Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
KATA-KATA PUAN MAHARANI YANG MENGGUGAH BAK SEORANG KSATRIA
3 Maret 2018 10:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Saiful Hasan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Kita tidak sama, tetapi kita kerja sama dalam membangun Indonesia sebagai rumah bersama yang sejahtera, berkemajuan, dan berkebudayaan” _ Puan Maharani
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan ke Merauke, Puan Maharani menikmati betul pemandangan menyenangkan, menyejukkan, dan menentramkan tentang bagaimana optimisme kehidupan untuk maju dan meneguhkan nilai-nilai persatuan benar-benar bisa dirasakan. Puan Maharani meresapi betul, bagaimana pesan itu disampaikan dengan manis; untuk mengabarkan kepada Indonesia (dan dunia), bahwa meski hidup di perbatasan, itu bukan alasan untuk “menjual” keterbatasan.
Di Merauke, Puan Maharani menyalami satu-persatu saudara sebangsa yang ditemuinya, memberikan senyum termanis atas penerimaan yang purna, dan menaruhkan harapan serta kepastian kepada orang-orang di sekitarnya. “Indonesia tak akan menelantarkanmu, saudaraku. Tak akan membiarkanmu sendiri, saudaraku”, gumamnya dalam hati.
Puan Maharani terenyuh, jatuh dalam suasana emosional sekaligus ketakjuban penuh seluruh. Ia kagum pada semangat yang ditularkan. Meski mereka tinggal di pelosok yang sepi, berbagai kendala hidup sering menghampiri, tapi itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk menempuh pendidikan dan mencari ilmu sebagai bekal diri. Semua serba terbatas, tapi cita-cita mereka, Puan Maharani merasakannya, akan mampu menembus sekat dan batas wilayah.
ADVERTISEMENT
Ada kebahagiaan yang tak cukup dijelaskan dengan kata-kata ketika memberikan bantuan kepada mereka, seakan sebuah isyarat yang jelas berkata, “kami rindu kehadiran negara”. Puan Maharani lalu berpikir, ternyata tak salah konsep bernegara yang menjadikan pembangunan perbatasan sebagai prioritas utama. Sebab, daerah itulah yang akan menjadi representasi “keindahan” Indonesia jika dilihat dari luar.
Ia bersyukur, bahwa apa yang dilakukannya saat ini adalah bagian dari proyek membangun perbatasan itu. Melalui kebijakan yang produktif dan akomodatif, negara telah berusaha untuk memberikan yang terbaik. Pemberian dana bantuan sosial; pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan bantuan kesejahteraan serta pembangunan untuk mempermudah akses yang memungkinkan terjadinya interaksi.
Selain itu, Puan Maharani merasakan ketakjuban ketika disajikan sebuah fragmen tentang meneguhkan nilai-nilai persatuan, ketika ia menyaksikan pembacaan Kitab Suci lintas agama. Sejuk melihatnya, adem merasakannya. Sebuah kesadaran beragama yang dilandaskan pada nilai-nilai kerjasama, bukan mempermasalahkan kenapa mereka tidak sama, dan kenapa mereka tidak satu agama? Sebuah pembelajaran penting bagi proses peneguhan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa ini. Anak-anak diajarkan untuk bersatu dan bekerjasama, saling meghargai dan toleransi. Menafikan setiap perbedaan yang hanya akan menjadi jurang pemisah dan pelecut gesekan.
ADVERTISEMENT
Betul sekali yang disampaikan Puan Maharani, bahwa meski tidak sama, tetapi kita kerja sama. Kalimat sederhana yang mengandung makna filosofis tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan negara melalui semangat persatuan dan kerjasama.
Puan Maharani tersenyum melihat semua itu, sebuah paradoks bagi mereka yang tinggal di kota, tapi malas-malasan untuk mencari ilmu dan bekerja. Negara pantas untuk hadir dan membantu mereka, tapi di kota justeru mereka yang tidak pantas yang teriak lantang tentang bantuan. Mereka mengajarkan kehidupan yang sejuk dalam perbedaan, sementara mereka yang di kota memiliki hobi untuk memperuncing perbedaan, riuh dalam kegaduhan.
Ternyata, mendatangi dan merasakan apa yang mereka jalani secara langsung, memberikan sebuah pembelajaran penting tentang semangat untuk maju, untuk bersatu, untuk menyingkirkan segala bentuk pilu menuju kecintaan dan harapan akan Indonesia yang maju. Dengan segenap kerendahan hati, Puan Maharani berterima kasih untuk pembelajaran itu. Semangat yang sama menyatu untuk meneguhkan nilai-nilai persatuan.
ADVERTISEMENT