 menjadi 0,393 pada tahun 2017 dan terus turun ke angka 0,393 di Maret 2017 (disarikan dari liputan6.com).

Termasuk juga peningkatan dan keberpihakan pemerintah terhadap dunia pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial melalui pembagian kartu-kartu bantuan sosial yang berdampak langsung terhadap semakin ringannya beban hidup yang dirasakan masyarakat, seperti juga bantuan beras kesejahteraan. Hal itu juga ditopang oleh berbagai program untuk lansia, pembangunan desa, keterlibatan pemuda, dan program lainnya yang dirasakan langsung oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.

Sementara itu, dari hasil survei yang dirilis oleh Populi Centre diketahui, bahwa ternyata pemberian kartu-kartu bantuan dana sosial adalah program paling bermanfaat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Responden yang memilih item tersebut bahkan mencapai angka 50,7%.

Puan Maharani tak bisa dinafikan sebagai sosok yang berperan dalam menyukseskan program tersebut, sebab ia bertanggung jawab secara teknis dalam penyebaran dan penyaluran berbagai “Kartu Sakti” yang menjadi kekuatan Jokowi-JK tersebut.

Tentu saja berbicara tentang kesejahteraan tidak sesederhana memberikan bantuan serta program produktif lain yang mencoba diupayakan oleh pemerintah, tapi apa yang dilakukan Puan Maharani secara kordinatif mampu menjadi representasi dari kehadiran dan keberpihakan pemerintah terhadap wong cilik. Inilah yang menjadi poin pentingnya, bahwa program dan kebijakan Puan Maharani dapat dinikmati oleh rakyat.

Artinya, melalui data-data tersebut, kita bisa melihat secara nyata kerja Puan Maharani dalam menigkatkan dan memperbaiki kesejahteraan rakyat. Tentu saja hal ini lebih pentin dari sekedar membicarakan dan nyinyir terhadap kerja Puan Maharani, tanpa melihat secara objektif apa yang telah dilakukannya. Tentu saja, Puan Maharani yang selama ini dianggap bekerja dalam senyap dan tanpa pemberitaan yang gemerlap, telah membuktikan prestasinya yang mengkilap.